Proyek Percontohan Pertanian Perkotaan Terpadu hasil kolaborasi Pemkot Sukabumi dengan Bank Indonesia, berupa Integrated Urban Farming System yang dikembangkan DKP3 Kota Sukabumi, menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki dalam rangkaian Forum Perangkat Daerah (FPD) hari ini.
Kunjungan tersebut menandai komitmen kuat pemerintah dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan di wilayah perkotaan.
Pemerintah Kota Sukabumi melalui DKP3 menggelar Forum Perangkat Daerah sebagai bagian dari upaya mematangkan rencana pembangunan jangka menengah daerah.
Dalam forum yang berlangsung pada Rabu (30/4/2025) ini, Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menegaskan pentingnya FPD sebagai acuan strategis pembangunan lima tahun ke depan.
Dari sembilan belas program unggulan yang menjadi janji politik Wali Kota, terdapat beberapa program tambahan yang tetap menjadi prioritas, salah satunya Program P2RW.
Program ini kedepannya akan dikembangkan menjadi program padat karya dengan fokus pada pembangunan infrastruktur lingkungan permukiman warga.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengumumkan rencana peluncuran program BPJS Kesehatan gratis untuk seluruh warga Kota Sukabumi mulai tahun 2026.
Tak hanya itu, program BPJS Ketenagakerjaan juga akan diperluas cakupannya, khususnya bagi petani, buruh, dan pekerja sektor informal, guna memberikan perlindungan sosial yang lebih menyeluruh.
"Dana Abdi akan kami optimalkan untuk mendukung sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi yang kuat ini menjadi kunci kemajuan Sukabumi," tegas Ayep Zaki dalam sambutannya.
Di bidang ekonomi, Wali Kota menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp500 miliar di tahun 2025. Untuk mewujudkan hal ini, Pemkot akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam membangun sistem pengelolaan keuangan daerah yang lebih transparan dan akuntabel.
Forum Perangkat Daerah ini menjadi momentum penting dalam menyelaraskan program kerja seluruh pemangku kepentingan, sekaligus menetapkan arah pembangunan Kota Sukabumi yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan menuju visi Kota Sukabumi Bercahaya.
"Sukabumi Gilang Gemilang. Kita akan konsisten berbuat kebaikan untuk mensejahterakan rakyat. Ini adalah komitmen kami," tegas Wali Kota mengakhiri sambutannya.
Secara terpisah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi telah menyusun Rencana Strategis 2025-2029 sebagai pedoman mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen ini sejalan dengan visi pembangunan jangka menengah daerah untuk menciptakan masyarakat Sukabumi yang inovatif, mandiri, agamis, dan nasionalis.
Beberapa isu strategis menjadi fokus perhatian, antara lain dampak inflasi terhadap stabilitas pangan, ancaman perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian, serta masalah alih fungsi lahan pertanian. Untuk mengatasi tantangan tersebut, DKP3 akan fokus pada program regenerasi petani dan transformasi digital di sektor pertanian.
Lima misi utama pembangunan meliputi pengembangan SDM berbasis vokasi, penguatan nilai-nilai agama dan sosial budaya, pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata, peningkatan kualitas lingkungan, serta penguatan tata kelola pemerintahan.
Berbagai program prioritas akan diimplementasikan, termasuk diversifikasi pangan, penanganan daerah rawan pangan, pengawasan keamanan pangan, serta pengembangan pertanian digital dan budidaya perikanan berkelanjutan. Target kinerja mencakup peningkatan produktivitas pertanian, produksi daging, keamanan pangan, serta reformasi birokrasi.
Dengan implementasi rencana strategis ini, DKP3 Kota Sukabumi berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Seluruh dokumen terkait dapat diakses melalui saluran resmi pemerintah daerah.
Kunjungan tersebut menandai komitmen kuat pemerintah dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan di wilayah perkotaan.
Pemerintah Kota Sukabumi melalui DKP3 menggelar Forum Perangkat Daerah sebagai bagian dari upaya mematangkan rencana pembangunan jangka menengah daerah.
Dalam forum yang berlangsung pada Rabu (30/4/2025) ini, Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menegaskan pentingnya FPD sebagai acuan strategis pembangunan lima tahun ke depan.
Dari sembilan belas program unggulan yang menjadi janji politik Wali Kota, terdapat beberapa program tambahan yang tetap menjadi prioritas, salah satunya Program P2RW.
Program ini kedepannya akan dikembangkan menjadi program padat karya dengan fokus pada pembangunan infrastruktur lingkungan permukiman warga.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengumumkan rencana peluncuran program BPJS Kesehatan gratis untuk seluruh warga Kota Sukabumi mulai tahun 2026.
Tak hanya itu, program BPJS Ketenagakerjaan juga akan diperluas cakupannya, khususnya bagi petani, buruh, dan pekerja sektor informal, guna memberikan perlindungan sosial yang lebih menyeluruh.
"Dana Abdi akan kami optimalkan untuk mendukung sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi yang kuat ini menjadi kunci kemajuan Sukabumi," tegas Ayep Zaki dalam sambutannya.
Di bidang ekonomi, Wali Kota menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp500 miliar di tahun 2025. Untuk mewujudkan hal ini, Pemkot akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam membangun sistem pengelolaan keuangan daerah yang lebih transparan dan akuntabel.
Forum Perangkat Daerah ini menjadi momentum penting dalam menyelaraskan program kerja seluruh pemangku kepentingan, sekaligus menetapkan arah pembangunan Kota Sukabumi yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan menuju visi Kota Sukabumi Bercahaya.
"Sukabumi Gilang Gemilang. Kita akan konsisten berbuat kebaikan untuk mensejahterakan rakyat. Ini adalah komitmen kami," tegas Wali Kota mengakhiri sambutannya.
Secara terpisah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi telah menyusun Rencana Strategis 2025-2029 sebagai pedoman mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen ini sejalan dengan visi pembangunan jangka menengah daerah untuk menciptakan masyarakat Sukabumi yang inovatif, mandiri, agamis, dan nasionalis.
Beberapa isu strategis menjadi fokus perhatian, antara lain dampak inflasi terhadap stabilitas pangan, ancaman perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian, serta masalah alih fungsi lahan pertanian. Untuk mengatasi tantangan tersebut, DKP3 akan fokus pada program regenerasi petani dan transformasi digital di sektor pertanian.
Lima misi utama pembangunan meliputi pengembangan SDM berbasis vokasi, penguatan nilai-nilai agama dan sosial budaya, pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata, peningkatan kualitas lingkungan, serta penguatan tata kelola pemerintahan.
Berbagai program prioritas akan diimplementasikan, termasuk diversifikasi pangan, penanganan daerah rawan pangan, pengawasan keamanan pangan, serta pengembangan pertanian digital dan budidaya perikanan berkelanjutan. Target kinerja mencakup peningkatan produktivitas pertanian, produksi daging, keamanan pangan, serta reformasi birokrasi.
Dengan implementasi rencana strategis ini, DKP3 Kota Sukabumi berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Seluruh dokumen terkait dapat diakses melalui saluran resmi pemerintah daerah.
Pewarta :Kang Warsa
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari