SUKABUMI--Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Sosialisasi Persandian dan Keamanan Informasi yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di Balai Kota Sukabumi, Selasa (22/3/2022).
Pada sosialisasi tersebut disampaikan jalannya saat ini aparatur harus beradaptasi dengan perkembangan yang cepat atau disrupsi dalam bidang teknologi terutama dalam pengelolaan pemerintahan berbasis elektronik. Hadir dalam momen tersebut Kepala Diskominfo Kota Sukabumi Rahmat Sukandar dan narasumber Kepala Bidang Persandian Diskominfo Jawa Barat.
'' Saat ini ada tiga disrupsi (perubahan yang cepat-red) yakni disrupsi pandemi, disrupsi milenial dan disrupsi teknologi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Disrupsi adalah perubahan yang sangat cepat dan tidak bisa diduga.
Contoh disrupsi pandemi yang menyebabkan semua tatanan berubah dan mengenal refocusing anggaran dan PPKM ketika terjadi disrupsi pandemi. Berikutnya disrupsi milenial yakni saat ini perkembangan anak muda begitu cepat baik karyanya dan lain-lain.
Selain itu disrupsi teknologi yang harus dihadapi. Misalnya suatu saat tidak ada uang kertas yang beredar dan Kota Sukabumi pada 2019 ditargetkan tidak ada peredaran uang kertas karena ingin digitalisasi perbankan.
'' Pemerintah pusat terapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), di mana pengelolaan pemerintah tidak bisa manual lagi tapi berbasis digital,'' imbuh Fahmi. Akibatnya pengelolaan keuangan di zaman saat ini ketat karena berbasiskan teknologi.
Makanya lanjut Fahmi, dikenalkan tandatangan elektronik yang coba dimassifkan sehingga tidak perlu lagi dengan tandatangab manual. Sebab dengan tandatangan elektronik lebih cepat, mudah dan dapat dilaksanakan kapan pun, saat apapun dan dimanapun bisa 24 jam sebagai keuntungan teknologi.
Hal ini kata Fahmi mempercepat dan mempermudah proses pembangunan. Selain itu dikenalkan pula email Sanapati yang disosialisasikan dan semuanya akan diperkenalkan inovasi, sistem dan teknologi dalam pelaksanaan pembangunan ke depannya.
Intinya ungkap Fahmi, tidak ada yang bisa melawan. Pasalnya teknologi akan tetap berjalan dan akan tertatih bila tidak menjalaninya. Sehingga dibutuhkan transformasi digital yang bisa berubah dalam wujud dan bentuk apapun.
'' Kalau tidak adaptasi maka akan ditinggalkan oleh zaman termausk manajemen pengelolaan pemerintahan,'' imbuh wali kota. Di sisi lain, bagaimana percepatan teknologi informasi ini terjamin keamanannya. Khususnya dokumen yang tetap terjaga kerahasiannya.
Berharap sambung Fahmi, aparatur mengelola informasi data dengan aman dan tidak perlu dikhawatirkan.
Kepala Diskominfo Kota Sukabumi Rahmat Sukandar menambahakan, kegiatan ini untuk peningkatan kapasitas para aparatur di SKPD. Terutama pengelolaan informasi secara aman.