Pengurus komisariat Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) gelar semarak hari lahir (Harlah) Kopri PMII ke-57 Tahun 2024, Sabtu (7/12/2024).
Kegiatan yang di laksanakan di Kawasan wisata aku Vila Canti ini dihadiri oleh Penjabat Sekertaris Daerah Kota Sukabumi Hasan Asari.
Kegiatan ini mengusung tema Kepemimpinan perempuan dalam konteks kesetaraan Gender dan Pembangunan Nasional berkeadilan ; Kopri untuk Indonesia.
"Tahun 1995 sudah di prediksi, Perempuan akan lebih banyak berada di ruang-ruang Publik, kondisi hari ini perempuan mendominasi disetiap unsur Jabatan," ujar PJ Sekda Kota Sukabumi Hasan Asari.
Kehadiran perempuan di dalam kancah itu lebih berempati, lebih banyak menggunakan rasa. Dan nantinya perempuan yang akan melahirkan ribuan laki-laki yang tanggung gagah berani.
Dijelaskan Sekda model-model perempuan sebagai tokoh pergerakan perjuangan di Indonesia sudah ada. Tentunya hal tersebut mewarnai nasionalisme dan empati.
Tanpa belajar perempuan sudah diilhami kemampuan negosiasi. Membebaskan beberapa kali kejadian tapi tidak memaksa. Jangan membuat sekatan ketika kita memiliki perbedaan.
"Semoga kehadiran Kopri ini para perempuan mampu menjadi negosiator, Negosiator tidak pernah menekan orang lain . Bukan memaksa tapi memberikan pemahaman sehingga terinternalisasi sehingga mampu mengkaji dan membuat keputusan atau kepastian," pungkasnya.
Kegiatan yang di laksanakan di Kawasan wisata aku Vila Canti ini dihadiri oleh Penjabat Sekertaris Daerah Kota Sukabumi Hasan Asari.
Kegiatan ini mengusung tema Kepemimpinan perempuan dalam konteks kesetaraan Gender dan Pembangunan Nasional berkeadilan ; Kopri untuk Indonesia.
"Tahun 1995 sudah di prediksi, Perempuan akan lebih banyak berada di ruang-ruang Publik, kondisi hari ini perempuan mendominasi disetiap unsur Jabatan," ujar PJ Sekda Kota Sukabumi Hasan Asari.
Kehadiran perempuan di dalam kancah itu lebih berempati, lebih banyak menggunakan rasa. Dan nantinya perempuan yang akan melahirkan ribuan laki-laki yang tanggung gagah berani.
Dijelaskan Sekda model-model perempuan sebagai tokoh pergerakan perjuangan di Indonesia sudah ada. Tentunya hal tersebut mewarnai nasionalisme dan empati.
Tanpa belajar perempuan sudah diilhami kemampuan negosiasi. Membebaskan beberapa kali kejadian tapi tidak memaksa. Jangan membuat sekatan ketika kita memiliki perbedaan.
"Semoga kehadiran Kopri ini para perempuan mampu menjadi negosiator, Negosiator tidak pernah menekan orang lain . Bukan memaksa tapi memberikan pemahaman sehingga terinternalisasi sehingga mampu mengkaji dan membuat keputusan atau kepastian," pungkasnya.
Pewarta : Ovie
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari