SUKABUMI - Generasi muda muslim Kota Sukabumi didorong untuk menjadi saudagar atau pedagang yang siap bersaing di tengah perkembangan zaman. Caranya dengan mengedepankan perilaku jujur dan menguasai teknologi informasi.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dalam acara halaqoh dan silaturahmi generasi muda muslim di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Kamis (8/8). Kegiatan halaqoh dan silaturahmi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini bertemakan mencetak generasi muda muslim menjadi saudagar berbasis ekonomi syariah. .
‘’ Halaqoh generasi muda muslim ini sudah selayaknya diberikan apresiasi,’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dari MUI Kota Sukabumi yang ingin mencetak generasi muda muslim Sukabumi menjadi saudagar yang berbasis ekonomi syariah.
Andri menerangkan, generasi muda adalah generasi masa depan bangsa yang harus cerdas, berkarakter, dan bisa membawa perubahan yang lebih baik pada bangsa. Maka dari itu pemuda dituntut untuk bersemangat dalam segala hal, kreatif, inovatif, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Salah satu tantangan zaman ke depan ungkap Andri, adalah revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainya revolusi industri 4.0 sudah mulai diterapkan di berbagai lini.
Salah satunya terang Andri, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin berkembang saat ini. Bukan hanya untuk industri, AI juga dikembangkan untuk mempermudah kehidupan manusia di aspek lainnya.
Untuk menghadapi perubahan yang dibawa revolusi indusri 4.0 kata Andri, Pemkot Sukabumi pun sudah bersiap menghadapinya. Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui program link and match antara pendidikan dan industri. Kebijakan link and match ini dilaksanakan untuk memastikan agar kompetensi yang dimiliki SDM Kota Sukabumi sudah sesuai dengan kebutuhan industri berbasis teknologi digital seperti halnya revolusi industri 4.0.
Generasi muda muslim tak lupu dari perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0. Di mana generasi yang lahir pada medio 1980-1999 ini harus bersiap dengan kondisi tersebut karena masa depan bangsa Indonesia berada di tangan generasi muda.
‘’ Tak hanya pintar dan menguasai teori harus memiliki kemampuan learning ability tinggi untuk mengikuti perubahan yang berlangsung cepat,’’ cetus Andri. Terlebih generasi muda yang ingin bekerja di bidang teknik dan menjadi engineer bahkan menjadi saudagar harus menguasai teknologi informasi.
Di era sekarang lanjut Andri, pola perdagangan sudah mulai bergeser dari pola tradisional atau konvensional ke arah digitalisasi atau online. Dengan teknologi infromasi semua dapat dengan mdah diperoleh dengan sebuab gadget dan dapat memenuhi segaral kebutuhan hidup sehari-hari mulai makanan, pakaian, dan alat rumah tangga lainnya.
Andri mengungkapkan, Kota Sukabumi merupakan kota perdagangan dan jasa, Hal ini tidak terlepas dari kontribusi sektor perdagangan dalam PDRB mencapai 48 persen. Potensi ini menyadarkan bahwa warga Kota Sukbumi adalah pedagang atau saudagar bahkan Rasulullah SAW menyampaukan bahwa 9 dari sepuluh pintu rezeki datangnya dari usaha atau berdagang.
‘’ Kunci menjadi saudagar sukses sesuai dengan tuntutan syariah Islam adalah kejujuran,’’ imbuh Andri, Ia berpesan kepada seluurh generasi muda jadilah saudagar yang jujur, karena dengan jujur mendatangkan kepercayaan dari orang lain dan jujur merupakan perilaku mulia dan menjadi sifat dasar Nabi.