Pandemi Covid-19 belum usai, penerapan protokol kesehatan merupakan bentuk ikhtiar pencegahan penularan coronavirus diseases 2019.
SUKABUMI--Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memimpin rapat evaluasi pasca Idul Fitri 1442 Hijriah bersama dengan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) secara virtual di rumah dinas wali kota, Senin (17/5).
Pada momen tersebut disampaikan tiga hal yang harus ditunjukkan aparatur setelah menjalani Ramadhan dan Idul Fitri. Selain wali kota, rapat ini diikuti Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada serta para asisten daerah.
'' Mari kita disiplin jangan lalai dalam menerapkan protokol kesehatan dan jangan kelalaian membuat musibah bagi yang lain,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Upaya mendisiplinkan kembali ini menyadari pandemi belum usai sehingga terapkan protokol kesehatan dan usahakan jangan ada kerumunan seperti dalam halal bihalal.
Pada momen ini wali kota mengucapkan terimakasih kepada pimpinan SKPD termasuk camat dan lurah yang terus bergerak sehingga Ramadhan telah dilalui dengan kondusif termasuk Idul Fitri. Mudah-mudahan apa yang dilakukan mendapatkan catatan terbaik.
'' Banyak harapan bagi kita semua proses latihan selama Ramadhan menghasilkan nilai ujian terbaik,'' imbuh Fahmi. Terutama berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan dan ada tiga dampak yang diharapkan setelah melaksanakan Ramadhan.
Pertama bagaimana bertambahnya keimanan dan ketakwaan, semakin beriman dan bertakwa aparatur maka penyelenggaraan pemerintah harus berjalan dengan baik yakni kurva grafik linier antara ketakwaan aparatur dengan penyelenggaraan pemerintahan. Seluruh aparatur melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk yang harus ditunjukkan setelah Ramadhan.
'' Mari tingkatkan perilaku terbaik dalam pemerintahan dan hilangkan perilaku yang buruk dalam pemerintahan,'' cetus wali kota. Kedua, seharusnya Ramadhan memberikan dampak dimana aparatur senantiasa memperbanyak kegiatan ibadah bukan hanya sholat ibadah saja tetapi memberikan pelayanan kepada masyarakat dan makin responsif kepada warga dengan sigap dan santun.
Masyarakat kata Fahmi, butuh sapaan dan sentuhan atau small touch ini yang dibutuhkan. Mari kuatkan kolaborasi dan komitmen yang kuat dalam perbaiki pelayanan dan evaluasi internal SKPD masing-masing dalam melakukan perubahan.
Ketiga, perbaiki komunikasi internal dan eksternal sebab permasalahan yang terjadi karena komunikasi misalnya iri dengki ghibah dan intrik negatif menjadi bagian yang harus dijauhkan. Jangan sampai ada sifat tidak terpuji tersebut ada dan harus mulai dikurangi hal itu dalam diri . Intinya tunjukkan aura postif dan semangat optimisme serta kebersamaan.
Di mana pimpinan SKPD saling mendukung, dan asisten jadi koordinator terbaik, sekda, wakil wali kota dan wali kota jadi figur terbaik dalam perjalanan pemerintahan. '' Bersepakat dan berkomitmen tunjukkan pribadi terpuji saling mendukung dan menjaga satu dengan lainnya, kebersamaan harus ditunjukkan dari waktu ke waktu,'' imbuh wali kota.