Acara puncak Hari Jadi ke-111 Kota Sukabumi menjadi momentum penting yang menghubungkan kekayaan tradisi masa lalu dengan semangat modernitas.
Melalui rangkaian kegiatan yang berlangsung di Taman Kota Lapang Merdeka, Pemerintah Kota Sukabumi menyuguhkan pertunjukan budaya lokal dan koreografi kontemporer sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah sekaligus dorongan untuk terus melangkah ke depan.
Filosofi Sunda “hana nguni hana mangke” menjadi semangat utama, bahwa yang ada hari ini tidak lepas dari pijakan masa lalu.
Perayaan ini dibuka dengan semarak penampilan seni tari dan pertunjukan angklung, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebanggaan terhadap warisan budaya lokal.
Warga yang hadir tampak antusias menyaksikan rangkaian acara yang dirancang inklusif, melibatkan banyak unsur masyarakat sebagai bagian dari transformasi kota.
Ketua Pelaksana HUT ke-111 yang juga Kepala Dinas PUPR Kota Sukabumi, Sony Hermonato, menyampaikan bahwa tema “Ayeuna Waktuna Kota Sukabumi Bercahaya” merupakan cerminan tekad seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan kota ini lebih bersih, bercahaya, dan maju.
Ia menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat punya peran untuk terlibat dalam pembangunan, terutama generasi muda yang diberi ruang untuk berkreasi melalui kegiatan Mari Kita Fest.
Menurutnya, Mari Kita Fest menjadi bukti nyata semangat kolaboratif masyarakat Sukabumi. Beragam karya ditampilkan oleh pelajar, UMKM, komunitas, dan individu kreatif, sebagai wujud partisipasi aktif warga dalam memajukan kota.
Melalui rangkaian kegiatan yang berlangsung di Taman Kota Lapang Merdeka, Pemerintah Kota Sukabumi menyuguhkan pertunjukan budaya lokal dan koreografi kontemporer sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah sekaligus dorongan untuk terus melangkah ke depan.
Filosofi Sunda “hana nguni hana mangke” menjadi semangat utama, bahwa yang ada hari ini tidak lepas dari pijakan masa lalu.
Perayaan ini dibuka dengan semarak penampilan seni tari dan pertunjukan angklung, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebanggaan terhadap warisan budaya lokal.
Warga yang hadir tampak antusias menyaksikan rangkaian acara yang dirancang inklusif, melibatkan banyak unsur masyarakat sebagai bagian dari transformasi kota.
Ketua Pelaksana HUT ke-111 yang juga Kepala Dinas PUPR Kota Sukabumi, Sony Hermonato, menyampaikan bahwa tema “Ayeuna Waktuna Kota Sukabumi Bercahaya” merupakan cerminan tekad seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan kota ini lebih bersih, bercahaya, dan maju.
Ia menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat punya peran untuk terlibat dalam pembangunan, terutama generasi muda yang diberi ruang untuk berkreasi melalui kegiatan Mari Kita Fest.
Menurutnya, Mari Kita Fest menjadi bukti nyata semangat kolaboratif masyarakat Sukabumi. Beragam karya ditampilkan oleh pelajar, UMKM, komunitas, dan individu kreatif, sebagai wujud partisipasi aktif warga dalam memajukan kota.
Sony juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama menyukseskan acara ini.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas bertambahnya usia Kota Sukabumi. Ia mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pendiri dan tokoh yang telah membangun fondasi kota.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas bertambahnya usia Kota Sukabumi. Ia mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pendiri dan tokoh yang telah membangun fondasi kota.
"Kami berkomitmen bahwa pembangunan di Kota Sukabumi akan terus diperkuat melalui 19 program unggulan," ujarnya.
H. Ayep Zaki juga menekankan visi IMAN (Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis) sebagai dasar dalam mewujudkan Sukabumi yang unggul dan sejahtera. Ia menyampaikan harapan agar seluruh masyarakat dapat turut merasakan hasil pembangunan secara merata dan berkelanjutan.
Sebagai penanda dimulainya acara secara resmi, sirine dibunyikan secara serentak oleh Wali Kota bersama jajaran Forkopimda. Momen ini disambut meriah dan menjadi simbol dimulainya era baru yang lebih terang bagi Kota Sukabumi.
Salah satu titik penting dalam acara ini adalah penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif batik khas Sukabumi, Lokatmala.
H. Ayep Zaki juga menekankan visi IMAN (Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis) sebagai dasar dalam mewujudkan Sukabumi yang unggul dan sejahtera. Ia menyampaikan harapan agar seluruh masyarakat dapat turut merasakan hasil pembangunan secara merata dan berkelanjutan.
Sebagai penanda dimulainya acara secara resmi, sirine dibunyikan secara serentak oleh Wali Kota bersama jajaran Forkopimda. Momen ini disambut meriah dan menjadi simbol dimulainya era baru yang lebih terang bagi Kota Sukabumi.
Salah satu titik penting dalam acara ini adalah penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif batik khas Sukabumi, Lokatmala.
Sertifikat ini diberikan kepada Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda Kota Sukabumi sebagai bentuk penghargaan terhadap kekayaan lokal dan upaya pelestariannya.
Tak hanya itu, simbolisasi penyerahan kain batik Lokatmala turut memperkuat upaya membumikan identitas lokal di tengah arus modernisasi. Langkah ini sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya di Kota Sukabumi.
Sebagai penutup, Wali Kota dan jajaran mengunjungi stand-stand pameran yang memamerkan karya masyarakat, mulai dari produk UMKM hingga inovasi pelajar.
Tak hanya itu, simbolisasi penyerahan kain batik Lokatmala turut memperkuat upaya membumikan identitas lokal di tengah arus modernisasi. Langkah ini sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya di Kota Sukabumi.
Sebagai penutup, Wali Kota dan jajaran mengunjungi stand-stand pameran yang memamerkan karya masyarakat, mulai dari produk UMKM hingga inovasi pelajar.
Kegiatan ini menjadi ajang inspirasi bahwa masa depan Kota Sukabumi dibangun bersama oleh seluruh warganya, dengan semangat kolaborasi dan tekad untuk terus bercahaya.
Pewarta :Indah Okti
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari