Pemkot Sukabumi terus mendorong lahirnya wirausaha muda baru melalui program Sukabumi Entrepreneur Center (Kece). Hal ini ditandai dengan digelarnya pelatihan digital marketing dan vokasi pembuatan produk gelombang kelima tahun 2022 yang digagas Sukabumi Kece di SMK Negeri 3 Sukabumi, Selasa (18/10/2022).
Pembukaan pelatihan dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Ayi Jamiat.
Sementara itu Ketua Dekranasda Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut.
Persaingan jumlah lulusan yang luar biasa beratnya. Akan tetapi lapangan kerja belum sebanding dengan lulusan dan terlebih kondisi perusahaan belum baik karena terdampak pandemi. Sehingga bagaimana memotivasi edukasi, dan mengajak anak muda Kota Sukabumi mereka tidak hanya berharap menjadi pegawai atau buruh tetapi bagaimana pemuda jadi entrepreneur muda.
" Pemerintah memiliki target dalam melahirkan wirausaha baru, hal ini mengingat dari hasil analisa, sulitnya menciptakan lapangan kerja baru. Intinya pemda ingin menghadirikan anak muda produktif kreatif dan mau mandiri. Caranya melalui Diskumindag dan Sukabumi kece menggelar pelatihan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada saat memberikan sambutan.
Dikatakan Fahmi, kondisi saat ini ekonomi digital semakin tumbuh berkembang. Oleh sebab itu lulusan Sukabumi Kece jadi entreprenuer dan bisa membuka lapangan kerja. Intinya bukan hanya jadi pengusaha muda, melainkan mampu menarik tenaga kerja.
" Maksimal digitalisasi dalam usaha, saya berpesan kepada peserta jangan jadikan wirausaha jadi alternatif tetapi jadikan tujuan untuk berhasil," terangnya.
Sukabumi Kece lahir dari sebuah kekhawatiran yakni 60 persen dari jumlah penduduk adalah pemuda dan ini harus jadi perhatian, Di mana setiap tahun ada lulusan SMA/SMK dan sarjana makin banyak.'' Mulai tahun ini akan kita kebut lagi Sukabumi Kece dengan melahirkan pemuda yang berjiwa wirausaha, mari kita semangat, optimis menjemput masa yang akan mendatang, '' tutupnya.
Dokumentasi: Dede & Fadil