Penyemprotan Disinfektan Cegah Penyebaran Covid-19 Terus Berlanjut


Kolaborasi, kebersamaan, dan kekompakan seluruh elemen di Kota Sukabumi menjadi kunci utama pencegahan wabah Covid-19. Hal tersebut tentu saja harus diwujudkan dalam bentuk partisipasi nyata masyarakat melalui kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 sebagai dukungan penting kepada pemerintah.




SUKABUMI--Sebagai imbal balik dari Pemerintah Daerah terhadap dukungan dan partisipasi masyarakat yaitu dengan memberikan apresiasi atas kepedulian masyarakat. Kiprah masyarakat sekecil atau sebesar apapun merupakan wujud kepedulian dengan harapan wabah dapat segera berlalu.

Partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyebaran  Covid-19 diperlihatkan oleh Lapdek Community Sukabumi (LCS) dan Kosgoro Jawa Barat dengan melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan pada Rabu (22/4).

Pelepasan kegiatan tersebut langsung dilakukan Wali Kota Sukabumi, H.  Achmad Fahmi dan didampingi Wakil Wali Kota Sukabumi, H.  Andri Setiawan Hamami serta Wakapolres Sukabumi Kota Kompol, Sulaeman di Balai Kota Sukabumi.

Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan, LCS juga menyumbangkan sekitar 800 masker.

Kenapa sikap saling membantu menjadi suatu keharusan di saat pandemi berlangsung?

'' Semangat saling membantu harus terus didorong  dan ditumbuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal tersebut akan mempercepat pemulihan Covid-19'' ujar Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi.

Kita pun harus menyadari, wabah  Covid-19 telah dinyatakan sebagai sebuah pandemi bukan berdampak di satu wilayah saja tetapi sudah ke berbagai wilayah.

Pelaksanaan penanganan tidak hanya dilakukan pemda tapi perlu dukungan berbagai pihak. Ada tiga bidang yang harus diperhatikan, antara lain; kesehatan, sosial kemasyarakatan, dan ekonomi. Dalam artian tidak hanya kesehatan, melainkan memperhatikan masalah sosial kemasyarakatan.

Sekjen LCS Beni Mustari mengatakan, aksi penyemprotan disinfektan dan pembagian masker karena LCS merasa menjadi bagian keluarga besar Sukabumi. Kegiatan ini bekerjasama dengan Kosgoro Jawa Barat.

'' Semoga kegiatan ini dapat membantu dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Sukabumi,'' kata dia. Penyemprotan disinfektan ini menggunakan sarana mobil pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dan mobil water canon Polres Sukabumi Kota. 

Berapakah jumlah Kepala Keluarga yang membutuhkan jaring pengaman sosial dari pemerintah?

Sektor ekonomi menjadi hal krusial yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19. Warga yang bergerak di sektor informal tentu merupakan kelompok yang benar-benar harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Dari data yang dihimpun ada sebanyak 73 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Sukabumi yang harus mendapatkan jaring pengaman sosial. Penanganannya ada yang menjadi kewenangan pusat, provinsi, dan kota/kabupaten.

Diperkirakan dari 73 ribu KK, yang ditangani pemkot sebanyak 27 ribu dan jumlahnya masih sangat besar. Harapannya ungkap Fahmi, Covid-19 memunculkan kebersamaan dan mari bergerak bersama untuk mewujudkan Sukabumi yang kondusif.

Apa yang harus dilakukan untuk memutus penyebaran virus korona?

Imbauan pemerintah salah satunya mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan maksimum diharapkan dapan menghentikan penyebaran virus korona. Mengingat penularan virus -dengan mengamati beberapa kasus penyebaran di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa- sangat cepat dan mudah menular dari orang ke orang dalam skala besar.

Oleh karenanya perlu dukungan dan akselerasi memutus mata rantai khususnya dalam edukasi warga. '' Ketika keluar rumah wajib memakai masker hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19,'' ujar H. Achmad Fahmi.

Hal ini sejalan dengan kajian epidemiologis dalam penanganan Covid-19 yakni lakukan dua hal saja yakni warga wajib gunakan masker dan physical distancing dalam memutus mata rantai, selain itu melakukan penyemprotan disinfektan.

'' Selain itu pemkot menggulirkan program Keluarga Asuh atau peduli tetangga,'' kata H. Achmad Fahmi. Di mana satu keluarga mampu menjadi keluarga asuh tetangganya yang tidak mampu sebanyak dua KK.

Program ini kata Fahmi, akan akan menguatkan ketahanan warga dan menjaga kondusivitas kota. Dengan edukasi warga gunakan masker dan sosialisasikan keluarga asuh atau peduli pada tetangga dalam menjalin kebersamaan.(OVI/WRS)