Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, menghadiri Penguatan Kapasitas Posyandu Istimewa 6 Bidang SPM yang dilaksanakan di Aula bjb Kota Depok, Selasa (11/11) pagi.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari Wilayah I Jawa Barat, yang meliputi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.
Dalam kesempatan tersebut, Ranty Rachmatilah menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memperkuat kapasitas kader posyandu di Kota Sukabumi dalam mengimplementasikan pedoman dan panduan Posyandu Istimewa.
“Saya hari ini ada kegiatan di Depok untuk memantapkan 6 SPM Posyandu Istimewa yang ada di Jawa Barat. Mudah-mudahan dengan adanya pedoman dan panduan ini dapat lebih memberikan pemahaman kepada kader-kader posyandu di Kota Sukabumi untuk mengimplementasikan semua materi yang didapatkan hari ini,” ujarnya.
Posyandu Istimewa merupakan bentuk transformasi kelembagaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang kini berfungsi sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK).
Konsep “Istimewa” menggambarkan keunggulan dan kualitas layanan yang lebih komprehensif dibandingkan Posyandu pada umumnya.
Program ini menandai pergeseran peran Posyandu dari sekadar layanan kesehatan komunitas menjadi lembaga pelayanan sosial dasar terpadu multisektor yang bertujuan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.
Transformasi ini dilaksanakan berdasarkan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu:
Pertama, pendidikan, mencakup dukungan terhadap pendidikan usia dini, penguatan literasi digital, dan identifikasi perpustakaan desa.
Kedua, kesehatan, berfokus pada peningkatan kunjungan posyandu lintas usia, penyuluhan gizi, deteksi dini, serta pemantauan perilaku hidup sehat.
Ketiga, pekerjaan umum, meliputi edukasi pengelolaan air bersih, limbah domestik, serta pemenuhan infrastruktur dasar.
Keempat, perumahan rakyat, mencakup identifikasi rumah layak huni, edukasi lingkungan sehat, dan pemanfaatan pekarangan rumah.
Kelima, ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, melalui edukasi kesiapsiagaan bencana, deteksi dini gangguan ketertiban, dan rehabilitasi trauma pascabencana.
Keenam, sosial, yang meliputi edukasi kesetaraan gender, inklusi sosial, serta fasilitasi penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
Dengan penguatan pada enam bidang tersebut, Posyandu Istimewa diharapkan mampu memastikan seluruh masyarakat memperoleh akses terhadap pelayanan publik dasar secara adil, merata, dan berkelanjutan.
Program ini juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas kader, pemenuhan sarana dan prasarana, serta sistem pencatatan dan pelaporan digital yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan daerah.
Melalui kegiatan ini, Ketua TP-PKK Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan Posyandu Istimewa yang adaptif, kolaboratif, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari Wilayah I Jawa Barat, yang meliputi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.
Dalam kesempatan tersebut, Ranty Rachmatilah menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memperkuat kapasitas kader posyandu di Kota Sukabumi dalam mengimplementasikan pedoman dan panduan Posyandu Istimewa.
“Saya hari ini ada kegiatan di Depok untuk memantapkan 6 SPM Posyandu Istimewa yang ada di Jawa Barat. Mudah-mudahan dengan adanya pedoman dan panduan ini dapat lebih memberikan pemahaman kepada kader-kader posyandu di Kota Sukabumi untuk mengimplementasikan semua materi yang didapatkan hari ini,” ujarnya.
Posyandu Istimewa merupakan bentuk transformasi kelembagaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang kini berfungsi sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK).
Konsep “Istimewa” menggambarkan keunggulan dan kualitas layanan yang lebih komprehensif dibandingkan Posyandu pada umumnya.
Program ini menandai pergeseran peran Posyandu dari sekadar layanan kesehatan komunitas menjadi lembaga pelayanan sosial dasar terpadu multisektor yang bertujuan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.
Transformasi ini dilaksanakan berdasarkan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu:
Pertama, pendidikan, mencakup dukungan terhadap pendidikan usia dini, penguatan literasi digital, dan identifikasi perpustakaan desa.
Kedua, kesehatan, berfokus pada peningkatan kunjungan posyandu lintas usia, penyuluhan gizi, deteksi dini, serta pemantauan perilaku hidup sehat.
Ketiga, pekerjaan umum, meliputi edukasi pengelolaan air bersih, limbah domestik, serta pemenuhan infrastruktur dasar.
Keempat, perumahan rakyat, mencakup identifikasi rumah layak huni, edukasi lingkungan sehat, dan pemanfaatan pekarangan rumah.
Kelima, ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, melalui edukasi kesiapsiagaan bencana, deteksi dini gangguan ketertiban, dan rehabilitasi trauma pascabencana.
Keenam, sosial, yang meliputi edukasi kesetaraan gender, inklusi sosial, serta fasilitasi penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
Dengan penguatan pada enam bidang tersebut, Posyandu Istimewa diharapkan mampu memastikan seluruh masyarakat memperoleh akses terhadap pelayanan publik dasar secara adil, merata, dan berkelanjutan.
Program ini juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas kader, pemenuhan sarana dan prasarana, serta sistem pencatatan dan pelaporan digital yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan daerah.
Melalui kegiatan ini, Ketua TP-PKK Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan Posyandu Istimewa yang adaptif, kolaboratif, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Dorong Penguatan Posyandu Istimewa Berbasis 6 Bidang SPM"
Silakan kirim saran dan komentar anda