Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menghadiri Bootcamp Duts Pemuda Kota Sukabumi pada Rabu, 19 November 2025 di Situ Gumung.
Dalam kegiatan ini, ia menegaskan bahwa nasib 370.000 warga Kota Sukabumi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah daerah.
“Bagaimana kita bisa menyelesaikan pengangguran, menurunkan stunting, meningkatkan kualitas hunian, membenahi infrastruktur, membantu keluarga rentan, serta memperbaiki kualitas pendidikan, semua ini harus kita kerjakan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa tahun pertama kepemimpinannya adalah pondasi penting dalam menata arah pembangunan jangka panjang.
H. Ayep Zaki menjelaskan bahwa langkah awal pemerintah adalah memastikan birokrasi yang jujur, amanah, kompeten, inovatif, dan berintegritas.
Pemerintah membangun sistem pelayanan publik dari struktur paling dasar, termasuk kedisiplinan aparatur sipil negara.
“Birokrasi tidak boleh lamban. Setiap pagi mereka harus siap melayani rakyat,” tegasnya.
Dalam delapan bulan terakhir, sejumlah capaian berhasil diraih Kota Sukabumi. Kota ini meraih peringkat pertama Kota Toleransi di tingkat Jawa Barat dan peringkat keenam nasional.
Selain itu, Sukabumi juga ditetapkan sebagai kota dengan kinerja terbaik dalam belanja dan pendapatan daerah, dengan realisasi pendapatan sebesar 87,02% dan belanja 79%.
“Keuangan daerah adalah milik rakyat. Tidak boleh disimpan. Harus kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan,” jelasnya.
Di sektor pembangunan sosial, Pemerintah Kota Sukabumi mencatat penurunan stunting yang signifikan dari 26,9% menjadi 19,7%, atau turun sebesar 7,2%, menjadikannya salah satu penurunan tertinggi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi juga mencapai 5,4%, melampaui capaian nasional yang berada di angka 5,04%. Tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 7,2% menjadi 6,9%, menunjukkan efektivitas strategi pembangunan ekonomi daerah.
Pada aspek inovasi, Kota Sukabumi kini berupaya masuk sebagai salah satu dari tiga kota paling inovatif dan kreatif di Indonesia. Saat ini, Sukabumi telah berhasil menembus enam besar dari 93 kota di Indonesia.
“Ini adalah hasil kerja kolektif, bukan kerja seorang wali kota saja. Ini bukti bahwa birokrasi kita semakin solid,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, H. Ayep Zaki menyampaikan pesan khusus kepada para pemuda. Ia mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam pembangunan daerah.
“Pemuda harus menjadi bagian dari solusi. Kita tidak meminta, tetapi memberikan kontribusi nyata. Apa pun tantangannya, kita tidak mengeluh. Yang kita bawa adalah solusi dan karya. Dari Sukabumi, untuk Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, ia menegaskan bahwa nasib 370.000 warga Kota Sukabumi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah daerah.
“Bagaimana kita bisa menyelesaikan pengangguran, menurunkan stunting, meningkatkan kualitas hunian, membenahi infrastruktur, membantu keluarga rentan, serta memperbaiki kualitas pendidikan, semua ini harus kita kerjakan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa tahun pertama kepemimpinannya adalah pondasi penting dalam menata arah pembangunan jangka panjang.
H. Ayep Zaki menjelaskan bahwa langkah awal pemerintah adalah memastikan birokrasi yang jujur, amanah, kompeten, inovatif, dan berintegritas.
Pemerintah membangun sistem pelayanan publik dari struktur paling dasar, termasuk kedisiplinan aparatur sipil negara.
“Birokrasi tidak boleh lamban. Setiap pagi mereka harus siap melayani rakyat,” tegasnya.
Dalam delapan bulan terakhir, sejumlah capaian berhasil diraih Kota Sukabumi. Kota ini meraih peringkat pertama Kota Toleransi di tingkat Jawa Barat dan peringkat keenam nasional.
Selain itu, Sukabumi juga ditetapkan sebagai kota dengan kinerja terbaik dalam belanja dan pendapatan daerah, dengan realisasi pendapatan sebesar 87,02% dan belanja 79%.
“Keuangan daerah adalah milik rakyat. Tidak boleh disimpan. Harus kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan,” jelasnya.
Di sektor pembangunan sosial, Pemerintah Kota Sukabumi mencatat penurunan stunting yang signifikan dari 26,9% menjadi 19,7%, atau turun sebesar 7,2%, menjadikannya salah satu penurunan tertinggi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi juga mencapai 5,4%, melampaui capaian nasional yang berada di angka 5,04%. Tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 7,2% menjadi 6,9%, menunjukkan efektivitas strategi pembangunan ekonomi daerah.
Pada aspek inovasi, Kota Sukabumi kini berupaya masuk sebagai salah satu dari tiga kota paling inovatif dan kreatif di Indonesia. Saat ini, Sukabumi telah berhasil menembus enam besar dari 93 kota di Indonesia.
“Ini adalah hasil kerja kolektif, bukan kerja seorang wali kota saja. Ini bukti bahwa birokrasi kita semakin solid,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, H. Ayep Zaki menyampaikan pesan khusus kepada para pemuda. Ia mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam pembangunan daerah.
“Pemuda harus menjadi bagian dari solusi. Kita tidak meminta, tetapi memberikan kontribusi nyata. Apa pun tantangannya, kita tidak mengeluh. Yang kita bawa adalah solusi dan karya. Dari Sukabumi, untuk Indonesia,” pungkasnya.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Ihsan
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "Wali Kota Sukabumi Hadiri Bootcamp Duts Pemuda, Tegaskan Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Pembangunan Daerah"
Silakan kirim saran dan komentar anda