“Posyandu adalah rumah pertama pelayanan masyarakat. Di sinilah keluarga mendapat informasi, perlindungan, dan solusi. Maka kader Posyandu adalah garda terdepan, dan kita harus menjaga mereka dengan pelatihan, dukungan, dan penghargaan yang layak.”
Pernyataan penting tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi sekaligus Bunda Posyandu, Hj. Ranty Rachmatilah, saat memimpin Sosialisasi Program Kerja TP PKK Kota Sukabumi Tahun 2025, yang digelar pada Rabu, 4 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam menegaskan kembali arah gerak PKK sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung transformasi layanan primer, sekaligus memperkuat posisi kader Posyandu sebagai pelopor dan pelapor pembangunan masyarakat berbasis keluarga.
Dalam sambutannya, Hj. Ranty menegaskan bahwa Posyandu kini memiliki peran yang jauh lebih luas. Tak hanya menjadi tempat pelayanan kesehatan dasar, Posyandu telah menjadi bagian penting dari sistem pemerintahan kelurahan, seiring dengan pengakuan hukum melalui Permendagri No. 13 Tahun 2024 yang menjadikan Posyandu sebagai lembaga resmi kemasyarakatan tingkat kelurahan.
“Posyandu adalah lembaga yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Di sinilah peran 4P—perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelayanan—terwujud secara nyata,” jelas Hj. Ranty.
Transformasi layanan primer yang saat ini digencarkan pemerintah dengan pendekatan siklus hidup telah menjadi bagian dari kerja-kerja Posyandu di Kota Sukabumi. Layanan yang dulu fokus pada balita, kini telah diperluas mencakup ibu hamil dan menyusui, remaja, usia produktif, hingga lansia.
Pelayanan ini didukung oleh jejaring kuat antara Posyandu dengan puskesmas, pustu, dan mekanisme kunjungan rumah, sehingga bisa menjangkau seluruh warga, terutama kelompok rentan.
Hj. Ranty juga menyoroti pentingnya peran kader sebagai ujung tombak perubahan sosial. Para kader tidak hanya menjalankan fungsi operasional, tapi juga menjadi agen deteksi dini, penghubung layanan, hingga penolong pertama dalam situasi darurat.
Ia mencontohkan, respon cepat kader terhadap serangan jantung pada warga lansia yang tinggal sendiri dapat menyelamatkan nyawa dalam masa krusial dua jam pertama atau golden period.
Saat ini, Kota Sukabumi memiliki 462 Posyandu, dengan 426 di antaranya aktif beroperasi. Dari jumlah tersebut, 75 Posyandu telah ditetapkan sebagai pilot project Integrasi Layanan Primer (ILP). Infrastruktur pendukungnya meliputi 15 puskesmas, 18 pustu, 39 klinik swasta, serta 42 praktik mandiri dokter umum dan dokter gigi.
Posyandu pun telah berkontribusi dalam enam bidang layanan utama pemerintah, termasuk kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, serta ketenteraman dan ketertiban umum.
Peningkatan kapasitas kader menjadi salah satu fokus utama dalam forum ini. TP PKK mendorong pelatihan rutin dari dinas teknis, mulai dari promosi kesehatan, manajemen pelayanan, hingga penanganan kondisi gawat darurat. Selain itu, regenerasi kader juga menjadi prioritas strategis dengan menghadirkan konsep kader pewaris), yakni kader muda yang disiapkan untuk melanjutkan pengabdian para senior.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran struktural TP PKK Kota Sukabumi, mulai dari Sekretaris dan Bendahara, Ketua Bidang IV dan Pokja IV, hingga seluruh Ketua Ikatan Kader Posyandu (IKP) dari tingkat kecamatan dan kelurahan.
Dinas Kesehatan dan OPD teknis lainnya turut memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan strategis ini.
Menutup acara, Hj. Ranty mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi lintas sektor. “Tantangan ke depan akan semakin kompleks. Tapi dengan kolaborasi, komitmen, dan gotong royong, kita bisa menjadikan Posyandu sebagai jembatan pelayanan dasar yang kokoh dan selalu relevan dalam setiap zaman,” pungkasnya.
Pernyataan penting tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi sekaligus Bunda Posyandu, Hj. Ranty Rachmatilah, saat memimpin Sosialisasi Program Kerja TP PKK Kota Sukabumi Tahun 2025, yang digelar pada Rabu, 4 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam menegaskan kembali arah gerak PKK sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung transformasi layanan primer, sekaligus memperkuat posisi kader Posyandu sebagai pelopor dan pelapor pembangunan masyarakat berbasis keluarga.
Dalam sambutannya, Hj. Ranty menegaskan bahwa Posyandu kini memiliki peran yang jauh lebih luas. Tak hanya menjadi tempat pelayanan kesehatan dasar, Posyandu telah menjadi bagian penting dari sistem pemerintahan kelurahan, seiring dengan pengakuan hukum melalui Permendagri No. 13 Tahun 2024 yang menjadikan Posyandu sebagai lembaga resmi kemasyarakatan tingkat kelurahan.
“Posyandu adalah lembaga yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Di sinilah peran 4P—perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelayanan—terwujud secara nyata,” jelas Hj. Ranty.
Transformasi layanan primer yang saat ini digencarkan pemerintah dengan pendekatan siklus hidup telah menjadi bagian dari kerja-kerja Posyandu di Kota Sukabumi. Layanan yang dulu fokus pada balita, kini telah diperluas mencakup ibu hamil dan menyusui, remaja, usia produktif, hingga lansia.
Pelayanan ini didukung oleh jejaring kuat antara Posyandu dengan puskesmas, pustu, dan mekanisme kunjungan rumah, sehingga bisa menjangkau seluruh warga, terutama kelompok rentan.
Hj. Ranty juga menyoroti pentingnya peran kader sebagai ujung tombak perubahan sosial. Para kader tidak hanya menjalankan fungsi operasional, tapi juga menjadi agen deteksi dini, penghubung layanan, hingga penolong pertama dalam situasi darurat.
Ia mencontohkan, respon cepat kader terhadap serangan jantung pada warga lansia yang tinggal sendiri dapat menyelamatkan nyawa dalam masa krusial dua jam pertama atau golden period.
Saat ini, Kota Sukabumi memiliki 462 Posyandu, dengan 426 di antaranya aktif beroperasi. Dari jumlah tersebut, 75 Posyandu telah ditetapkan sebagai pilot project Integrasi Layanan Primer (ILP). Infrastruktur pendukungnya meliputi 15 puskesmas, 18 pustu, 39 klinik swasta, serta 42 praktik mandiri dokter umum dan dokter gigi.
Posyandu pun telah berkontribusi dalam enam bidang layanan utama pemerintah, termasuk kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, serta ketenteraman dan ketertiban umum.
Peningkatan kapasitas kader menjadi salah satu fokus utama dalam forum ini. TP PKK mendorong pelatihan rutin dari dinas teknis, mulai dari promosi kesehatan, manajemen pelayanan, hingga penanganan kondisi gawat darurat. Selain itu, regenerasi kader juga menjadi prioritas strategis dengan menghadirkan konsep kader pewaris), yakni kader muda yang disiapkan untuk melanjutkan pengabdian para senior.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran struktural TP PKK Kota Sukabumi, mulai dari Sekretaris dan Bendahara, Ketua Bidang IV dan Pokja IV, hingga seluruh Ketua Ikatan Kader Posyandu (IKP) dari tingkat kecamatan dan kelurahan.
Dinas Kesehatan dan OPD teknis lainnya turut memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan strategis ini.
Menutup acara, Hj. Ranty mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi lintas sektor. “Tantangan ke depan akan semakin kompleks. Tapi dengan kolaborasi, komitmen, dan gotong royong, kita bisa menjadikan Posyandu sebagai jembatan pelayanan dasar yang kokoh dan selalu relevan dalam setiap zaman,” pungkasnya.
Pewarta : Indah Okti
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari