Ekaristi dan Ramah Tamah Perayaan Syukur 25 dan 40 Tahun Profesi Religius Suster Fransiskan Sukabumi (SFS) digelar meriah di RR Santa Lidwina, Cikole, Rabu (17/9/2025).
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, para suster, dan jemaat Katolik. Perayaan ini menjadi momen kebersamaan dan refleksi atas dedikasi panjang para suster dalam pelayanan religius serta kontribusi mereka bagi masyarakat Sukabumi.
Dalam sambutannya, H. Ayep Zaki menyoroti pentingnya sejarah dan peran SFS bagi identitas Kota Sukabumi.
“Sejarah masa lalu mengajarkan kepada kita betapa strategisnya posisi Kota Sukabumi dalam jalur perdagangan Hindia Belanda," ujar Wali Kota.
Salah satu aspek penting yang membuat Kota Sukabumi dikenal adalah keberadaan Kesusteran Fransiskan Sukabumi (SFS).
Sebagai Wali Kota Sukabumi, saya menilai ini merupakan prestasi dan modal sejarah yang sangat berharga, karena dari Kota Sukabumi untuk Indonesia itu nyata dengan adanya sumbangsih berharga dari para sahabat SFS.
Wali Kota juga mengajak seluruh masyarakat Sukabumi untuk menjaga persatuan dan kedamaian.
“Seiring dengan kegiatan kita kali ini, saya ingin menyampaikan pesan damai dan kedekatan untuk semua suster dan romo. Mari kita ajak masyarakat Kota Sukabumi untuk senantiasa menjaga dan menjadikan Sukabumi rumah kita bersama,” tambahnya.
Dalam wawancara usai acara, H. Ayep Zaki menyampaikan apresiasi atas pengabdian para suster selama 25 dan 40 tahun dalam pelayanan religius.
Ia menyebut keberadaan SFS yang sudah berdiri selama 93 tahun, bahkan sebelum Indonesia merdeka, merupakan aset penting Kota Sukabumi.
“Ini momentum untuk keberagaman antarumat beragama. Sebagai Wali Kota, saya merangkul semua yang ada di kota ini. Mari kita semua berdoa untuk kebaikan, menjaga kedamaian, dan bersama-sama melahirkan kebijakan yang membawa kemakmuran bagi Sukabumi,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, para suster, dan jemaat Katolik. Perayaan ini menjadi momen kebersamaan dan refleksi atas dedikasi panjang para suster dalam pelayanan religius serta kontribusi mereka bagi masyarakat Sukabumi.
Dalam sambutannya, H. Ayep Zaki menyoroti pentingnya sejarah dan peran SFS bagi identitas Kota Sukabumi.
“Sejarah masa lalu mengajarkan kepada kita betapa strategisnya posisi Kota Sukabumi dalam jalur perdagangan Hindia Belanda," ujar Wali Kota.
Salah satu aspek penting yang membuat Kota Sukabumi dikenal adalah keberadaan Kesusteran Fransiskan Sukabumi (SFS).
Sebagai Wali Kota Sukabumi, saya menilai ini merupakan prestasi dan modal sejarah yang sangat berharga, karena dari Kota Sukabumi untuk Indonesia itu nyata dengan adanya sumbangsih berharga dari para sahabat SFS.
Wali Kota juga mengajak seluruh masyarakat Sukabumi untuk menjaga persatuan dan kedamaian.
“Seiring dengan kegiatan kita kali ini, saya ingin menyampaikan pesan damai dan kedekatan untuk semua suster dan romo. Mari kita ajak masyarakat Kota Sukabumi untuk senantiasa menjaga dan menjadikan Sukabumi rumah kita bersama,” tambahnya.
Dalam wawancara usai acara, H. Ayep Zaki menyampaikan apresiasi atas pengabdian para suster selama 25 dan 40 tahun dalam pelayanan religius.
Ia menyebut keberadaan SFS yang sudah berdiri selama 93 tahun, bahkan sebelum Indonesia merdeka, merupakan aset penting Kota Sukabumi.
“Ini momentum untuk keberagaman antarumat beragama. Sebagai Wali Kota, saya merangkul semua yang ada di kota ini. Mari kita semua berdoa untuk kebaikan, menjaga kedamaian, dan bersama-sama melahirkan kebijakan yang membawa kemakmuran bagi Sukabumi,” pungkasnya.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
Posting Komentar untuk "Wali Kota Sukabumi Apresiasi Perayaan Syukur 25 dan 40 Tahun Profesi Religius Suster Fransiskan Sukabumi"
Silakan kirim saran dan komentar anda