Dalam acara tersebut hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo, Kasdim 0607 Kota Sukabumi Mayor Inf Suntoro, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, dan para perwakilan serikut buruh dari SPSI dan serta pengusaha Apindo.
'' May day di Kota Sukabumi dari tahun ke tahun suasananya penuh dengan nuansa silaturahmi dan kondusif,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Menunjukkan bagaimana buruh atau serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah terjalin komunikasi yang baik seiring perjalanan waktu.
Di mana, unsur pekerja dan pengusaha sangat menjaga suasana Kota Sukabumi. Sebab May day sejatinya bagaimana menjalin komunikasi agar suasana harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pemerintah baik polri, TNI, serikat pekerja dan pengusaha terwujud harmonis.
Selain itu dinamis dalam hubungan tidak boleh diskrimanasi agar semua berjalan sesuai hak dan kewajiban. Terakhir unsur berkeadilan, aspirasi buruh diserap agar berjalan berkeadilan.
Fahmi menuturkan, merasakan benar kondisi ekonomi belum normal sebagaiaman sebelum pandemi. Melihatnya di struktur APBD belum lebih baik sebelum pandemi, maka kondisi ekonomi warga juga mengalami hal sama. '' Namun semua harus bangkit dengan tema pemulihan ekonomi pasca pandemi dapat berjalan dengan baik,'' kata Fahmi.
Buruh mendapatkan perlindungan yang seharusnya misalnya kepesertaan BPJS ketenagakerjaaan dan sampaikan informasi ketika ada tenaga kerja atau buruh di lingkup kota yang belum terlindungi dari sisi ketenagakerjaan agar segera dilindungi.
Marilah lanjut Fahmi, kuatkan komunikasi antara semua, agar ekonomi berkembang. '' Selamat hari buruh semoga semakin tumbuh kebersamaan dan ekonomi tumbuh untuk kesejahteraan rakyat,'' cetus wali kota.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Abdul Rahman mengatakan, momen ini me dorong silaturahmi sejalan dengan tema may day merajut kebersamaan di hari fitri. Terutama dalam meningkatkan perekonomian di Kota Sukabumi setelah mengalami masa sulit akibat pandemi.