Pengajian Rutin Pemkot Sukabumi, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Paparkan Program Prioritas 2025–2026

Pemerintah Kota Sukabumi kembali menyelenggarakan pengajian rutin yang berlangsung pada Kamis, 11 Desember 2025, di Rumah Dinas Wali Kota Sukabumi.

Kegiatan yang dihadiri para tokoh alim ulama, organisasi keagamaan, perangkat daerah, serta masyarakat ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus momentum penyampaian berbagai program strategis pembangunan daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menyampaikan beberapa arah kebijakan yang tengah dan akan dijalankan pemerintah.

Ia menyoroti pentingnya optimalisasi aset daerah sebagai sumber peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

“Saat ini, dari total 117 hektare tanah milik Pemkot Sukabumi, baru sekitar Rp2,5 miliar pendapatan yang dapat dihasilkan per tahun. Mohon doa agar optimalisasi ini bisa meningkat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penguatan PAD menjadi salah satu fokus utama untuk mendukung pembangunan daerah.

Di bidang kesehatan, ia menjelaskan kabar baik terkait layanan BPJS. “Mulai tahun depan, BPJS Kesehatan akan meng-cover pelayanan kemoterapi. Jadi warga Kota Sukabumi yang membutuhkan bisa langsung mendapatkan perawatan di RSUD Bunut,” tuturnya.

Ia juga menekankan komitmen Pemkot dalam mengatasi pengangguran yang saat ini mencapai 15.400 orang. Menurutnya, peluang kerja ke luar negeri akan diperluas melalui kolaborasi dengan PPPMI serta dukungan lembaga perbankan.

“Karena lapangan kerja terbatas, kita buka jalan bagi warga untuk bekerja ke luar negeri secara resmi dan terjamin,” katanya.

Terkait pembangunan infrastrukur, wali kota menyampaikan kegigihan Pemkot dalam mencari dukungan anggaran meski terdapat pemangkasan dana pusat sebesar Rp159 miliar.

“Kita tetap akan membangun. Mulai Februari–Maret, bila perlu saya menginap di Jakarta untuk memperjuangkan tambahan anggaran bagi Kota Sukabumi,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Kota Sukabumi mendapat insentif fiskal Rp5,5 miliar untuk penanganan stunting, serta penghargaan sebagai Kota Terinovatif pada ajang IGA 2025 yang akan mendapatkan insentifnya pada 2027.

Selain itu, untuk mengurangi risiko banjir, Pemkot berencana mengaktifkan kembali gorong-gorong peninggalan Belanda guna menyalurkan air secara lebih efektif.

Wali kota menutup arahannya dengan menegaskan soliditas ASN Pemkot Sukabumi. “Alhamdulillah birokrasi Kota Sukabumi masih solid dan kompak. Ini akan terus kami jaga,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana dalam sambutannya memaparkan inovasi di bidang pengelolaan sampah yang tengah dirancang Pemkot Sukabumi.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menerima 15 konsep pengelolaan sampah dari berbagai kelurahan yang akan diuji dan dinilai.

“Kami akan turun langsung ke tiap kelurahan untuk melihat implementasi konsep tersebut,” katanya.

Ia mencontohkan dua inovasi yang muncul dari masyarakat, pengelolaan sampah berbasis wisata di Kelurahan Sukakarya yang memunculkan pelaku UMKM, serta pengelolaan sampah non-organik berbasis tabungan di Kelurahan Cipanengah.

Wakil Wali Kota mendorong perangkat daerah untuk turut mengedukasi masyarakat tentang pemilahan dan pengelolaan sampah.

“Silakan perangkat daerah terus sosialisasikan cara pemilahan sampah. Konsep terbaik dan implementasi terbaik akan diumumkan pada HUT Kota Sukabumi April mendatang,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemenang akan mendapatkan uang pembinaan atau mesin pencacah plastik, sehingga nilai jual sampah dapat meningkat. Program ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat.

Pewarta           : Kang Warsa
Dokumentasi   : Agus R

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari

Posting Komentar untuk "Pengajian Rutin Pemkot Sukabumi, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Paparkan Program Prioritas 2025–2026"