Pemkot Klarifikasi Informasi Penanganan Soal Korona



Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi memberikan keterangan resmi terkait informasi yang beredar di media sosial dan online, ada pasien yang diindikasikan terserang korona dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Senin (2/3). Klarifikasi ini dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan keterangan yang lengkap dan akurat mengenai masalah tersebut.




SUKABUMI-- Keterangan pers tersebut digelar wali kota di ruang pertemuan RSUD R Syamsudin SH. Hadir dalam jumpers tersebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih, Plh Dirut RSUD Syamsudin Yanyan Rusyandi, dan Wadir Layanan RSUD Syamsudin SH Rina Hestiana.

'' Keterangan ini diperlukan terkait informasi yang beredar bahwa ada pasien diindikasikan terserang korona meninggal dan ditindaklanjuti berita di medsos dan media online terkait kejadian tersebut,'' ujar Wali Kota Sukabumi, H.  Achmad Fahmi. Pertama, wali kota mengajak mari menyikapi hal ini dengan arif dan bijak serta tidak menimbulkan kegaduhan, karena virus corono akan berdampak luar biasa.

Sebab,  kata H. Achmad Fahmi, informasi yang kurang tepat akan menyebabkan kegaduhan luar biasa. Sebagai wali kota, Ia telah menerima informasi dari Dinkes dan RSUD R Syamsudin. Pada Minggu (1/3) pukul 08.00 WIB pagi datang ke RSUD pasangan suami istri asal Kampung Cijambe Cigunung, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Mereka pulang setelah beberapa hari lalu menjalankan ibadah umroh. Selepas pulang umroh sempat transit di Abu Dhabi yang menjadi negara terjangkit Corona. Akhirnya, kata H. Achmad Fahmi, RSUD melakukan protap yang telah menjadi pegangan resmi dari Kemenkes terhadap tuan S (58) dan Ny T (57). Tuan S datang dengan gejala batuk filek, dan demam dan dilakukan pemeriksaan dokter jaga dan lakukan konsultasi dokter paru paru.

Hasilnya ditetapkan tuan S dalam kategori pemantauan. Sementara istrinya Ny T (57) diperiksa di IGD dikarenakan mengalami keluhan sesak napas batuk, flu dan dikonsultasi ke dokter spesialis jantung dan paru.

Ny T dari hasil konsultasi dalam kategori pengawasan dan langsung dipindahkan ke ruang isolasi,    '' Pasien ini Ny T adalah pasien lama RSUD R Syamsudin SH dengan kondisi pernah mendapatkan perawatan jantung dan sebelum umroh menurut keluarga pasien mengalami kondisi batuk dan flu,'' ungkap wali kota.

Terkait infomasi beredar pukul 24.00 WIB Ny T meninggal belum bisa diyakini kebenarannya, karena Covid 19 bisa dinyatakan positif apabila mendapatkan hasil labkes kemenkes Jadi, sampai saat ini belum mendapatkan hasil dari Labkes Kemenkes. Wali kota berharap mari sama-sama bijak mengolah informasi agar terhindar menjadi liar.

'' Hasil sementara, Ny T meninggal karena jantung baik dari keterangan dokter jantung dan dokter paru-paru,''' ujar H. Achmad Fahmi. Ke depan warga harus menggiatkan PHBS seperti cuci tangan dengan sabun digalakan dan tidak berkunjung ke negara yang terjangkit korona.

Intinya, Pemkot berkeyakinan, sementara pasien meninggal karena kondisi jantung yang sedang diderita pasien. Sehingga pemkot sangat menyesalkan dan menyayangkan ada pihak yang menyatakan ini diindikasikan penyakit korona padahal hasil Balitbang Kemenkes belum diterima.

Wali kota berpesan kepada warga Kota Sukabumi agar tidak panik, tidak resah dengan informasi yang berseliweran baik WA, media online, media sosial. ''Insya Allah pemkot bersiap dan bersiaga dengan kemungkinan yang ada dan diindikasikan mengidap corona,'' cetus dia. Termasuk petugas RSUD telah mendapatkan pelatihan khusus terkait korona.

Menurut Fahmi, sesuai protap pertama pasien gejala demam, pilek dan batuk serta pernah transit di Abu Dhabi harus mendapatkan perhatian.

Plh Dirut RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Yayan Rusdiana mengatakan, pasien yang meninggal dengan status pneumonia dengan status pengawasan tidak ada suspeck korona. '' Infeksi paru yang ditandai dengan gangguan respiratori,'' kata dia.

Wadir Pelayanan RSUD Syamsudin Rina Hestiana menambahkan, pasien mempunyai riwayat jantung sehingga dikonsulkan ke dokter jantung dan dinyatakan gagal jantung.

Posting Komentar untuk "Pemkot Klarifikasi Informasi Penanganan Soal Korona"