Berkabung Nasional, Pemkot Sukabumi Kibarkan Bendera Setengah Tiang



SUKABUMI - Pemerintah Kota Sukabumi dan warga Sukabumi berduka atas meninggalnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Warga diminta untuk mendoakan BJ Habibie dan memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk rasa berkabung.

Pemasangan bendera setengah tiang misalnya dilakukan di Balai Kota Sukabumi dan Rumah Dinas Wali Kota Sukabumi. ‘’ Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Indonesia berduka,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Rabu (11/9). Di mana telah berpulang putra terbaik bangsa Indonesia BJ Habibie.

Fahmi mendorong warga untuk berdoa bersama untuk BJ Habibie. Semoga segala amal dan kebaikan almarhum diterima Allah SWT dan mendapatkan tempat yang terbaik.

Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk mengibarkan bendera setengah tiang dalam masa berkabung hingga 14 September 2019 mendatang. Hal ini sejalan dengan imbauan dari pemerintah pusat.

Fahmi mengatakan, BJ Habibie dikenal sebaga bapak teknologi Indonesia dan berperan besar dalam perjalanan bangsa. Sehingga bangsa Indonesia merasa kehilangan dengan meninggalnya BJ Habibie.



Bacharudin Jusuf Habibie
Oleh: Kang Warsa


Sosok Tangguh

Kepergian Presiden ketiga RI, B.J Habibie telah meninggalkan luka mendalam bagi seluruh bangsa. Beliau telah banyak berjasa menahkodai Indonesai di masa transisi pemerintahan setelah kelengseran Presiden Soeharto.

Pak Habibie merupakan seorang inspirator bagi bangsa Indonesia serta merupakan sosok yang kokoh dan kuat. Saat menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, arah serta visi Indonesia ke depan telah dipetakan.

Dalam pandangannya, jika ingin maju, Indonesia di masa depan harus benar-benar mengalihkan pemanfaatan dan ekspor utama dari migas-tradisional kepada pemanfaatan sumber daya non-migas dan non-tradisional.

Pak Habibie memiliki visi yang sangat kuat, Indonesia akan mampu tampil menjadi negara yang menguasai teknologi. Pada tahun 1995, di masa ulang tahun emas Indonesia, pesawat ciptaannya N-250 Gatotkaca terbang untuk perdana dari Pangkalan Udara, Husein Sastranegara Bandung.

Penerbangan perdana N-250 Gatotgaca telah membuat dunia mengarahkan pandangan kepada Indonesia sekaligus kepada Pak Habibie. Beliau diakui merupakan sosok inspirator bangsa.

Di tahun 1995, pesan Pak Habibie kepada generasi muda sangat jelas:


“ Kemajuan Indonesia akan tercapai melalui peningkatan sumber daya manusia, kualitas pendidikan, dan mentalitas berjuang atau sungguh-sungguh”.


Senada dengan pesan tersebut, pada tahun 1986, Pak Habibie telah  berpesan kepada bangsanya:


“ Jangan terlalu banyak berdiskusi, jangan cengeng, tetapi terjunkan diri ke proses nilai tambah secara konsisten. Pasti Indonesia akan terkemuka di Asia Tenggara dan Dunia.”


Rupiah Menguat di Era Krisis

Saya benar-benar mengalami bagaimana krisis moneter melanda Indonesia antara medio 1998 sampai 2000. Kurs rupiah terhadap dollar menurun drastis pada kisaran hingga Rp. 16.000,- per dolar. Krismon berdampak pada krisis lainnya.

Dampak terberat krisis moneter bagi bangsa Indonesia dan ini dialami secara langsung oleh Pak Habibie adalah produksi N-250 Gatotkaca dan pesawat turunannya, Krincingwesi dihentikan. Keuangan negara yang sedang dilanda krisis tidak sanggup membiayai produksi pesawat secara besar-besaran.

Namun ada dampak positif, krisis moneter yang melanda negeri ini secara berangsur dapat diatasi oleh Pak Habibie. Beliau mampu membenahi krisis keuangan dengan menurunkan inflasi dari 80% menjadi 2%. Kurs rupiah menguat dari Rp. 16.000,- ke Rp. 6.500,- sebuah pencapaian yang sulit dilakukan oleh dua presiden sebelumnya.

Sosok Tepa Selira

Kelebihan lain dari Pak Habibie, beliau merupakan seorang tokoh yang benar-benar memahami kapasitas dirinya. Saat laporan pertanggungjawaban presiden menjelang masa akhir jabatannya ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Pak Habibie tidak memaksakan diri mencalonkan kembali menjadi presiden.

Bagi saya pribadi, sikap tersebut merupakan fenomena langka di era krisis multi dimensional di tahun 1998-1999. Faktanya, di masa transisi tersebut, tiba-tiba bermunculan tokoh-tokoh politik yang ingin tampil menyelematkan perahu bangsa yang akan karam. Partai-partai politik tumbuh menjamur.

Melalui sikap ‘tepa seliranya’, Pak Habibie memutuskan untuk istirahat dari hingar-bingar dunia politik.

Guru Bangsa dan Pejuang Demokrasi

Sosok inspirator bangsa yang selalu memiliki harapan, optimis menatap masa depan bangsa ini setelah meninggalkan dunia politik telah menempatkan dirnya dan diakui oleh siapa pun sebagai guru bangsa.

Pak Habibie memiliki tekad kuat, Indonesia akan maju jika ditopang oleh kecintaan bangsa Indonesia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya peningkatan nilai tambah, kemerdekaan dan kebebasan pers, dan kemerdekaan rakyat dalam mengemukakan pendapat dapat tersalurkan dengan baik.

Pak Habibie merupakan sosok guru bangsa dan pejuang demokrasi bagi Indonesia. Selamat Jalan, Pak Habibie..

Posting Komentar untuk "Berkabung Nasional, Pemkot Sukabumi Kibarkan Bendera Setengah Tiang"