Kota Sukabumi resmi dinyatakan terverifikasi 100% Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan, berdasarkan hasil Rapat Pleno Verifikasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang digelar oleh Tim STBM Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Sukabumi pada Rabu, 5 November 2025 di Ruang Pertemuan Setda Kota Sukabumi.
Rapat pleno ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan verifikasi lapangan yang dilakukan sehari sebelumnya, dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, Ketua Tim STBM Provinsi Jawa Barat, Agus Sukandar, serta jajaran perangkat daerah dari berbagai instansi kedinasan serta unsur kelurahan dan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi.
Dalam pemaparannya, Agus Sukandar menyampaikan bahwa proses verifikasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman Kementerian Kesehatan. Dari total wilayah Kota Sukabumi, 30% wilayah menjadi sampel verifikasi, dengan dua kelurahan dari setiap kecamatan yang dijadikan lokasi pengamatan. Hasil dari verifikasi menunjukkan bahwa seluruh warga di wilayah tersebut sudah memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dan tidak lagi melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS).
“Alhamdulillah, dari hasil verifikasi lapangan tidak ditemukan lagi masyarakat yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan. Seluruhnya sudah memiliki septic tank dan fasilitas sanitasi rumah tangga yang memadai,” ungkap Agus Sukandar dalam rapat pleno tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dengan hasil tersebut, Kota Sukabumi layak dinyatakan sebagai daerah 100% ODF, sekaligus menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang berhasil menerapkan program sanitasi total berbasis masyarakat secara menyeluruh. Meski demikian, ia mengingatkan masih ada beberapa hal penting yang perlu terus diperbaiki dan dikawal bersama. Salah satunya adalah peningkatan kualitas sanitasi aman, yakni memastikan septic tank dikuras secara berkala minimal sekali dalam tiga hingga lima tahun.
Selain itu, masih ditemukan beberapa kebiasaan masyarakat yang perlu diedukasi lebih lanjut, seperti pengelolaan popok sekali pakai yang sering kali dibuang ke saluran air, serta rumah-rumah di tepi sungai yang menyalurkan limbah WC langsung ke aliran air. “Kami berharap Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan pembinaan agar tidak hanya berhenti pada status ODF, tetapi berlanjut menuju sanitasi aman dan berkelanjutan,” ujar Agus.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam arahannya menegaskan bahwa pencapaian ODF ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, tetapi bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk menjaga dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh lapisan masyarakat. “Ini sudah menjadi tanggung jawab bersama bahwa sosialisasi dan edukasi tentang sanitasi tidak boleh berhenti. Masalah sampah dan buang air besar sembarangan bukan hanya soal fasilitas, tapi soal karakter. Dan karakter ini yang harus terus kita bentuk melalui kesadaran, pembiasaan, dan contoh yang baik,” ujar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby juga menegaskan pentingnya konsistensi dan komitmen dari seluruh pihak untuk menindaklanjuti hasil rapat pleno dengan langkah konkret di lapangan. Ia menekankan bahwa komitmen bukan hanya sekadar janji di atas kertas, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata dan pemantauan rutin. “Apa yang sudah kita ucapkan, kita janjikan, harus kita penuhi. Pemerintah Kota bersama seluruh perangkat daerah akan terus mengawal ini, mulai dari perbaikan drainase, pengelolaan sampah, hingga sanitasi rumah tangga,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga menyampaikan rencana untuk memperluas program septic tank komunal di wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas sanitasi memadai. Ia mencontohkan pengalamannya saat memimpin program bedah rumah, di mana sebagian besar penerima manfaat tidak memiliki akses sanitasi layak. Pemerintah kemudian membantu membangun fasilitas kamar mandi dan septic tank yang sesuai standar. “Kita hadir langsung untuk memastikan masyarakat tidak hanya memiliki rumah layak, tetapi juga hidup sehat. Sanitasi adalah bagian dari martabat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pelibatan lurah, RW, kader kesehatan, hingga organisasi masyarakat, dalam mengawal lima pilar STBM, yakni: Stop buang air besar sembarangan (BABS), Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga, dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Menurutnya, keberhasilan Sukabumi mencapai status 100% ODF harus menjadi momentum untuk melangkah ke tahap berikutnya, yaitu sanitasi aman (safe sanitation) yang berorientasi pada keberlanjutan dan perubahan perilaku jangka panjang. “Kita tidak boleh puas hanya dengan status ODF. Kita harus pastikan bahwa sistem sanitasi yang ada benar-benar aman dan berfungsi dengan baik untuk menjaga kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Bobby menekankan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga juga harus menjadi bagian integral dari upaya peningkatan sanitasi. Ia menyoroti bahwa sebagian besar permasalahan banjir dan pencemaran air di kota justru disebabkan oleh rendahnya kesadaran warga dalam membuang sampah pada tempatnya. “Drainase kita bagus, tapi kalau masih ada yang buang sampah sembarangan, tetap saja akan tersumbat. Jadi, saya minta ini jadi perhatian semua pihak, dari kelurahan sampai dinas terkait,” tambahnya.
Menutup arahannya, Bobby Maulana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat kolaborasi dan komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan sanitasi tidak hanya menjadi capaian teknis pemerintah, tetapi juga cerminan kesadaran sosial seluruh warga Sukabumi.
“ODF bukan hanya tentang fasilitas, tapi tentang perubahan perilaku. Kalau semua pihak punya kesadaran yang sama, saya yakin Sukabumi bisa menjadi kota yang bersih, sehat, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Melalui capaian verifikasi 100% ODF ini, Kota Sukabumi menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang berhasil membangun sistem sanitasi berbasis masyarakat secara menyeluruh.
Pemerintah Kota bersama jajaran terkait berkomitmen untuk terus memperkuat pembinaan, inovasi, dan sosialisasi agar seluruh warga menikmati lingkungan yang sehat, aman, dan berkelanjutan, menuju terwujudnya “Sukabumi Bersih dan Sehat untuk Semua.”
Rapat pleno ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan verifikasi lapangan yang dilakukan sehari sebelumnya, dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, Ketua Tim STBM Provinsi Jawa Barat, Agus Sukandar, serta jajaran perangkat daerah dari berbagai instansi kedinasan serta unsur kelurahan dan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi.
Dalam pemaparannya, Agus Sukandar menyampaikan bahwa proses verifikasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman Kementerian Kesehatan. Dari total wilayah Kota Sukabumi, 30% wilayah menjadi sampel verifikasi, dengan dua kelurahan dari setiap kecamatan yang dijadikan lokasi pengamatan. Hasil dari verifikasi menunjukkan bahwa seluruh warga di wilayah tersebut sudah memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dan tidak lagi melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS).
“Alhamdulillah, dari hasil verifikasi lapangan tidak ditemukan lagi masyarakat yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan. Seluruhnya sudah memiliki septic tank dan fasilitas sanitasi rumah tangga yang memadai,” ungkap Agus Sukandar dalam rapat pleno tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dengan hasil tersebut, Kota Sukabumi layak dinyatakan sebagai daerah 100% ODF, sekaligus menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang berhasil menerapkan program sanitasi total berbasis masyarakat secara menyeluruh. Meski demikian, ia mengingatkan masih ada beberapa hal penting yang perlu terus diperbaiki dan dikawal bersama. Salah satunya adalah peningkatan kualitas sanitasi aman, yakni memastikan septic tank dikuras secara berkala minimal sekali dalam tiga hingga lima tahun.
Selain itu, masih ditemukan beberapa kebiasaan masyarakat yang perlu diedukasi lebih lanjut, seperti pengelolaan popok sekali pakai yang sering kali dibuang ke saluran air, serta rumah-rumah di tepi sungai yang menyalurkan limbah WC langsung ke aliran air. “Kami berharap Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan pembinaan agar tidak hanya berhenti pada status ODF, tetapi berlanjut menuju sanitasi aman dan berkelanjutan,” ujar Agus.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam arahannya menegaskan bahwa pencapaian ODF ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, tetapi bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk menjaga dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh lapisan masyarakat. “Ini sudah menjadi tanggung jawab bersama bahwa sosialisasi dan edukasi tentang sanitasi tidak boleh berhenti. Masalah sampah dan buang air besar sembarangan bukan hanya soal fasilitas, tapi soal karakter. Dan karakter ini yang harus terus kita bentuk melalui kesadaran, pembiasaan, dan contoh yang baik,” ujar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby juga menegaskan pentingnya konsistensi dan komitmen dari seluruh pihak untuk menindaklanjuti hasil rapat pleno dengan langkah konkret di lapangan. Ia menekankan bahwa komitmen bukan hanya sekadar janji di atas kertas, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata dan pemantauan rutin. “Apa yang sudah kita ucapkan, kita janjikan, harus kita penuhi. Pemerintah Kota bersama seluruh perangkat daerah akan terus mengawal ini, mulai dari perbaikan drainase, pengelolaan sampah, hingga sanitasi rumah tangga,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga menyampaikan rencana untuk memperluas program septic tank komunal di wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas sanitasi memadai. Ia mencontohkan pengalamannya saat memimpin program bedah rumah, di mana sebagian besar penerima manfaat tidak memiliki akses sanitasi layak. Pemerintah kemudian membantu membangun fasilitas kamar mandi dan septic tank yang sesuai standar. “Kita hadir langsung untuk memastikan masyarakat tidak hanya memiliki rumah layak, tetapi juga hidup sehat. Sanitasi adalah bagian dari martabat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pelibatan lurah, RW, kader kesehatan, hingga organisasi masyarakat, dalam mengawal lima pilar STBM, yakni: Stop buang air besar sembarangan (BABS), Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga, dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Menurutnya, keberhasilan Sukabumi mencapai status 100% ODF harus menjadi momentum untuk melangkah ke tahap berikutnya, yaitu sanitasi aman (safe sanitation) yang berorientasi pada keberlanjutan dan perubahan perilaku jangka panjang. “Kita tidak boleh puas hanya dengan status ODF. Kita harus pastikan bahwa sistem sanitasi yang ada benar-benar aman dan berfungsi dengan baik untuk menjaga kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Bobby menekankan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga juga harus menjadi bagian integral dari upaya peningkatan sanitasi. Ia menyoroti bahwa sebagian besar permasalahan banjir dan pencemaran air di kota justru disebabkan oleh rendahnya kesadaran warga dalam membuang sampah pada tempatnya. “Drainase kita bagus, tapi kalau masih ada yang buang sampah sembarangan, tetap saja akan tersumbat. Jadi, saya minta ini jadi perhatian semua pihak, dari kelurahan sampai dinas terkait,” tambahnya.
Menutup arahannya, Bobby Maulana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat kolaborasi dan komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan sanitasi tidak hanya menjadi capaian teknis pemerintah, tetapi juga cerminan kesadaran sosial seluruh warga Sukabumi.
“ODF bukan hanya tentang fasilitas, tapi tentang perubahan perilaku. Kalau semua pihak punya kesadaran yang sama, saya yakin Sukabumi bisa menjadi kota yang bersih, sehat, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Melalui capaian verifikasi 100% ODF ini, Kota Sukabumi menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang berhasil membangun sistem sanitasi berbasis masyarakat secara menyeluruh.
Pemerintah Kota bersama jajaran terkait berkomitmen untuk terus memperkuat pembinaan, inovasi, dan sosialisasi agar seluruh warga menikmati lingkungan yang sehat, aman, dan berkelanjutan, menuju terwujudnya “Sukabumi Bersih dan Sehat untuk Semua.”
Pewarta : Agung
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "Kota Sukabumi Terverifikasi 100% ODF, Pemerintah Fokus Wujudkan Sanitasi Aman dan Berkelanjutan"
Silakan kirim saran dan komentar anda