Pemerintah memegang peran utama dalam mengantisiasi bencana, walakin tanggung jawab penanggulangan bencana harus menjadi gerakan kolektif seluruh elemen masyarakat.
Hal tersebut mengemuka saat Pemerintah Kota Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) pada Senin, 28 April 2025 sebagai upaya strategis memperkuat ketangguhan wilayah.
Acara yang berlangsung di Kantor BPBD Kota Sukabumi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat umum.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi multisektor untuk merumuskan langkah konkret mitigasi bencana.
Ia juga menyoroti pembangunan sektor strategis seperti optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), penguatan infrastruktur, dan penataan pasar sebagai bagian integral dari skema mitigasi.
"Infrastruktur yang tangguh dan tata kelola pasar yang baik akan meminimalkan dampak bencana sekaligus mendukung perekonomian yang stabil," tambahnya.
Bobby turut mengapresiasi kinerja BPBD Kota Sukabumi yang dinilai konsisten dalam menjaga keselamatan warga.
Forum ini diharapkan menjadi momentum memperkuat jejaring kolaborasi, meningkatkan kapasitas penanganan bencana, dan menyegarkan komitmen bersama untuk mewujudkan Sukabumi sebagai kota yang aman dan berkelanjutan.
"Dengan semangat kebersamaan, kita siap menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih tangguh," pungkasnya.
Hal tersebut mengemuka saat Pemerintah Kota Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) pada Senin, 28 April 2025 sebagai upaya strategis memperkuat ketangguhan wilayah.
Acara yang berlangsung di Kantor BPBD Kota Sukabumi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat umum.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi multisektor untuk merumuskan langkah konkret mitigasi bencana.
Ia juga menyoroti pembangunan sektor strategis seperti optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), penguatan infrastruktur, dan penataan pasar sebagai bagian integral dari skema mitigasi.
"Infrastruktur yang tangguh dan tata kelola pasar yang baik akan meminimalkan dampak bencana sekaligus mendukung perekonomian yang stabil," tambahnya.
Bobby turut mengapresiasi kinerja BPBD Kota Sukabumi yang dinilai konsisten dalam menjaga keselamatan warga.
Forum ini diharapkan menjadi momentum memperkuat jejaring kolaborasi, meningkatkan kapasitas penanganan bencana, dan menyegarkan komitmen bersama untuk mewujudkan Sukabumi sebagai kota yang aman dan berkelanjutan.
"Dengan semangat kebersamaan, kita siap menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih tangguh," pungkasnya.
Pewarta :Indah Okti
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari