Perwujudan Kota Cerdas (Smart City) bukan sekadar ditentukan oleh keterhubungan dan ketergantungan sebuah kota terhadap teknologi. Smart City lebih ditujukan pada peningkatan hubungan antara manusia dengan kearifan lokal sebuah kota.
Demikian salah satu kutipan sambutan Ketua Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) Bima Arya, dalam acara Indo Smartcity 2022 pada Rabu, 12 Oktober 2022 di Solo Technopark, Solo.
Wakil Wali Kota Sukabumi, H. Andri Setiawan Hamami menghadiri acara tersebut didampingi oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Sukabumi, Adrian Hariadi.
Indo SmartCity 2022 mengambil tajuk “ Smart City: Pilar Penting Kota Berkelanjutan” menjadi salah satu cara untuk mendiskusikan penataan kota-kota di Indonesia ke arah yang lebih mengedepankan nilai dan rasa penghuninya.
Senada dengan Bima Arya, Wakil Wali Kota Sukabumi, H. Andri Setiawan Hamami menyebutkan, indikator penting kota cerdas yaitu terwujudnya kesetaraan dalam kehidupan penghuninya. Kesetaraan warga kota merupakan perwujudan kota cerdas dan selaras dengan kearifan lokal.
“ Saya sependapat dengan ketua Apeksi, beberapa tahun ke depan, dunia akan menghadapi situasi ketika persentase jumlah penduduk kota lebih banyak dibandingkan dengan daerah-daerah perdesaan. Keniscayaan ini telah mengetuk hati para kepala daerah untuk mendiskusikan penataan kota secara utuh atau holistik,” ungkap H. Andri Setiawan Hamami.
Wakil Wali Kota Sukabumi menegaskan, Smart City di bidang pemerintahan selain melakukan sejumlah terobosan baru, hal penting untuk mengarah ke sana yaitu; bagaimana kita menuntaskan layanan dasar kepada masyarakat dan melakukan progam-program yang fokus terhadap apa yang harus diperbaiki.
Indo SmartCity 2022 direncanakan selama tiga hari dari Rabu sampai Jum’at, 12-14 Oktober 2022. Kegiatan Apeksi tahun 2022 memusatkan pada pembahasan: kebijakan Smart City dalam mendukung pelayanan publik, keberlanjutan perencanaan pembangunan daerah, kolaborasi untuk menguatkan ekosistem Smart City, dan peran pendidikan untuk pengembangan Smart City.
Jalan Santai dan Kunjungan ke Sentra Batik Kauman
Solo, 13 Oktober 2022Hari kedua Indo SmartCity diisi oleh kegiatan Jalan Santai dan mengunjungi sentra batik tulis di Kauman. Para kepala daerah bersama OPD terkait dan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) berkumpul di halaman Balai Kota Surakarta.
Jalan santai dilangsungkan pada pukul 06.00 WIB menuju ke sentra batik tulis Kauman. Lokasi ini merupakan kompleks pengrajin batik tulis sejak awal tahun 1900. Kampung batik kauman juga telah diusulkan kepada UNESCO sebagai kota pusaka dunia karena telah mewariskan peninggalan yang jarang dimiliki oleh kota lain.
Sentra batik kauman ditetapkan sebagai kampung batik dan cagar budaya pada tahun 2006. Sejak penetapan ini, kampung batik Kauman menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Solo.
Batik tulis Kauman memiliki kekhasan pada motifnya. Hal dapat terlihat dari perpaduan ragam hias budaya Arab, India, dan Tiongkok. Selain itu, para pengrajin batik juga lebih memilih mempertahankan motif batik klasik dan mematuhi pakem dalam proses melahirkan karya (batik tulis klasik).
Kunjungan ke Kampung Batik Kauman dipandang sebagai aura positif oleh Wakil Wali Kota Sukabumi.
“ Sentra usaha tradisional dari mulai batik, kuliner, dan kerajinan memang masih dimiliki oleh Kota Sukabumi. Kunjungan ke Kampung Batik Kauman ini menjadi satu pelajaran penting bagi kota-kota lain untuk menerapkan program-program unggulan dalam melestarikan warisan budaya,” ungkap H. Andri Setiawan Hamami.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Sukabumi mempertegas, warisan budaya menjadi hal penting dalam mewujudkan kota cerdas. Tidak akan ada sebutan Kampung Batik Kauman jika masyarakat setempat tidak mempertahankan tradisi membatik.
Keunggulan Batik Kauman selain terletak pada motif klasik dan kuat dalam menampilkan tradisi, para pengunjung juga dapat melakukan komunikasi interaktif dengan pengrajin batik.
Reportase : Kang Warsa
Dokumentasi : Fadhil