Ketua TP-PKK Kota Sukabumi sekaligus Pembina PBI Sukabumi Raya, Ranty Rachmatilah, menghadiri kegiatan Lenggang Kebaya dan menyambut Kunjungan Persatuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bogor ke PBI Sukabumi Raya. 
Kegiatan ini diawali dengan kunjungan ke Museum Pegadaian Sukabumi, kemudian dilanjutkan dengan acara silaturahmi di Café SKBM Sukabumi, Kamis (30/10) siang.
Di Museum Pegadaian, para peserta disambut oleh PBI Sukabumi Raya yang memberikan penjelasan mengenai sejarah berdirinya Pegadaian di Sukabumi serta proses awal terbentuknya lembaga tersebut.
Ranty Rachmatilah bersama ibu-ibu PBI tampak antusias berkeliling museum, mengamati berbagai koleksi benda bersejarah, termasuk foto dokumentasi Kota Sukabumi tempo dulu, stasiun kereta api, dan balai kota.
Museum ini menjadi salah satu destinasi edukatif di Kota Sukabumi yang tidak hanya menyajikan nilai sejarah, tetapi juga menjadi tempat rekreasi dan pembelajaran.
Acara dilanjutkan di Café SKBM dengan sambutan hangat dari Ibu Fona selaku perwakilan tuan rumah yang menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas kehadiran PBI Bogor di Sukabumi.
Sementara itu, Ibu Sita selaku perwakilan PBI Bogor menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada PBI Sukabumi atas sambutan hangat yang diberikan.
Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan silaturahmi antaranggota dan memperkuat komitmen bersama dalam melestarikan kebaya sebagai identitas budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Ranty Rachmatilah menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terjalinnya silaturahmi antara PBI Bogor dan PBI Sukabumi Raya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga bentuk nyata upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa.
“Kebaya bukan sekadar pakaian tradisional, melainkan simbol keanggunan dan jati diri perempuan Indonesia. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menanamkan kecintaan terhadap kebaya, terutama kepada generasi muda,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kenang-kenangan, dilakukan penyerahan buku kebaya dari Ibu Sita kepada Ibu Ranty.
Acara kemudian dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni budaya, di antaranya tari Manuk Dadali dari PBI Bogor, tari Jaipongan Daun Pulus oleh Adel, serta fashion show kebaya oleh 20 anggota PBI Bogor yang disertai pembacaan narasi tentang motif kain batik yang dikenakan.
Kegiatan Lenggang Kebaya ini ditutup dengan sesi ramah tamah dan foto bersama, di mana suasana keakraban dan kehangatan terasa begitu erat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya bangsa dapat terus tumbuh di kalangan masyarakat, serta memperkuat peran perempuan Indonesia dalam menjaga nilai-nilai tradisi dan identitas budaya.
Kegiatan ini diawali dengan kunjungan ke Museum Pegadaian Sukabumi, kemudian dilanjutkan dengan acara silaturahmi di Café SKBM Sukabumi, Kamis (30/10) siang.
Di Museum Pegadaian, para peserta disambut oleh PBI Sukabumi Raya yang memberikan penjelasan mengenai sejarah berdirinya Pegadaian di Sukabumi serta proses awal terbentuknya lembaga tersebut.
Ranty Rachmatilah bersama ibu-ibu PBI tampak antusias berkeliling museum, mengamati berbagai koleksi benda bersejarah, termasuk foto dokumentasi Kota Sukabumi tempo dulu, stasiun kereta api, dan balai kota.
Museum ini menjadi salah satu destinasi edukatif di Kota Sukabumi yang tidak hanya menyajikan nilai sejarah, tetapi juga menjadi tempat rekreasi dan pembelajaran.
Acara dilanjutkan di Café SKBM dengan sambutan hangat dari Ibu Fona selaku perwakilan tuan rumah yang menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas kehadiran PBI Bogor di Sukabumi.
Sementara itu, Ibu Sita selaku perwakilan PBI Bogor menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada PBI Sukabumi atas sambutan hangat yang diberikan.
Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan silaturahmi antaranggota dan memperkuat komitmen bersama dalam melestarikan kebaya sebagai identitas budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Ranty Rachmatilah menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terjalinnya silaturahmi antara PBI Bogor dan PBI Sukabumi Raya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga bentuk nyata upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa.
“Kebaya bukan sekadar pakaian tradisional, melainkan simbol keanggunan dan jati diri perempuan Indonesia. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menanamkan kecintaan terhadap kebaya, terutama kepada generasi muda,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kenang-kenangan, dilakukan penyerahan buku kebaya dari Ibu Sita kepada Ibu Ranty.
Acara kemudian dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni budaya, di antaranya tari Manuk Dadali dari PBI Bogor, tari Jaipongan Daun Pulus oleh Adel, serta fashion show kebaya oleh 20 anggota PBI Bogor yang disertai pembacaan narasi tentang motif kain batik yang dikenakan.
Kegiatan Lenggang Kebaya ini ditutup dengan sesi ramah tamah dan foto bersama, di mana suasana keakraban dan kehangatan terasa begitu erat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya bangsa dapat terus tumbuh di kalangan masyarakat, serta memperkuat peran perempuan Indonesia dalam menjaga nilai-nilai tradisi dan identitas budaya.
Pewarta           : Rani - Zahra 
Dokumentasi   : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "PBI Bogor dan PBI Sukabumi Raya Pererat Silaturahmi Lewat Kegiatan Lenggang Kebaya di Kota Sukabumi"
Silakan kirim saran dan komentar anda