Penuntasan masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas utama pembangunan di Kota Sukabumi. Kedua isu tersebut dipandang sebagai tantangan fundamental yang secara langsung memengaruhi kesejahteraan masyarakat serta stabilitas ekonomi daerah.
Dengan tingkat pengangguran terbuka yang masih memerlukan penyelesaian dan target penuntasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kota Sukabumi menempatkan persoalan ini sebagai fokus strategis pembangunan berkelanjutan.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menilai bahwa keterkaitan erat antara minimnya lapangan kerja dan tingkat pendapatan masyarakat menjadikan pengangguran dan kemiskinan sebagai akar persoalan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Upaya mengatasi kedua isu tersebut merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Sukabumi secara menyeluruh.
Komitmen ini juga menjadi bagian dari janji utama wali kota dalam rencana pembangunan daerah, yang diarahkan melalui pendekatan perencanaan bottom-up agar program dan bantuan benar-benar tepat sasaran.
Hal tersebut mengemuka dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan Cikondang dan Citamiang yang digelar pada Senin (15/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, secara langsung membuka acara dan menegaskan pentingnya pembangunan yang berorientasi pada penyelesaian persoalan sosial, mulai dari kemiskinan ekstrem hingga pemenuhan akses bagi penyandang disabilitas.
“Masalah sosial menjadi perhatian penting pembangunan satu hingga tiga tahun mendatang, karena saya dan hadirin merupakan manusia sebagai makhluk sosial,” ungkap H. Ayep Zaki dalam sambutannya.
Dalam paparannya, wali kota menyoroti kondisi pengangguran di Kota Sukabumi yang saat ini tercatat mencapai 14.000-an orang. Menurutnya, penuntasan kemiskinan ekstrem sangat berkaitan erat dengan upaya meminimalkan angka pengangguran.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Sukabumi membuka peluang kerja sama dengan perusahaan penyalur tenaga kerja luar negeri sebagai salah satu alternatif solusi.
“Silakan bagi warga kota dang dengan usia di bawah 40 tahun yang ingin bekerja ke luar negeri, daftarkan saja. Kita akan membuat skema ini melalui kerja sama dengan PPPMI,” jelasnya.
Apabila program ini berjalan dengan baik, dampaknya diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan di Kota Sukabumi.
Selain isu ketenagakerjaan dan kemiskinan, Wali Kota Sukabumi juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas dan kelompok pemerlu layanan kesejahteraan sosial lainnya.
Ia menyampaikan bahwa bersama wakil wali kota, dirinya rutin turun langsung ke masyarakat setiap akhir pekan melalui kegiatan berbagi berkah.
“Saya dan wakil wali kota terus berkeliling setiap akhir pekan melalui kegiatan berbagi berkah. Program 12 PAS (Pemerlu Atensi Sosial) terus digelar sampai kami tahu persis bagaimana para penyandang disabilitas hidup dan benar-benar memerlukan kehadiran kita,” ujarnya.
Di bidang lingkungan, H. Ayep Zaki mengajak para ketua RT agar arah pembangunan di wilayahnya menyentuh pengelolaan sampah. Hal ini dinilai penting untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Kota Sukabumi.
Ia juga menegaskan bahwa penempatan pejabat di lingkungan pemerintah dilakukan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, bukan berdasarkan rekomendasi pihak manapun.
“Pembangunan harus selesai di tingkat akar rumput. Jika selesai di tingkat RT sampai kelurahan, maka dipastikan akan selesai hingga tingkat kota,” tegasnya.
Lebih lanjut, wali kota mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bersatu dan solid dalam membangun Kota Sukabumi. Ia menegaskan tidak akan pilih kasih terhadap satu kelompok tertentu, karena pembangunan ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Dengan sikap inklusif tersebut, H. Ayep Zaki meyakini Kota Sukabumi akan mencapai tujuan pembangunan yang sesungguhnya.
Musrenbang Kelurahan Cikondang dan Citamiang menjadi penegasan kembali pentingnya kerja bersama serta keselarasan pembangunan dari tingkat RT hingga kota.
Melalui sinergi tersebut, berbagai persoalan sosial diharapkan dapat ditangani secara lebih efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Dengan tingkat pengangguran terbuka yang masih memerlukan penyelesaian dan target penuntasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kota Sukabumi menempatkan persoalan ini sebagai fokus strategis pembangunan berkelanjutan.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menilai bahwa keterkaitan erat antara minimnya lapangan kerja dan tingkat pendapatan masyarakat menjadikan pengangguran dan kemiskinan sebagai akar persoalan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Upaya mengatasi kedua isu tersebut merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Sukabumi secara menyeluruh.
Komitmen ini juga menjadi bagian dari janji utama wali kota dalam rencana pembangunan daerah, yang diarahkan melalui pendekatan perencanaan bottom-up agar program dan bantuan benar-benar tepat sasaran.
Hal tersebut mengemuka dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan Cikondang dan Citamiang yang digelar pada Senin (15/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, secara langsung membuka acara dan menegaskan pentingnya pembangunan yang berorientasi pada penyelesaian persoalan sosial, mulai dari kemiskinan ekstrem hingga pemenuhan akses bagi penyandang disabilitas.
“Masalah sosial menjadi perhatian penting pembangunan satu hingga tiga tahun mendatang, karena saya dan hadirin merupakan manusia sebagai makhluk sosial,” ungkap H. Ayep Zaki dalam sambutannya.
Dalam paparannya, wali kota menyoroti kondisi pengangguran di Kota Sukabumi yang saat ini tercatat mencapai 14.000-an orang. Menurutnya, penuntasan kemiskinan ekstrem sangat berkaitan erat dengan upaya meminimalkan angka pengangguran.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Sukabumi membuka peluang kerja sama dengan perusahaan penyalur tenaga kerja luar negeri sebagai salah satu alternatif solusi.
“Silakan bagi warga kota dang dengan usia di bawah 40 tahun yang ingin bekerja ke luar negeri, daftarkan saja. Kita akan membuat skema ini melalui kerja sama dengan PPPMI,” jelasnya.
Apabila program ini berjalan dengan baik, dampaknya diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan di Kota Sukabumi.
Selain isu ketenagakerjaan dan kemiskinan, Wali Kota Sukabumi juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas dan kelompok pemerlu layanan kesejahteraan sosial lainnya.
Ia menyampaikan bahwa bersama wakil wali kota, dirinya rutin turun langsung ke masyarakat setiap akhir pekan melalui kegiatan berbagi berkah.
“Saya dan wakil wali kota terus berkeliling setiap akhir pekan melalui kegiatan berbagi berkah. Program 12 PAS (Pemerlu Atensi Sosial) terus digelar sampai kami tahu persis bagaimana para penyandang disabilitas hidup dan benar-benar memerlukan kehadiran kita,” ujarnya.
Di bidang lingkungan, H. Ayep Zaki mengajak para ketua RT agar arah pembangunan di wilayahnya menyentuh pengelolaan sampah. Hal ini dinilai penting untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Kota Sukabumi.
Ia juga menegaskan bahwa penempatan pejabat di lingkungan pemerintah dilakukan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, bukan berdasarkan rekomendasi pihak manapun.
“Pembangunan harus selesai di tingkat akar rumput. Jika selesai di tingkat RT sampai kelurahan, maka dipastikan akan selesai hingga tingkat kota,” tegasnya.
Lebih lanjut, wali kota mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bersatu dan solid dalam membangun Kota Sukabumi. Ia menegaskan tidak akan pilih kasih terhadap satu kelompok tertentu, karena pembangunan ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Dengan sikap inklusif tersebut, H. Ayep Zaki meyakini Kota Sukabumi akan mencapai tujuan pembangunan yang sesungguhnya.
Musrenbang Kelurahan Cikondang dan Citamiang menjadi penegasan kembali pentingnya kerja bersama serta keselarasan pembangunan dari tingkat RT hingga kota.
Melalui sinergi tersebut, berbagai persoalan sosial diharapkan dapat ditangani secara lebih efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "Musrenbang Kelurahan Cikondang dan Citamiang Tegaskan Prioritas Penuntasan Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Sukabumi"
Silakan kirim saran dan komentar anda