H. Ayep Zaki dan Bobby Maulana resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025.
Pelantikan ini merupakan bagian dari agenda nasional di mana sebanyak 481 kepala daerah dari seluruh Indonesia turut dilantik pada hari yang sama.
Persiapan Sebelum Pelantikan
Menjelang pelantikan, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki berbagi kisah tentang proses yang ia jalani. “Hari ini adalah tanggal 20 Februari 2025, hari pelantikan kepala daerah di seluruh Indonesia. Ada 481 kepala daerah yang dilantik hari ini, termasuk saya," ujarnya.
Menurutnya, persiapan pertama sudah dilakukan dengan gladi kotor dan gladi bersih. Sebelumnya, H. Ayep Zaki dan Bobby Maulana juga menjalani tes kesehatan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dirinya bersama Bobby Maulana harus berangkat dari hotel sekitar pukul 06.30 WIB untuk menghadiri prosesi di Monumen Nasional (Monas) sebelum menuju Istana Negara.
“Tidak ada persiapan khusus, hanya perasaan senang dan bahagia karena ini adalah puncak dari perjalanan panjang Pilkada. Setelah ini, kami akan langsung ke Kota Sukabumi untuk serah terima jabatan dari Pj Wali Kota dan melanjutkan dengan pidato di Paripurna,” tambahnya.
Sebagai pemimpin baru Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat. “Saya memohon doa dari keluarga besar Kota Sukabumi, para tokoh, cendekiawan, alim ulama, dan pengusaha agar kita semua diberi keberkahan untuk membangun Sukabumi yang lebih baik—Sukabumi yang sejahtera,” ungkapnya.
Fokus 100 Hari Kerja
Setelah resmi dilantik, H. Ayep Zaki langsung menetapkan prioritas utama dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia menegaskan akan segera mengimplementasikan janji politiknya.
“Setidaknya ada 11 janji politik yang akan kita jalankan. Selain itu, saya akan fokus pada penguatan sistem keuangan daerah,” kata H. Ayep Zaki.
Ia menjelaskan bahwa sistem keuangan harus kuat dan sehat, baik dari segi pendapatan asli daerah (PAD) maupun pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Semua akan kita benahi, sehatkan, kuatkan, dan besarkan. Kunci keberhasilan membangun daerah adalah memiliki pemerintah kota yang sehat, kuat, dan mempunyai aset serta kekayaan yang besar,” ujarnya.
Efisiensi dan Efektivitas Pemerintahan
H. Ayep Zaki juga menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam pemerintahan. “Semua SKPD sebelum melakukan pengeluaran biaya harus terlebih dahulu diserahkan ke saya untuk dievaluasi. Contohnya, berapa biaya pelantikan ini, sebelum berangkat ke sini saya harus tahu dulu agar bisa diefisiensikan,” jelasnya.
Menurutnya, pola pengelolaan anggaran yang ia terapkan berfokus pada pengeluaran yang benar-benar sesuai peruntukannya tanpa pemborosan.
“Saya tidak akan menghapus anggaran, tetapi harus sesuai dengan kebutuhan. Saya kira ini hanya dampak sesaat saja, tetapi insyaAllah bisa menyelesaikan permasalahan kota demi kenyamanan masyarakat,” tuturnya.
Dengan tekad kuat, Wali Kota Sukabumi menegaskan bahwa kepemimpinannya adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Saya jadi wali kota untuk mengabdi. Semua kebijakan dan langkah yang diambil akan difokuskan untuk kepentingan masyarakat Kota Sukabumi,” pungkasnya.
Pelantikan ini merupakan bagian dari agenda nasional di mana sebanyak 481 kepala daerah dari seluruh Indonesia turut dilantik pada hari yang sama.
Persiapan Sebelum Pelantikan
Menjelang pelantikan, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki berbagi kisah tentang proses yang ia jalani. “Hari ini adalah tanggal 20 Februari 2025, hari pelantikan kepala daerah di seluruh Indonesia. Ada 481 kepala daerah yang dilantik hari ini, termasuk saya," ujarnya.
Menurutnya, persiapan pertama sudah dilakukan dengan gladi kotor dan gladi bersih. Sebelumnya, H. Ayep Zaki dan Bobby Maulana juga menjalani tes kesehatan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dirinya bersama Bobby Maulana harus berangkat dari hotel sekitar pukul 06.30 WIB untuk menghadiri prosesi di Monumen Nasional (Monas) sebelum menuju Istana Negara.
“Tidak ada persiapan khusus, hanya perasaan senang dan bahagia karena ini adalah puncak dari perjalanan panjang Pilkada. Setelah ini, kami akan langsung ke Kota Sukabumi untuk serah terima jabatan dari Pj Wali Kota dan melanjutkan dengan pidato di Paripurna,” tambahnya.
Sebagai pemimpin baru Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat. “Saya memohon doa dari keluarga besar Kota Sukabumi, para tokoh, cendekiawan, alim ulama, dan pengusaha agar kita semua diberi keberkahan untuk membangun Sukabumi yang lebih baik—Sukabumi yang sejahtera,” ungkapnya.
Fokus 100 Hari Kerja
Setelah resmi dilantik, H. Ayep Zaki langsung menetapkan prioritas utama dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia menegaskan akan segera mengimplementasikan janji politiknya.
“Setidaknya ada 11 janji politik yang akan kita jalankan. Selain itu, saya akan fokus pada penguatan sistem keuangan daerah,” kata H. Ayep Zaki.
Ia menjelaskan bahwa sistem keuangan harus kuat dan sehat, baik dari segi pendapatan asli daerah (PAD) maupun pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Semua akan kita benahi, sehatkan, kuatkan, dan besarkan. Kunci keberhasilan membangun daerah adalah memiliki pemerintah kota yang sehat, kuat, dan mempunyai aset serta kekayaan yang besar,” ujarnya.
Efisiensi dan Efektivitas Pemerintahan
H. Ayep Zaki juga menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam pemerintahan. “Semua SKPD sebelum melakukan pengeluaran biaya harus terlebih dahulu diserahkan ke saya untuk dievaluasi. Contohnya, berapa biaya pelantikan ini, sebelum berangkat ke sini saya harus tahu dulu agar bisa diefisiensikan,” jelasnya.
Menurutnya, pola pengelolaan anggaran yang ia terapkan berfokus pada pengeluaran yang benar-benar sesuai peruntukannya tanpa pemborosan.
“Saya tidak akan menghapus anggaran, tetapi harus sesuai dengan kebutuhan. Saya kira ini hanya dampak sesaat saja, tetapi insyaAllah bisa menyelesaikan permasalahan kota demi kenyamanan masyarakat,” tuturnya.
Dengan tekad kuat, Wali Kota Sukabumi menegaskan bahwa kepemimpinannya adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Saya jadi wali kota untuk mengabdi. Semua kebijakan dan langkah yang diambil akan difokuskan untuk kepentingan masyarakat Kota Sukabumi,” pungkasnya.
Pewarta : Kang Warsa - Zauhara
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari