SUKABUMI--Kota Sukabumi berupaya melakukan optimalisasi pengelolaan dan penghimpunan zakat. Sebab saat ini perolehan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) belum sesuai dengan potensi yang ada.
Upaya optimalisasi pengelolaan zakat misalnya dengan menggencarkan Bimbingan teknis (Bimtek) UPZ Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Kamis (15/12/2022). Momen tersebut dihadiri langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Ketua Baznas Kota Sukabumi, Miftah Amir.
'' Menyadari benar potensi zakat masih besar dan harus dioptimalkan pengelolaanya,'' kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di sela-sela bimtek UPZ masjid. Sehingga kini melaksanakan bimtek pengelolaan zakat berbasiskan UPZ masjid. Harapannya seluruh warga teredukasi dan tersosialisasikan skema pengelolaan zakat berbasiskan masjid.
Masjid kata Fahmi, jadi ikon pergerakan keumatan dan salah satunya zakat yang harus dikelola agar meningkat perolehannya. Apalagi, banyak warga masih bingung kemana membayara zakat dan perhitungannya seperti apa.
'' UPZ masjid jadi bagian peningkatan pelayanan masyarakat dalam membayarkan zakat dan memudahkan pembayaran zakat,'' ungkap Fahmi. Ia juga berpesan upaya meningkatka fungsi pranata keagamaan harus diaktivasi.
Targetnya ketika UPZ masjid diaktifvasi mendektkan pranata keagamaan dengan masyarakat. Selain itu meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.
Dalam artian, ketika masjid jadi UPZ maka masjid menuntaskan kemiskinan di wilayahnya berbasiskan zakat. Sehingga tujuan UPZ berbasis masjid memaksimalkan penghimpunan ZIS berbasiskan masjid.
'' Perolehan zakat 90 persen dari ASN dan persentasenya 4 persen,'' kata Fahmi. Oleh karenanya pemda mengapresiasi Baznas meluncurkan Plaza Master atau Pelayanan zakat masjid terpadu, di mana masjid jadi pusat pergerakan ekonomi bukan hanya pergerakan agama.
Sebab ketika masjid jadi UPZ, maka penghimpunan ZIS dapat maksimal dilakukan. Di samping itu tercapai jiga optimalisaisi penyaluran zakat kepada mustahik berdasarkan masjid.
'' Berharap saat ini perkembangan teknologi cepat, maka Baznas harus adaptasi dengan teknologi,'' kata Fahmi. Caranya dengan membuat sistem aplikasi dalam rangka menghimpun perolehan zakat infaq dan sedekah.
Sehingga dilahirkan Aplikasi Zakat Kota Sukabumi. Di mana pengelolaan zakat berbasi teknologi termasuk penghimpunan, pelaporan zakat dan membuat laporan transparan dan berbasis teknologi realtime yakni berapa zakat yang terkumoul dan kemana saja disalurkan.
Sehingga kepercayaan umat kepada pranata keagamaan meningkat. Hal ini karena pengelolaan transparan dan mudah dilihat masyarakat
'' Mudah-mudahan ikhtiar pemda, Baznas dan DKM masjid menghimpun berbagai potensi yang berserakan bisa berhasil dan ketika zakat terkonsilidasi maka kemiskinan akan diminimalisir,'' cetus Fahmi. Mudah-mudahan ikhtiar ini mendapatkan keberkahan dan kebermanfaatan.
'' Melihat potensi zakat di Kota Sukabumi sangat besar yakni Rp 46 miliar per tahun,'' ujar Ketua Baznas Kota Sukabumi, Miftah Amir dalam acara bimtek UPZ Masjid. Namun potensi ini belum bisa digarap secara maksimal.
Bahkan kata Miftah, dari data yang ada komposisi warga yang membayarkan zakat melalui Baznas sekitar 90 persen merupakan aparatur sipil negara (ASN). Sehingga masih banyak warga biasa yang belum membayarkan zakatnya melalui Baznas.
Dokumentasi : Agus Rustiawandi