Meski Pandemi, Kota Sukabumi Bangkitkan Ikon Pariwisata Lokal


SUKABUMI--Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi membuka Pelatihan Tata Kelola Bisnis dan Pemasaran (termasuk digitalisasi) Destinasi Pariwisata Tahun 2021 di Hotel Taman Sari Sukabumi, Rabu (2/6).

Pelatihan ini untuk mendesain penataan pariwisata lokal agar lebih baik di masa pandemi dan bisa jadi ikon baru kebangkitan pascapandemi. Dalam momen yang dihadiri Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho ini dihadiri 40 orang peserta dari pelaku pariwisata di Sukabumi.

'' Dampak pandemi memberikan pemaksaaan untuk melakukan percepatan perencanaan program dan target,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Di mana sebelumnya pelaku wisata belum terbiasa digitalisasi atau pelibatan teknologi, tapi sekarang dipaksa melakukan percepatan teknologi digitalisasi.

Hal ini ungkap Fahmi, dalam kerangka memutus mata rantai penyebaran Covid dan ini terkait bisnis pariwisata. Terlebih, Gubernur mengingatkan kepala daerah se-Jabar agar perencanaan pascacovid harus berbeda. 

Di mana perencanaan dan target sebelum Covid di beberapa daerah melakukan revisi RPJMD dalam artian target pembangunam disesuaikan dengan pandemi Covid. Perencanaan sebelum dan sesudah pandemi harus berbeda seperti penggunaan masker dalam konteks penerapan protokol kesehatan.

Selanjutnya Gubernur menyampaikan 7 ekonomi baru pasca pandemi yang jadi program unggulan di 27 kota/kanupaten salah satunya pariwisata lokal. '' Bagaimana bisnis pariwisata lokal jadi ikon baru pascapandemi,'' kata Fahmi. Diharapkan bisnis pariwissta menjual kebahagiaan, sehingga imunitas warga meningkat.

Setiap kota/kabupaten ungkap Fahmi, diminta mendesain pariwisata lokal yang akan dibangun di daerah. Kota Sukabumi merencanakan bagaimana areal persawahan jadi potensi wisata berbasis alam.

Pelatihan ini tutur Fahmi, harapannya mendorong pariwisata lokal Sukabumi bisa bergerak di masa pandemi terlebih pascapandemi. Inventarisasi wisata apa yang bisa dikembangkan karena Sukabumi dikenal wisata kuliner dan wisata heritage.

Potensi ini harus dikelola dengan baik diawali dengan perencanaan yang baik. '' Saya berharap pelatihan bersumber DAK non fisik mampu mendesain pariwisata lokal pascapandemi,'' kata Fahmi. 

Pengembangan wisata juga lanjut dia apakah berbasis budaya dan religi. Khusus religi Sukabumi mempunya masjid yang sifatnya heritage dan begitupun gereja serta vihara.

Potensi ini kata Fahmi harus mengundang daya tarik wisatawan luar daerah ke Sukabumi. Namun pengunjung akan datang ke Sukabumi jika dikelola dengan baik seperti penataan seperti sarana dan prasarana, dan masyarakat harus ikut mendukung.