Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan pentingnya memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM), ekonomi kreatif, dan layanan publik digital dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tiga kelurahan; Nyomplong, Lembursitu, dan Sukakarya, pada Selasa (2/12/2025).
Musrenbang, menurutnya, merupakan instrumen strategis untuk merumuskan pembangunan yang terukur, berprioritas jelas, dan mampu menjawab tantangan fiskal daerah.
Dalam arahannya, Bobby menekankan bahwa Kota Sukabumi harus bergerak menuju predikat Kota Mandiri dengan kemandirian fiskal yang kuat.
Saat ini, Kota Sukabumi masih berada pada kategori fiskal lemah karena ketergantungan tinggi terhadap dana dari pemerintah pusat dan provinsi.
“Kota Sukabumi harus menjadi kota mandiri. Ini bukan hanya keinginan kepala daerah, tapi arahan dari pusat. Kita dituntut untuk mengeluarkan seluruh potensi daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa prestasi dan capaian kota harus dijaga dan dipertahankan agar tidak menurun, bahkan sebisa mungkin ditingkatkan.
Wakil Wali Kota menyoroti tingginya beban belanja pegawai yang pada tahun 2026 diproyeksikan mencapai 49 persen dari total belanja daerah, jauh di atas rekomendasi Kementerian Keuangan yang maksimal 30 persen.
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, pemerintah daerah dituntut berinovasi agar roda pembangunan tetap berjalan.
“Belanja pegawai sangat tinggi, sementara anggaran dari pusat dipotong. Ini menjadi tantangan bagaimana kita tetap bekerja dan melayani,” tegasnya.
Dalam hal pengendalian inflasi, Bobby menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi telah menjalankan Gerakan Pangan Murah untuk membantu stabilisasi harga.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam belanja kebutuhan pokok, mengatur rencana pengeluaran rumah tangga, serta mendukung pengurangan penggunaan plastik.
Menurutnya, pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi membutuhkan peran aktif warga dalam mengelola pola konsumsi.
Terkait usulan masyarakat di setiap kelurahan, Bobby menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan ditampung, namun tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
Ia mengingatkan bahwa tidak semua usulan dapat diakomodasi mengingat keterbatasan anggaran daerah.
“Kalau mau membangun semua, butuh dana besar. Kota Sukabumi bisa selesai dibangun dengan satu triliun, tapi kalau anggarannya sedikit, kita harus memilah mana yang prioritas,” jelasnya.
Pemerintah akan menilai usulan berdasarkan skala prioritas, melihat potensi masuk dalam P2RB, atau mengacu pada kewenangan masing-masing dinas.
Di akhir penyampaiannya, Bobby berharap adanya tambahan stimulus dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan di Kota Sukabumi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dukungan stimulus eksternal, ia optimistis Kota Sukabumi dapat memperkuat kemandirian fiskal dan mempercepat transformasi ekonomi menuju arah yang lebih progresif.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tiga kelurahan; Nyomplong, Lembursitu, dan Sukakarya, pada Selasa (2/12/2025).
Musrenbang, menurutnya, merupakan instrumen strategis untuk merumuskan pembangunan yang terukur, berprioritas jelas, dan mampu menjawab tantangan fiskal daerah.
Dalam arahannya, Bobby menekankan bahwa Kota Sukabumi harus bergerak menuju predikat Kota Mandiri dengan kemandirian fiskal yang kuat.
Saat ini, Kota Sukabumi masih berada pada kategori fiskal lemah karena ketergantungan tinggi terhadap dana dari pemerintah pusat dan provinsi.
“Kota Sukabumi harus menjadi kota mandiri. Ini bukan hanya keinginan kepala daerah, tapi arahan dari pusat. Kita dituntut untuk mengeluarkan seluruh potensi daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa prestasi dan capaian kota harus dijaga dan dipertahankan agar tidak menurun, bahkan sebisa mungkin ditingkatkan.
Wakil Wali Kota menyoroti tingginya beban belanja pegawai yang pada tahun 2026 diproyeksikan mencapai 49 persen dari total belanja daerah, jauh di atas rekomendasi Kementerian Keuangan yang maksimal 30 persen.
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, pemerintah daerah dituntut berinovasi agar roda pembangunan tetap berjalan.
“Belanja pegawai sangat tinggi, sementara anggaran dari pusat dipotong. Ini menjadi tantangan bagaimana kita tetap bekerja dan melayani,” tegasnya.
Dalam hal pengendalian inflasi, Bobby menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi telah menjalankan Gerakan Pangan Murah untuk membantu stabilisasi harga.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam belanja kebutuhan pokok, mengatur rencana pengeluaran rumah tangga, serta mendukung pengurangan penggunaan plastik.
Menurutnya, pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi membutuhkan peran aktif warga dalam mengelola pola konsumsi.
Terkait usulan masyarakat di setiap kelurahan, Bobby menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan ditampung, namun tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
Ia mengingatkan bahwa tidak semua usulan dapat diakomodasi mengingat keterbatasan anggaran daerah.
“Kalau mau membangun semua, butuh dana besar. Kota Sukabumi bisa selesai dibangun dengan satu triliun, tapi kalau anggarannya sedikit, kita harus memilah mana yang prioritas,” jelasnya.
Pemerintah akan menilai usulan berdasarkan skala prioritas, melihat potensi masuk dalam P2RB, atau mengacu pada kewenangan masing-masing dinas.
Di akhir penyampaiannya, Bobby berharap adanya tambahan stimulus dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan di Kota Sukabumi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dukungan stimulus eksternal, ia optimistis Kota Sukabumi dapat memperkuat kemandirian fiskal dan mempercepat transformasi ekonomi menuju arah yang lebih progresif.
Pewarta : Esty - Kang Warsa
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul - Ihsan
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "Musrenbang Nyomplong, Lembursitu, dan Sukakarya, Wakil Wali Kota Tegaskan Penguatan SDM"
Silakan kirim saran dan komentar anda