Pada Senin, 17 Maret 2025, Pemerintah Kota Sukabumi mengadakan Rapat Pembahasan mengenai upaya penaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi. Rapat ini dipimpin oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, yang didampingi oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dan Pj Sekda Kota Sukabumi, Andang Tjahjandi. Dalam kesempatan ini, hadir pula para pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta Bank BJB Cabang Kota Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dalam sambutannya menekankan pentingnya fokus pada masa depan dan tidak terjebak dalam pembahasan hal-hal yang telah berlalu. Ia mengungkapkan bahwa meskipun Kota Sukabumi memiliki empat BUMD, kinerjanya belum optimal. Dengan total aset mencapai Rp320 miliar setelah 105 tahun kota ini berdiri, Wali Kota mencatat bahwa ekuitas yang ada hanya Rp220 miliar. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan kinerja BUMD agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi daerah.
Dalam penjelasannya, Wali Kota juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa BUMD berkembang. Ia menyatakan bahwa kesolidan dan kerja sama antar pihak adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Pengalaman dalam dunia usaha dan politik menjadi modalnya untuk berjuang demi kemajuan Kota Sukabumi.
Secara teknis, Wali Kota mengharapkan dukungan penuh dari Bank BJB untuk mempercepat pencapaian target PAD. Ia meminta agar setiap kendala yang dihadapi dapat disampaikan langsung kepadanya. Dalam konteks kerja sama dengan Bank BJB, Wali Kota menekankan pentingnya pengelolaan APBD yang baik untuk kepentingan bersama.
Dalam rapat tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, juga memberikan sambutan. Ia menekankan pentingnya menjalankan setiap program dengan niat baik dan komunikasi yang transparan. Bobby berharap bahwa kerja sama dengan BJB dan BUMD dapat terus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran pembangunan di Kota Sukabumi.
Tim Ahli, yang diwakili oleh Bapak Ubaidillah, menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan Sukabumi yang maju, baru, dan bercahaya. Ia menjelaskan bahwa Bunut memiliki potensi besar dan berkat arahan Wali Kota, perbaikan di Bunut sudah mulai terlihat. Ubaidillah menegaskan pentingnya peningkatan omzet yang kini mencapai Rp33 miliar dari sebelumnya Rp22 miliar.
Untuk mendukung pengelolaan yang lebih baik, Ubaidillah juga menyampaikan rencana pengelolaan sampah yang akan menjadi sumber pendapatan baru. Ia mengingatkan bahwa jika tidak memanfaatkan peluang pendanaan dari BJB, pihak lain akan mengambil kesempatan tersebut. Dengan sistem yang baik, diharapkan pendapatan dari pajak daerah dan retribusi dapat meningkat.
Wali Kota Sukabumi kembali memberikan tanggapan, menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengadaan alat kesehatan. Ia mengingatkan agar setiap pembelian dilakukan dengan cermat untuk menghindari kerugian bagi keuangan daerah. Selain itu, ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga integritas dalam menjalankan pemerintahan.
Dalam konteks pengembangan BUMD, Wali Kota mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan pihak swasta harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini bertujuan agar setiap dana yang dikeluarkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa dengan APBD yang besar, penggunaan dana harus dilakukan secara bijak.
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi oleh PDAM terkait kebocoran air yang mencapai hampir 80% juga menjadi perhatian. Wali Kota meminta agar konsultan pajak dapat mendampingi PDAM untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan pajak. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan margin keuntungan yang saat ini cukup rendah.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, mulai bulan April, akan diterapkan biaya parkir di Bunut. Potensi pendapatan dari parkir ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar per tahun. Selain itu, layanan MCU yang akan segera berjalan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap PAD.
Dengan berbagai strategi yang telah direncanakan, Wali Kota Sukabumi optimis bahwa dengan dukungan dari BUMD dan Bank BJB, Kota Sukabumi dapat tumbuh pesat. Wali Kota menekankan pentingnya sinergi antar pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai penutup, Wali Kota Sukabumi menegaskan bahwa keberhasilan dalam pengelolaan keuangan daerah akan sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara semua pihak. Ia mengajak semua yang hadir untuk saling mendukung demi kemajuan Kota Sukabumi yang lebih baik di masa depan.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dalam sambutannya menekankan pentingnya fokus pada masa depan dan tidak terjebak dalam pembahasan hal-hal yang telah berlalu. Ia mengungkapkan bahwa meskipun Kota Sukabumi memiliki empat BUMD, kinerjanya belum optimal. Dengan total aset mencapai Rp320 miliar setelah 105 tahun kota ini berdiri, Wali Kota mencatat bahwa ekuitas yang ada hanya Rp220 miliar. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan kinerja BUMD agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi daerah.
Dalam penjelasannya, Wali Kota juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa BUMD berkembang. Ia menyatakan bahwa kesolidan dan kerja sama antar pihak adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Pengalaman dalam dunia usaha dan politik menjadi modalnya untuk berjuang demi kemajuan Kota Sukabumi.
Secara teknis, Wali Kota mengharapkan dukungan penuh dari Bank BJB untuk mempercepat pencapaian target PAD. Ia meminta agar setiap kendala yang dihadapi dapat disampaikan langsung kepadanya. Dalam konteks kerja sama dengan Bank BJB, Wali Kota menekankan pentingnya pengelolaan APBD yang baik untuk kepentingan bersama.
Dalam rapat tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, juga memberikan sambutan. Ia menekankan pentingnya menjalankan setiap program dengan niat baik dan komunikasi yang transparan. Bobby berharap bahwa kerja sama dengan BJB dan BUMD dapat terus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran pembangunan di Kota Sukabumi.
Tim Ahli, yang diwakili oleh Bapak Ubaidillah, menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan Sukabumi yang maju, baru, dan bercahaya. Ia menjelaskan bahwa Bunut memiliki potensi besar dan berkat arahan Wali Kota, perbaikan di Bunut sudah mulai terlihat. Ubaidillah menegaskan pentingnya peningkatan omzet yang kini mencapai Rp33 miliar dari sebelumnya Rp22 miliar.
Untuk mendukung pengelolaan yang lebih baik, Ubaidillah juga menyampaikan rencana pengelolaan sampah yang akan menjadi sumber pendapatan baru. Ia mengingatkan bahwa jika tidak memanfaatkan peluang pendanaan dari BJB, pihak lain akan mengambil kesempatan tersebut. Dengan sistem yang baik, diharapkan pendapatan dari pajak daerah dan retribusi dapat meningkat.
Wali Kota Sukabumi kembali memberikan tanggapan, menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengadaan alat kesehatan. Ia mengingatkan agar setiap pembelian dilakukan dengan cermat untuk menghindari kerugian bagi keuangan daerah. Selain itu, ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga integritas dalam menjalankan pemerintahan.
Dalam konteks pengembangan BUMD, Wali Kota mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan pihak swasta harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini bertujuan agar setiap dana yang dikeluarkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa dengan APBD yang besar, penggunaan dana harus dilakukan secara bijak.
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi oleh PDAM terkait kebocoran air yang mencapai hampir 80% juga menjadi perhatian. Wali Kota meminta agar konsultan pajak dapat mendampingi PDAM untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan pajak. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan margin keuntungan yang saat ini cukup rendah.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, mulai bulan April, akan diterapkan biaya parkir di Bunut. Potensi pendapatan dari parkir ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar per tahun. Selain itu, layanan MCU yang akan segera berjalan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap PAD.
Dengan berbagai strategi yang telah direncanakan, Wali Kota Sukabumi optimis bahwa dengan dukungan dari BUMD dan Bank BJB, Kota Sukabumi dapat tumbuh pesat. Wali Kota menekankan pentingnya sinergi antar pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai penutup, Wali Kota Sukabumi menegaskan bahwa keberhasilan dalam pengelolaan keuangan daerah akan sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara semua pihak. Ia mengajak semua yang hadir untuk saling mendukung demi kemajuan Kota Sukabumi yang lebih baik di masa depan.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari