Momen gerakan shalat subuh berjamaah di Masjid Agung Kota Sukabumi pada Jumat (30/8) pagi tampak istimewa. Sebabnya pada kesempatan tersebut dimulai untuk menyongsong tahun baru Islam 1441 Hijriyah.
Gerakan yang rutin didorong Pemerintah Kota Sukabumi ini dihadiri mulai dari Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada. Selain itu hadir Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Muh Kusoy.
'' Di hari terbaik bisa silaturahmi di tempat terbaik di masjid dan gerakan shalat subuh ini bisa memberikan keberkahan,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengawali sambutannya selepas shalat subuh. Ia mengatakan pergantian hari dan waktu dalam kacamata Islam mendapatkan perhatian luar biasa dari Allah yang menegaskan dalam ayat Alquran.
Di mana pada penciptaan langit dan bumi, serta pergantian waktu malam kepada siang menjadi tanda bagi orang yang berakal dan cerdas. Hal ini menunjukkan pergantian hari, minggu dan bulan serta tahun menjadi salah satu indikator kecerdasan seseorang dalam pandangan Islam.
Maknanya ungkap Fahmi, setiap pergantian waktu baik jam, hari, minggu bulan hinga tahun terjadi proses hijrah atau tidak dari kita. Termasuk rangkaian tahun baru hijriyah mulai subuh kali ini.
Allah berpesan pada kita lanjut Fahmi, mari sama-sama sebagaimana dasadarma ke sepuluh pramuka terpuji dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Setiap pergantian waktu dan tahun ini pada Ahad mendatang semoga menjadi perubahan menjadi pribadi terpuji baik pikiran, perkataan dan perbuatan.
Contohnya kata Fahmi mencegah peredaran narkoba termasuk jenis sabu lumayan marak di Sukabumi dan harus menjadi tugas semua bukan aparat saja termasuk alim ulama. Khususnya dalam memberikan penyadaran dan sosialisasi dalam konteks agama sebabnya jika sifatnya kolaboratif akan memudahkan menghadapinya.
Dalam momen ini Wali kota juga menyampaikan ada 16 orangtua yang mengeluhkan anak-anaknya mengalami kecanduan menggunakan HP. Kecanggihan teknologi sulit dibendung kecuali dengan berbasiskan ketahanan keluarga.
Makna tahun baru hijriyah kata Fahmi, adalah proses perbaikan diri, berpindah dari pikiran negatif ke positif, dari perkataan tidak baik menjadi baik, perilaku buruk menjadi sehat. Sebagai orangtua dan aparatur menjadi tokoh bagi masyarakat dan harus menjadi figur terbaik baik perbuatan, kalimatnya dan ide-idenya dengan baik kepada masyarakat.
'' Kota tidak akan menjadi religius bila tidak digiatkan hal-hal religius,'' imbuh Fahmi. Kalau tidak religius sulit mendapatkan keberkahan di sebuah kota.
Menjelang peringatan tahun baru hijriyah lanjut Fahmi, semua berkomitmen untuk memperbaiki diri dan ingin Sukabumi sangat kondusfi, aman dan nyaman tetap bisa seperti saat ini. Selain itu berdoa untuk warga Papua dan cepat selesai masalah disana.
Terakhir meskipun sudah dua kali hujan, status darurat kekeringan masih berlaku dan lurah dan camat harus waspada. Sebab ciri khas kemarau yakni musibah kebakaran di lapang publik, dan kantor seperti dishub dan Lapas sehingga kesiapsiagaan ini yang harus dilakukan.
Wali kota menegaskan, tahun baru hijriah dapat menjadi momen untuk mendapatkan kemudahan dan keberkahan dalam rangka amar maruf nahi munkar. '' Gebyarkan menyambut tahun baru Islam sebagai bentuk kebanggaan,'' kata dia.
Sekretaris MUI Kota Sukabumi Muh Kusoy mengatakan, gerakan shalat subuh ini juga dalam rangka menyongsong tahun baru Islam. Selanjutnya pada Sabtu nanti selepws shalat Asar berjamaah digelar istigosah, doa awal tahun dan sholat sunah sampai shalat isya di masjid-masjid
Selepas Isya pawai obor dan seni budaya star di balai kota Sulabumi dan gebyar seni di Lapangan Merdeka. Rangkaian lainnya yakni pada 1-10 Muharam adalah pekan peduli yatim dengan mengumpulkan dana untuk yatim, lomba untuk anak yatim dan di kota ada 26 panti asuhan di Kota Sukabumi.