BALI - Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi untuk mengatasi masalah sampah. Salah satunya dengan merencanakan pengembangan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Upaya ini dilakukan dengan menjalin kerjasama bersama PT. Sentra Teknologi Terapan, perusahan yang dimiliki Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN. Perusahaan ini merupakan start up company yang bergerak di bidang energi dan ketenagalistrikan. Penandatanganan kerjasama atau Mou ini dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela kegiatan Seminar dan Conference dengan tema Saatnya memberdayakan masyarakat untuk memproduksi energi alternatif dengan metode TOSS, di Hotel Aston Kuta, Bali Kamis (9/8).
'' MoU ini dilakukan pemkot dalam kerangka mencari sebuah alternatif maupun inovasi untuk pengolahan sampah,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Di mana saat ini Pemkot Sukabumi bisa dikatakan sedang fokus untuk mengatasi permasalahannya.
Seperti diketahui kata Fahmi, lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikundul, Kecamatan Lembursitu diprediksi hanya bertahan menampung sampah hingga akhir Nopember dan paling lama Desember 2019. Lahan TPA yang menyempit ini karena banyaknya produksi sampah yang mencapai sebanyak 171 ton per hari.
Harapannya ujar Fahmi, Tempat olah sampah setempat (TOSS) mampu mengurangi beban sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cikundul Kecamatan Lembursitu. Sehingga usia TPA Cikundul bisa lebih panjang dari prediksi saat ini.
TOSS ungkap Fahmi akan melibatkan semua lapisan masyarakat. Sebabnya program ini harus dilakukan secara massif agar berhasil.
'' Ketika sudah maksimal dilakukan akan ada dampak ekonomis kepada warga'' kata Fahmi. Oleh karena itu MoU digagas oleh pemda dan minta dukungan dari Klungkung dan Indonesia Power untuk melakukan pendampingan dan kajian serta memberikan arahan terbaik dalam kerangka pengolahan sampah di Kota Sukabumi.
Setelah penandatangan Mou lanjut Fahmi akan segera akukan kajian dan tipe TOSS apa yang cocok untuk Sukabumi.