Kedatangan MUFPP ini karena Kota Sukabumi menjadi bagian dari pengembangan sistem pangan kota berkelanjutan di dunia. Selain Head MUFPP Secretariat, hadir pula Steering Committee MUFPP Regional Asia Pasifik Gin Gin Ginanjar, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Iskandar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Nuraeni Komarudin dan Plt Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Asep Suhendrawan.
'' Kami menyambut baik kedatangan Head of MUFPP ke Kota Sukabumi dalam pengembangan sistem pangan kota berkelanjutan,'' ujar Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada. Dalam kesempatan itu sekda menyampaikan ada tantangan dalam bidang pertanuan di kota terkait ketersediaan lahan pertanian dan sumber daya manusia untuk petani yang mengolah lahan itu.
Di mana terang Dida, tantangan ini menjadi peluang untuk pengembangan dan selama ini digulirkan berbagai inovasi yang diciptakan DKP3 dalam pengembangaj sistem pangan. Sehingga Kota Sukabumi bisa menjaga sektor ketahanan pangan bagi warganya.
Sekretaris DKP3 Kota Sukabumi Susiana menambahkan, berbagai langkah dilakukan dalam mebjaga ketahanan pangan. Inovasi dan strategi ini diperlukan karena selama inu ketersedian pasokan pangan 70 persen dari luar daerah.
Salah satunya dengan kegiatan Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B). Selain itu dengan menggerakan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam cabai dengan menginisiasi Gerakan Tanam Cabe Untuk Kendalikan Inflasi (Gertabe U-Kensi).
Kedatangan Head MUFPP Secretariat ini terang Gin Gin sebagai apresiasi sehingga berkunjung langsung ke Sukabumi. Nantinya MUFPP bisa melihat apa yang menjadi perhatian pengembangan pangam di Sukabumi.
'' Momen ini jadi pembelajaran dan punya komitmen ada pengembangan pangan perkotaan,'' cetus Gin Gin, yang juga kepala Dinas Ketahanan apangan dan Pertanian Kota Bandung. Di mana pada 17 Oktober 2022 lalu Kota Bandung diundang global forum MUFPP karena meraih penghargaan dunia.
Sebab dinilai mampu mengembangkan ketahanan pangan berbasis keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan optimal atau urban farming. Di mana ada 8 unsur walaupun lahan sempit optimalkan 8 aktifitas yakni tanam sayuran, buah, tanaman obat, dan lain sebagainya.
Reportase : Dila Novianti
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul