Rakor Pimpinan SKPD diharapkan dapat menghasilkan sinkronisasi yang lebih baik antara program pusat dan daerah di Kota Sukabumi. Dengan sinkronisasi yang baik, diharapkan pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakor) SKPD Kota Sukabumi digelar di Oproom Setda Kota Sukabumi pada Senin, 13 Mei 2024 untuk membahas sinkronisasi program pusat dan daerah.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dan diikuti oleh Sekretaris Daerah, Dida Sembada, serta para kepala SKPD.
Menyimak Ulasan Presiden Joko Widodo
Para peserta rapat menyimak dengan saksama ulasan Presiden Joko Widodo tentang sinkronisasi penyusunan program pusat dan daerah yang disampaikan dalam Musrenbangnas beberapa pekan lalu.
Presiden Jokowi menekankan beberapa poin penting, antara lain:
Menyusun RPJMD dengan Tanggung Jawab
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, juga menyampaikan amanat dalam Rakor ini. Ia menekankan pentingnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sinkron dengan program pusat. Tito mengingatkan para kepala daerah, termasuk para Penjabat Kepala Daerah, untuk tidak berleha-leha dan bertanggung jawab dalam menyusun RPJMD.
Ketersediaan Anggaran dan Peningkatan PAD
Tito juga menekankan pentingnya ketersediaan anggaran dalam keberhasilan program. Ia menjelaskan bahwa daerah terbagi menjadi 3 kluster: lemah fiskal, menengah, dan kuat. Daerah yang kuat secara fiskal ditentukan oleh pendapatan asli daerah (PAD) yang tinggi dan transfer ke daerah kecil.
Tito menekankan bahwa konsep penyusunan anggaran bukan sekadar menghabiskan APBD, tetapi harus difokuskan untuk mendukung peningkatan PAD. Ia juga mengingatkan agar tidak ada kebocoran anggaran dan mendorong pemanfaatan peran swasta dalam pembangunan daerah.
Tanggapan Penjabat Wali Kota Sukabumi
Pj. Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyambut baik arahan Presiden Jokowi dan Mendagri Tito Karnavian. Ia berharap mekanisme program dapat diselaraskan dan Kota Sukabumi mampu mengakomodir program pusat dan daerah.
Kusmana Hartadji juga menekankan pentingnya fokus pada skala prioritas dalam program daerah, serta orientasi program pada hasil. Ia memastikan bahwa anggaran diprioritaskan pada basis kinerja.
Kusmana Hartadji juga mendorong agar Musrenbang ke depan fokus pada penyusunan perencanaan yang matang, dan tidak sekadar formalitas.
Ia juga berharap agar dilakukan kajian dalam upaya pemisahan dinas pendapatan dan keuangan daerah agar lebih fokus, serta peningkatan kajian Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) untuk peningkatan PAD.
Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakor) SKPD Kota Sukabumi digelar di Oproom Setda Kota Sukabumi pada Senin, 13 Mei 2024 untuk membahas sinkronisasi program pusat dan daerah.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dan diikuti oleh Sekretaris Daerah, Dida Sembada, serta para kepala SKPD.
Menyimak Ulasan Presiden Joko Widodo
Para peserta rapat menyimak dengan saksama ulasan Presiden Joko Widodo tentang sinkronisasi penyusunan program pusat dan daerah yang disampaikan dalam Musrenbangnas beberapa pekan lalu.
Presiden Jokowi menekankan beberapa poin penting, antara lain:
- Pentingnya sentra kerajinan di wilayah: Daerah harus mengembangkan sentra kerajinan wilayah dan membuat laporan ke pusat jika tidak mampu.
- Prioritas untuk peningkatan ekonomi: Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar 15 triliun untuk peningkatan ekonomi.
- Pembangunan waduk: Pembangunan waduk tidak hanya untuk irigasi, tetapi juga untuk pasokan air ke rumah tangga. Daerah harus mendukung program ini.
- Kebijakan yang selaras: Kebijakan harus inline dan selaras, berorientasi pada hasil, dan fokus pada return ekonomi.
- Penggunaan anggaran yang tepat: Anggaran jangan diecer, program harus tepat sasaran dan strategis, dan manfaatnya harus terlihat.
- Program stunting: Pastikan anggaran untuk stunting digunakan dengan tepat dan tidak disalahgunakan.
Menyusun RPJMD dengan Tanggung Jawab
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, juga menyampaikan amanat dalam Rakor ini. Ia menekankan pentingnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sinkron dengan program pusat. Tito mengingatkan para kepala daerah, termasuk para Penjabat Kepala Daerah, untuk tidak berleha-leha dan bertanggung jawab dalam menyusun RPJMD.
Ketersediaan Anggaran dan Peningkatan PAD
Tito juga menekankan pentingnya ketersediaan anggaran dalam keberhasilan program. Ia menjelaskan bahwa daerah terbagi menjadi 3 kluster: lemah fiskal, menengah, dan kuat. Daerah yang kuat secara fiskal ditentukan oleh pendapatan asli daerah (PAD) yang tinggi dan transfer ke daerah kecil.
Tito menekankan bahwa konsep penyusunan anggaran bukan sekadar menghabiskan APBD, tetapi harus difokuskan untuk mendukung peningkatan PAD. Ia juga mengingatkan agar tidak ada kebocoran anggaran dan mendorong pemanfaatan peran swasta dalam pembangunan daerah.
Tanggapan Penjabat Wali Kota Sukabumi
Pj. Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyambut baik arahan Presiden Jokowi dan Mendagri Tito Karnavian. Ia berharap mekanisme program dapat diselaraskan dan Kota Sukabumi mampu mengakomodir program pusat dan daerah.
Kusmana Hartadji juga menekankan pentingnya fokus pada skala prioritas dalam program daerah, serta orientasi program pada hasil. Ia memastikan bahwa anggaran diprioritaskan pada basis kinerja.
Kusmana Hartadji juga mendorong agar Musrenbang ke depan fokus pada penyusunan perencanaan yang matang, dan tidak sekadar formalitas.
Ia juga berharap agar dilakukan kajian dalam upaya pemisahan dinas pendapatan dan keuangan daerah agar lebih fokus, serta peningkatan kajian Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) untuk peningkatan PAD.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari