Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, memimpin kegiatan penyuluhan Aksi Bergizi di SMKN 3 Kota Sukabumi pada Jumat (17/10/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara TP-PKK dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam rangka meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya gaya hidup sehat, konsumsi gizi seimbang, dan pencegahan stunting.
Dalam penyuluhan tersebut, Ranty Rachmatillah menekankan pentingnya remaja putri rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai bagian dari upaya mencegah anemia.
“Anemia pada remaja putri bisa berdampak panjang hingga masa kehamilan nanti. Karena itu, menjaga kesehatan sejak dini merupakan investasi untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga mengangkat isu penting tentang pencegahan stunting dan bahaya pernikahan dini.
Menurut Ranty, stunting sering kali berawal dari pernikahan usia muda yang menyebabkan kehamilan belum siap secara fisik maupun mental.
“Usia ideal untuk menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Dengan begitu, pasangan sudah siap secara fisik, mental, dan ekonomi untuk membangun keluarga yang sehat,” jelasnya.
Ranty berharap para siswa SMKN 3 dapat memahami bahwa stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga berkaitan dengan pola hidup, pengetahuan kesehatan, dan kesiapan dalam membangun keluarga.
“Kami ingin anak-anak muda di Sukabumi tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang gemilang,” pungkasnya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara TP-PKK dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam rangka meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya gaya hidup sehat, konsumsi gizi seimbang, dan pencegahan stunting.
Dalam penyuluhan tersebut, Ranty Rachmatillah menekankan pentingnya remaja putri rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai bagian dari upaya mencegah anemia.
“Anemia pada remaja putri bisa berdampak panjang hingga masa kehamilan nanti. Karena itu, menjaga kesehatan sejak dini merupakan investasi untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga mengangkat isu penting tentang pencegahan stunting dan bahaya pernikahan dini.
Menurut Ranty, stunting sering kali berawal dari pernikahan usia muda yang menyebabkan kehamilan belum siap secara fisik maupun mental.
“Usia ideal untuk menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Dengan begitu, pasangan sudah siap secara fisik, mental, dan ekonomi untuk membangun keluarga yang sehat,” jelasnya.
Ranty berharap para siswa SMKN 3 dapat memahami bahwa stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga berkaitan dengan pola hidup, pengetahuan kesehatan, dan kesiapan dalam membangun keluarga.
“Kami ingin anak-anak muda di Sukabumi tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang gemilang,” pungkasnya.
Pewarta : Kang Warsa - Arga
Dokumentasi : Iqbal
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
Posting Komentar untuk "TP-PKK Kota Sukabumi Dorong Aksi Bergizi dan Pencegahan Stunting di SMKN 3"
Silakan kirim saran dan komentar anda