Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada, membuka secara resmi Silat Syawal: Festival Olahraga Tradisional Adu Lisung dan Pencak Silat Tradisi Pondok Pesantren Modern Al-Fath pada Kamis, 25 April 2024, di Ponpes Dzikir Al-Fath, Gunungpuyuh.
Acara ini diwarnai dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya tradisional, termasuk Rampak Pencak Silat oleh para siswa Paguron Maung Bodas, serta seni dan olahraga tradisional Lisung Ngamuk dan Adu Lisung.
Dalam laporannya, Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana, menyampaikan bahwa selain fokus pada pendidikan, pesantren Al-Fath juga aktif dalam melestarikan seni dan budaya tradisional warisan Pajajaran.
Al-Fath juga telah menjalin kerjasama dengan Fooyin University Taiwan untuk menyiapkan siswa yang menguasai bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan berbagai skill sebagai bekal masa depan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada, menyampaikan apresiasi atas kegiatan Silat Syawal dan berbagai upaya Ponpes Al-Fath dalam melestarikan budaya lokal dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Dida Sembada juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Penjabat Wali Kota Sukabumi yang sedang menghadiri Hari Otonomi Daerah di Surabaya.
Ia menjelaskan bahwa Kota Sukabumi memiliki wilayah kecil (48,33 km²) dan terdiri dari 7 Kecamatan. Meskipun sumber daya alamnya minim, Pemda Kota Sukabumi fokus pada pengembangan SDM, sejalan dengan kegiatan di Ponpes Al-Fath.
Dida Sembada menekankan pentingnya bagi para siswa untuk terus mengembangkan kompetensinya dan belajar dengan baik, termasuk peluang kuliah ke Taiwan.
" Saya juga mengapresiasi konsistensi Al-Fath dalam mengembangkan budaya lokal, seperti Bola Seuneu dan Lisung Ngamuk, yang telah menjadi ciri khas Kota Sukabumi," kata Dida Sembada.
Terakhir, Dida Sembada menyatakan dukungannya terhadap inovasi budaya lokal seperti Adu Lisung yang diharapkan dapat membawa nama baik Kota Sukabumi.
Silat Syawal merupakan kegiatan yang positif dalam rangka melestarikan budaya lokal dan mempererat silaturahmi antar masyarakat.
Selain itu, festival ini juga menjadi wadah bagi para santri untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam seni dan olahraga tradisional.
Acara ini diwarnai dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya tradisional, termasuk Rampak Pencak Silat oleh para siswa Paguron Maung Bodas, serta seni dan olahraga tradisional Lisung Ngamuk dan Adu Lisung.
Dalam laporannya, Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana, menyampaikan bahwa selain fokus pada pendidikan, pesantren Al-Fath juga aktif dalam melestarikan seni dan budaya tradisional warisan Pajajaran.
Al-Fath juga telah menjalin kerjasama dengan Fooyin University Taiwan untuk menyiapkan siswa yang menguasai bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan berbagai skill sebagai bekal masa depan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada, menyampaikan apresiasi atas kegiatan Silat Syawal dan berbagai upaya Ponpes Al-Fath dalam melestarikan budaya lokal dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Dida Sembada juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Penjabat Wali Kota Sukabumi yang sedang menghadiri Hari Otonomi Daerah di Surabaya.
Ia menjelaskan bahwa Kota Sukabumi memiliki wilayah kecil (48,33 km²) dan terdiri dari 7 Kecamatan. Meskipun sumber daya alamnya minim, Pemda Kota Sukabumi fokus pada pengembangan SDM, sejalan dengan kegiatan di Ponpes Al-Fath.
Dida Sembada menekankan pentingnya bagi para siswa untuk terus mengembangkan kompetensinya dan belajar dengan baik, termasuk peluang kuliah ke Taiwan.
" Saya juga mengapresiasi konsistensi Al-Fath dalam mengembangkan budaya lokal, seperti Bola Seuneu dan Lisung Ngamuk, yang telah menjadi ciri khas Kota Sukabumi," kata Dida Sembada.
Terakhir, Dida Sembada menyatakan dukungannya terhadap inovasi budaya lokal seperti Adu Lisung yang diharapkan dapat membawa nama baik Kota Sukabumi.
Silat Syawal merupakan kegiatan yang positif dalam rangka melestarikan budaya lokal dan mempererat silaturahmi antar masyarakat.
Selain itu, festival ini juga menjadi wadah bagi para santri untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam seni dan olahraga tradisional.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : M. Ali Iqbal
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari