Sungai Cisuda Menjadi Kawasan Konservasi



SUKABUMI - Mengawali bulan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2019, Pemerintah Kota Sukabumi bersama Kelurahan Subang Jaya RW 01 Kecamatan Cikole menggelar peringataan Hari Sungai Nasional. Di mana aparat kelurahan bersama warga menggelar acara yang dikemas dengan Festival Walungan Sungai Cisuda yang bertajuk dari tanah yang terbelah amankan, selamatkan, bebaskan, Jum'at (2/7).

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membuka kegiatan tersebut, diawali dengan membuka tirai gapura yang bertuliskan " Selamat Datang di Wilayah Konservasi Sungai Cisuda ". Dilanjut dengan penampilan teater aliansi yang berjudul Dari tanah yang terbelah. Berikutnya dilakukan penaburan ratusan ikan di sungai cisuda, penanaman bibit pohon produktif, hingga pelepasan ratusan burung pipit.


Menurut orang nomor satu di Kota Sukabumi ini, Festival Walungan merupakan kegiatan yang cukup unik dan dikemas hasil didikan teman-teman Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) mampu mengkoloborasikan semua pihak. Dijelaskan Fahmi kerusakan baik didarat maupun dilautan pasti penyebabnya manusia.

" Oleh sebab itu, Pemkot berupaya memperbaiki ekosistem. Maka yang harus turun adalah manusia dan saat ini bukan waktunya lagi saling menyalahkan siapa yang menyebarkan sampah, tetapi mari sama-sama beraksi untuk Kota Sukabumi yang kita cintai,'' kata Fahmi. Ia menuturkan sering terjadinya kerusakan lingkungan menjadi tugas manusia melakukan perbaikan dengan mengandalkan upaya kolaborasi, kebersamaan, kontribusi untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan Festival Walungan ini akan dijadikan percontohan di wilayah lain, dan akan menjadi inspirasi wilayah lain untuk terus beraksi dalam rangka pembangunan Kota melalui sarana prasarana dan potensi yang ada. " Mudah- mudahan warga masyarakat tetap konsisten, untuk menjaga wahangan cisuda ini," tutup dia.

Pemkot kata Fahmi memberikan apresiasi kepada masyarakat karena kesadaran ini tumbuh dari warga. Sehingga mereka mempunyai semangat menata Sungai Cisuda harapanya untuk generasi selanjutnya aliran Sungai Cisuda semakin bersih dan jernih kembali kepada kondisi awal.

Sampai sejauh ini ungkap Fahmi, pemkot memang fokus pada penataan wilayah sungai. Sebabnya masih banyak wilayah yang belum ada septitank komunal sehingga sampah dan kotoran masuk ke sungai.

Ke depan kata Fahmi, akan diterbitkan peraturan wali kota tentang penataan kawasan sungai. Hadirnya aturan ini dibarenhi dengan adanya kolaborasi dan kebersamaan menyelesaikan masalah dengan melibatkan semua elemen dan komunitas.

Lurah Subangjaya Kecamatan Cikole Ferry Munggaran mengatakan, Festival Walungan 2019 ini digagas untuk membersihkan aliran sungai dari sampah dan hal lainnya yang mengotori. Sehingga harapanya warga memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjaga aliran sungai.

Posting Komentar untuk "Sungai Cisuda Menjadi Kawasan Konservasi"