SUKABUMI--Proses penyerapan aspirasi warga dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kecamatan terus dilakukan. Kali ini, Musrenbang digelar di Kecamatan Gunungpuyuh untuk penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) di Hotel Santika, Selasa (18/2).
Musrenbang ini digelar di hotel menunjukkan adanya kolaborasi antara pemerintah dengan unsur pengusaha dan diharapkan diikuti oleh kecamatan lain.
'' Pelaksanaan dan perencanaan pembangunan milik bersama bukan hanya pemda ,'' ujar Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi yang membuka dan memberikan materi dalam musrenbang tersebut.
Pemda membuat 4 kanal dalam percepatan pembangunan dan bila dimaksimalkan akan dapat menuntaskan permasalahan yang ada. Pertama, musrenbang tingkat kelurahan hingga kota secara berjenjang.
Kedua, reses yang merupakan hak anggota DPRD untuk serap aspirasi warga dan membuat pokok-pokok pikiran dan disandingkan dengan hasil musrenbang untuk dibuat RKPD dan RAPBD.
Ketiga, dana kelurahan yang baru berjalan tahun lalu. Usulan-usulan yang belum masuk reses dan musrenbang bisa diakomodir dana kelurahan.
Kempat, program pemberdayaan rukun warga (P2RW). Wali kota mengakui, aspirasi yang disampaikan lebih banyak menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur atau fisik.
'' Tahun ini dan tahun depan dicanangkan pembangunan fisik, meskipun belum semua terakomodir tetapi secara bertahap kebutuhan dan harapan warga bisa terwujud,'' cetus dia.
Pada acara itu wali kota memaparkan materi 15 program unggulan Pemkot Sukabumi.
Ke 15 program unggulan itu yakni gerakan magrib mengaji, gerakan shalat subuh berjamaah, student camp, homecare, ambulans Sigap, Puskesmas Klinik Sore, Rumah singgah bagi pasien dirujuk di Bandung, dan program peningkatan literasi. Selain itu pembangunan kelurahan sport center, program udunan online, Sukabumi Kelurahan Entrepreneurship Center (Kece), Sukabumi Creative Hub (SCH), dan program kredit anyelir (anti nginjem ke rentenir-red).
Selanjutnya Program Sukabumi Artist Association, aplikasi Super atau Sukabumi Participated Responder menampung keluhan masukan dan saran warga serta revitalisasi pedestrian jalan Djuanda atau Dago, Alun-alun Sukabumi dan Lapang Merdeka.
Penulis: Ovie
Editor : Kang Warsa
Musrenbang ini digelar di hotel menunjukkan adanya kolaborasi antara pemerintah dengan unsur pengusaha dan diharapkan diikuti oleh kecamatan lain.
'' Pelaksanaan dan perencanaan pembangunan milik bersama bukan hanya pemda ,'' ujar Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi yang membuka dan memberikan materi dalam musrenbang tersebut.
Pemda membuat 4 kanal dalam percepatan pembangunan dan bila dimaksimalkan akan dapat menuntaskan permasalahan yang ada. Pertama, musrenbang tingkat kelurahan hingga kota secara berjenjang.
Kedua, reses yang merupakan hak anggota DPRD untuk serap aspirasi warga dan membuat pokok-pokok pikiran dan disandingkan dengan hasil musrenbang untuk dibuat RKPD dan RAPBD.
Ketiga, dana kelurahan yang baru berjalan tahun lalu. Usulan-usulan yang belum masuk reses dan musrenbang bisa diakomodir dana kelurahan.
Kempat, program pemberdayaan rukun warga (P2RW). Wali kota mengakui, aspirasi yang disampaikan lebih banyak menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur atau fisik.
'' Tahun ini dan tahun depan dicanangkan pembangunan fisik, meskipun belum semua terakomodir tetapi secara bertahap kebutuhan dan harapan warga bisa terwujud,'' cetus dia.
Pada acara itu wali kota memaparkan materi 15 program unggulan Pemkot Sukabumi.
Ke 15 program unggulan itu yakni gerakan magrib mengaji, gerakan shalat subuh berjamaah, student camp, homecare, ambulans Sigap, Puskesmas Klinik Sore, Rumah singgah bagi pasien dirujuk di Bandung, dan program peningkatan literasi. Selain itu pembangunan kelurahan sport center, program udunan online, Sukabumi Kelurahan Entrepreneurship Center (Kece), Sukabumi Creative Hub (SCH), dan program kredit anyelir (anti nginjem ke rentenir-red).
Selanjutnya Program Sukabumi Artist Association, aplikasi Super atau Sukabumi Participated Responder menampung keluhan masukan dan saran warga serta revitalisasi pedestrian jalan Djuanda atau Dago, Alun-alun Sukabumi dan Lapang Merdeka.
Penulis: Ovie
Editor : Kang Warsa