Pada Kamis, 1 Agustus 2024, Dialog Interaktif Pemuka Agama secara resmi dibuka oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, di Hotel Taman Sari.
Acara yang diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sukabumi ini dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai agama.
Dalam laporannya, Sekretaris Kesbangpol Mimbar Solihin menekankan pentingnya dialog ini untuk membangun persepsi yang sama mengenai toleransi beragama, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024. Tema yang diangkat adalah "FKUB Kota Sukabumi Siap Menyukseskan Pilkada Aman, Nyaman, dan Damai."
Sementara itu, dalam sambutannya, Kusmana Hartadji menggarisbawahi pentingnya menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama di Kota Sukabumi, yang saat ini termasuk dalam 10 besar kota dengan toleransi terbaik di Indonesia. Ia menyatakan harapannya agar ke depan Sukabumi bisa masuk dalam tiga besar.
"Kerja sama antara pemerintah dan tokoh agama sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut. Seminar-seminar yang membahas regulasi dan implementasi kebijakan juga diperlukan untuk memperkuat kerukunan," kata Kusmana Hartadji.
Pj. Wali Kota memandang bahwa pemerintah dan tokoh agama di Sukabumi telah menunjukkan kekompakan luar biasa, dengan kegiatan keagamaan yang rutin diadakan setiap hari Selasa sebagai wujud komitmen bersama.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi, Kusmana Hartadji menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan saling menghormati. Kesadaran ini harus menjadi landasan bagi persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat.
"Suasana persatuan ini juga sangat penting menjelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024," tambahnya.
Kusmana Hartadji mengajak semua pihak untuk berkomitmen menciptakan Pilkada yang damai, aman, dan kondusif. Ia menekankan pentingnya menghindari kampanye hitam dan fokus pada visi serta misi calon pemimpin untuk membangun Kota Sukabumi yang lebih baik.
"Setiap kepemimpinan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan yang terpenting adalah memperbaiki kekurangan tanpa saling menyalahkan," pesannya.
Acara ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada ibu kekurangan energi kronis, sebagai wujud kepedulian sosial.
Sebagai penutup, para pemuka agama menandatangani deklarasi damai umat beragama untuk menyukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024, dengan komitmen menghindari politisasi agama dalam penyelenggaraannya.
Acara yang diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sukabumi ini dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai agama.
Dalam laporannya, Sekretaris Kesbangpol Mimbar Solihin menekankan pentingnya dialog ini untuk membangun persepsi yang sama mengenai toleransi beragama, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024. Tema yang diangkat adalah "FKUB Kota Sukabumi Siap Menyukseskan Pilkada Aman, Nyaman, dan Damai."
Sementara itu, dalam sambutannya, Kusmana Hartadji menggarisbawahi pentingnya menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama di Kota Sukabumi, yang saat ini termasuk dalam 10 besar kota dengan toleransi terbaik di Indonesia. Ia menyatakan harapannya agar ke depan Sukabumi bisa masuk dalam tiga besar.
"Kerja sama antara pemerintah dan tokoh agama sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut. Seminar-seminar yang membahas regulasi dan implementasi kebijakan juga diperlukan untuk memperkuat kerukunan," kata Kusmana Hartadji.
Pj. Wali Kota memandang bahwa pemerintah dan tokoh agama di Sukabumi telah menunjukkan kekompakan luar biasa, dengan kegiatan keagamaan yang rutin diadakan setiap hari Selasa sebagai wujud komitmen bersama.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi, Kusmana Hartadji menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan saling menghormati. Kesadaran ini harus menjadi landasan bagi persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat.
"Suasana persatuan ini juga sangat penting menjelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024," tambahnya.
Kusmana Hartadji mengajak semua pihak untuk berkomitmen menciptakan Pilkada yang damai, aman, dan kondusif. Ia menekankan pentingnya menghindari kampanye hitam dan fokus pada visi serta misi calon pemimpin untuk membangun Kota Sukabumi yang lebih baik.
"Setiap kepemimpinan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan yang terpenting adalah memperbaiki kekurangan tanpa saling menyalahkan," pesannya.
Acara ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada ibu kekurangan energi kronis, sebagai wujud kepedulian sosial.
Sebagai penutup, para pemuka agama menandatangani deklarasi damai umat beragama untuk menyukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024, dengan komitmen menghindari politisasi agama dalam penyelenggaraannya.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari