Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Kampus Sukabumi menggelar Sukabumi Economic Summit 2025 dengan tema “Sustainable Export Strategy: Penetrating Global Market with Local Innovation and Excellence”.
Kegiatan ini menjadi forum strategis penguatan UMKM dalam menembus pasar ekspor melalui inovasi lokal dan kolaborasi lintas sektor.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, membuka kegiatan sekaligus menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendorong UMKM agar naik kelas.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas dalam membangun ekonomi daerah yang inklusif dan berdaya saing global.
“Kami berkomitmen melakukan rebranding terhadap UMKM di Kota Sukabumi agar lebih siap bersaing di pasar internasional. Kolaborasi seperti inilah yang dibutuhkan untuk mendorong UMKM tidak hanya kuat secara lokal, tapi juga mampu tampil di pasar global,” ujar Bobby dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya transformasi digital dan penerapan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi dan pemasaran. “Digitalisasi bukan hanya alat bantu, tapi jembatan langsung ke konsumen dunia,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan ini, Bobby menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi melalui dinas terkait akan melakukan kurasi terhadap UMKM potensial, khususnya di sektor makanan.
Produk terpilih akan mendapatkan dukungan promosi melalui video profil usaha yang akan ditayangkan di akun media sosial resmi Pemkot Sukabumi.
“Kami ingin promosi UMKM tidak hanya berhenti di seminar. Akan ada kurasi UMKM yang potensial, lalu kita bantu promosikan secara digital agar tampil profesional di mata pasar global,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kota Sukabumi, Ranti Rachmatillah, turut menyampaikan pandangannya. Ia menekankan bahwa ekspor tidak semata soal kuantitas, tetapi juga soal keberlanjutan dan nilai sosial yang terkandung dalam produk.
“Produk lokal kita harus tampil sebagai solusi global—berdaya saing, berkelanjutan, dan tetap mengakar pada identitas Sukabumi,” ujar Ranti.
Acara ini turut menghadirkan narasumber dari Kementerian Perdagangan RI, International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, pelaku ekspor nasional, dan akademisi.
Berbagai topik penting dibahas, seperti sertifikasi internasional, riset pasar ekspor, prinsip keberlanjutan, hingga peran media sosial dalam membangun merek global berbasis lokal.
Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, dunia pendidikan, dan pelaku usaha, Sukabumi Economic Summit 2025 diharapkan menjadi tonggak awal strategi ekspor jangka panjang dan konkret, menjadikan UMKM Sukabumi sebagai kekuatan ekonomi baru di panggung global.
Kegiatan ini menjadi forum strategis penguatan UMKM dalam menembus pasar ekspor melalui inovasi lokal dan kolaborasi lintas sektor.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, membuka kegiatan sekaligus menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendorong UMKM agar naik kelas.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas dalam membangun ekonomi daerah yang inklusif dan berdaya saing global.
“Kami berkomitmen melakukan rebranding terhadap UMKM di Kota Sukabumi agar lebih siap bersaing di pasar internasional. Kolaborasi seperti inilah yang dibutuhkan untuk mendorong UMKM tidak hanya kuat secara lokal, tapi juga mampu tampil di pasar global,” ujar Bobby dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya transformasi digital dan penerapan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi dan pemasaran. “Digitalisasi bukan hanya alat bantu, tapi jembatan langsung ke konsumen dunia,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan ini, Bobby menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi melalui dinas terkait akan melakukan kurasi terhadap UMKM potensial, khususnya di sektor makanan.
Produk terpilih akan mendapatkan dukungan promosi melalui video profil usaha yang akan ditayangkan di akun media sosial resmi Pemkot Sukabumi.
“Kami ingin promosi UMKM tidak hanya berhenti di seminar. Akan ada kurasi UMKM yang potensial, lalu kita bantu promosikan secara digital agar tampil profesional di mata pasar global,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kota Sukabumi, Ranti Rachmatillah, turut menyampaikan pandangannya. Ia menekankan bahwa ekspor tidak semata soal kuantitas, tetapi juga soal keberlanjutan dan nilai sosial yang terkandung dalam produk.
“Produk lokal kita harus tampil sebagai solusi global—berdaya saing, berkelanjutan, dan tetap mengakar pada identitas Sukabumi,” ujar Ranti.
Acara ini turut menghadirkan narasumber dari Kementerian Perdagangan RI, International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, pelaku ekspor nasional, dan akademisi.
Berbagai topik penting dibahas, seperti sertifikasi internasional, riset pasar ekspor, prinsip keberlanjutan, hingga peran media sosial dalam membangun merek global berbasis lokal.
Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, dunia pendidikan, dan pelaku usaha, Sukabumi Economic Summit 2025 diharapkan menjadi tonggak awal strategi ekspor jangka panjang dan konkret, menjadikan UMKM Sukabumi sebagai kekuatan ekonomi baru di panggung global.
Pewarta : Indah
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari