Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji memberikan materi secara daring dalam ajang Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan (Semnastera) ke-6 yang digelar Politeknik Sukabumi, Sabtu (26/10/2024).
Kegiatan tersebut mengangkat tema Ekonomi Kreatif Berdaya AI: Membuka Peluang dan Menjembatani Tantangan di Era 2024. Dalam momen itu Pj Wali Kota Sukabumi menyampaikan materi Strategi membuka gerbang inovasi dan peluang di era 2024.
'' Pada era 2024, inovasi menjadi kunci untuk membuka gerbang peluang baru,'' ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Sehingga perlu mengeksplorasi yang dapat membantu organisasi dan individu agar beradaftasi dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah.
Inovasi kata Kusmana, bukan lagi pilihan melainkan keharusan bagi individu, perusahaan, dan negara dalam menghadapi tantangan global. Intinya budaya inovasi dalam organisasi sangat penting.
'' Mengadopsi teknologi terbaru adalah langkah penting dalam membuka gerbang inovasi,'' ungkap Kusmana. Teknologi seperti AI dan big data dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan produk yang lebih baik.
Menurut Kusmana, tren inovasi pada 2024 terlihat pada kecerdasan buatan (AI), keberlanjutan, dan otomatisasi. Memanfaatkan tren ini dapat membuka peluang baru bagi bisnis untuk beradaftasi dan bersaing di pasar global.
'' Ekonomi kreatif jadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global,'' ungkap Kusmana. Di mana, keberadaan game changer yang meningkatkan produktivitas dan inovasi.
Potensi ekonomi kreatif lanjut Kusmana besar dan diprediksi akan jadi tulang punggung ekonomi dunia. Tren teknologi digital seperti AI, VR, dan AR mendominasi landskap ekonomi kreatif serta subsektor musik, film, design, game dan digital marketing menjadi yang paling potensial.
Kusmana menuturkan, kehadiran AI membantu dalam otomasi proses kreatif, personalisasi konten, dan penggunaan big data. '' Pada era 2024, kecerdasan buatan dan ekonomo kreatif jadi pendorong utana inovasi dan peluang baru,'' terangnya.
AI kata Kusmana meningkatkan efisiensi dan otomatisasi sementara ekonomi kreatif mendorong pengembangan produk dan layanan berbasis kreativitas serta teknologi. Sinergi antara AI dan kreativitas manusia menciptakan peluang besar seperti bisnis yang efisien, dan manfaat lainnya.
Seperti diketahui, Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan merupakan suatu forum satu tahunan yang diselenggarakan oleh Politeknik Sukabumi untuk kegiatan deseminasi hasil-hasil penelitian. Forum ini dapat dijadikan ajang bertukar informasi dalam bidang teknologi dan riset terapan bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, maupun instansi pemerintahan untuk dapat berpartisipasi baik sebagai pemakalah maupun peserta non-pemakalah.
Kegiatan tersebut mengangkat tema Ekonomi Kreatif Berdaya AI: Membuka Peluang dan Menjembatani Tantangan di Era 2024. Dalam momen itu Pj Wali Kota Sukabumi menyampaikan materi Strategi membuka gerbang inovasi dan peluang di era 2024.
'' Pada era 2024, inovasi menjadi kunci untuk membuka gerbang peluang baru,'' ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Sehingga perlu mengeksplorasi yang dapat membantu organisasi dan individu agar beradaftasi dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah.
Inovasi kata Kusmana, bukan lagi pilihan melainkan keharusan bagi individu, perusahaan, dan negara dalam menghadapi tantangan global. Intinya budaya inovasi dalam organisasi sangat penting.
'' Mengadopsi teknologi terbaru adalah langkah penting dalam membuka gerbang inovasi,'' ungkap Kusmana. Teknologi seperti AI dan big data dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan produk yang lebih baik.
Menurut Kusmana, tren inovasi pada 2024 terlihat pada kecerdasan buatan (AI), keberlanjutan, dan otomatisasi. Memanfaatkan tren ini dapat membuka peluang baru bagi bisnis untuk beradaftasi dan bersaing di pasar global.
'' Ekonomi kreatif jadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global,'' ungkap Kusmana. Di mana, keberadaan game changer yang meningkatkan produktivitas dan inovasi.
Potensi ekonomi kreatif lanjut Kusmana besar dan diprediksi akan jadi tulang punggung ekonomi dunia. Tren teknologi digital seperti AI, VR, dan AR mendominasi landskap ekonomi kreatif serta subsektor musik, film, design, game dan digital marketing menjadi yang paling potensial.
Kusmana menuturkan, kehadiran AI membantu dalam otomasi proses kreatif, personalisasi konten, dan penggunaan big data. '' Pada era 2024, kecerdasan buatan dan ekonomo kreatif jadi pendorong utana inovasi dan peluang baru,'' terangnya.
AI kata Kusmana meningkatkan efisiensi dan otomatisasi sementara ekonomi kreatif mendorong pengembangan produk dan layanan berbasis kreativitas serta teknologi. Sinergi antara AI dan kreativitas manusia menciptakan peluang besar seperti bisnis yang efisien, dan manfaat lainnya.
Seperti diketahui, Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan merupakan suatu forum satu tahunan yang diselenggarakan oleh Politeknik Sukabumi untuk kegiatan deseminasi hasil-hasil penelitian. Forum ini dapat dijadikan ajang bertukar informasi dalam bidang teknologi dan riset terapan bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, maupun instansi pemerintahan untuk dapat berpartisipasi baik sebagai pemakalah maupun peserta non-pemakalah.
Pewarta : Ovie
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari