Pandemi, Pemkot Sukabumi Perkuat Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan


SUKABUMI--Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 Tingkat Kota Sukabumi Tahun 2021 digelar di Kelompok Tani Sadar Manah Kampung Babakan Jampang RW 11 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Rabu (24/11).

Momen ini untuk menjaga ketahanan pangan khususnya selama masa pandemi Covid-19. Dalam kesempatan tersebut hadir lengkap Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Andri Setiawan.

'' Dalam masa pandemi ini sangat penting mengantisipasi ketahanan pangan, rawan pangan, dan keamanan pangan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sebab selama dua tahun pandemi luar biasa berdampak dan diuji serta mendapatkan cobaan berhubungan dengan pangan yang harus disiapkan kepada masyarakat. 

Terlebih dalam PPKM darurat banyak warga yang harus diintervensi agar terbantu. Oleh karenanya kegiatan pada hari pangan ke 41 adalah gerakan mampu melibatkan semua potensi yang ada seluruh warga dalam menghadapi tantangan ke depan yang tidak mudah karena pandemi belum tahu kapan selesainya. Berdoa kata Fahmi, tidak ada gelombang ketiga dan keempat Covid-19 karena berpengaruh kepada pangan.

'' Mari jadikan hari pangan menjadi komitmen bersama menjaga ketahanan pangan,'' kata dka. Fahmi mengatakan, kalau ingin membedah data maka sulit untuk swasebada pangan karena luasan lahan pertanian di kota belum seimbang dengan jumlah penduduk. Yang dilakukan DKP3 melakukan kerjasama antar daerah yang produsen pangan seperti Cianjur dan Karawang sehingga tidak ada istilah kekurangan pangan karena kerjasama ini perlu dilakukan. 

Kedua kalau dihitung jumlah petani 4.500 orang dan 80 persen berusia 50 tahun. Hal ini menunjukkan pertanian sangat kurang diminati generasi muda. Padahal perlu regenarasi anak muda tetap memiliki keinginan menjadi petani milenial.

Gubernur lanjut Fahmi, mempunyai program petani milenial jangan sampai orangtua sudah tidak ada nantinya tidak ada yang melanjutkan. Sehingga selain menjaga LP2B supaya tidak terjadi alih fungsi, meminta dan mengajak anak muda tertarik pertanian. 

Selain itu dengan pelibatan teknologi dalam dunia pertanian, maka dengan lahan terbatas akan melahirkan produksi melimpah. Hal ini jadi PR bersama agar proses regenerasi terjadi dan keamanan petani terjamin. Berharap keterbatasan lahan dan SDM mampu menghadirkan pangan beragam bergizi seimbang aman dan halal harus terwujud.