Pemerintah Kota Sukabumi terus mendorong percepatan reformasi birokrasi melalui kegiatan Orasi Yuks Seri Ke-12 bertajuk “Akselerasi Pelayanan Publik Tahun 2026” dan “Entrepreneur Bureaucracy”.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bagian Organisasi Setda Kota Sukabumi, Jumat (19/12/2025) siang, di Oproom Setda Kota Sukabumi.
Orasi Yuks kali ini diikuti oleh 106 pejabat eselon III dan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki.
Obrolan Seputar Organiasi Yuks menjadi forum strategis untuk menyelaraskan visi dan pola pikir para pejabat struktural dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan efisien.
Melalui arahan langsung dari wali kota, kegiatan ini diarahkan sebagai pendorong simplifikasi birokrasi serta transformasi digital secara menyeluruh, sehingga pada tahun 2026 pelayanan publik di Kota Sukabumi tidak hanya memenuhi standar dasar, tetapi mampu merespons kebutuhan masyarakat secara proaktif dan tepat sasaran.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Sukabumi, Yadi Erlangga, dalam laporannya menegaskan bahwa akselerasi pelayanan publik merupakan sebuah keniscayaan.
Menurutnya, perubahan zaman menuntut pemerintah daerah untuk meninggalkan pola kerja lama yang kaku dan beralih pada birokrasi yang dinamis serta adaptif.
“Pemerintah daerah harus melakukan akselerasi pelayanan publik karena era semakin maju. Kita harus mengubah cara berpikir dalam menjalankan birokrasi agar dinamis dan sesuai dengan kondisi zaman,” ujarnya.
Dalam arahannya, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menekankan pentingnya membangun kebanggaan aparatur terhadap birokrasi Kota Sukabumi.
Ia menyampaikan komitmennya untuk membentuk birokrasi yang benar-benar berbasis ilmu administrasi publik yang terimplementasi, bukan sekadar konsep atau pendidikan formal semata.
“Orang Kota Sukabumi harus memiliki rasa kebanggaan, karena saya ingin membangun birokrasi yang benar-benar berdasarkan ilmu birokrasi yang terimplementasikan, bukan sekadar gambaran birokrasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa birokrasi harus berdiri kokoh dan independen, tidak boleh diintervensi oleh kepentingan apa pun.
Menurutnya, birokrasi Kota Sukabumi harus memiliki kekhasan dan kekuatan tersendiri sebagai fondasi tata kelola pemerintahan yang profesional.
“Birokrasi tidak boleh diintervensi oleh siapa pun. Ia harus kokoh dan independen, serta memiliki karakter yang kuat,” ungkapnya.
Dalam konteks manajemen sumber daya manusia aparatur, H. Ayep Zaki menjelaskan bahwa penempatan jabatan struktural, mulai dari eselon II, III, hingga IV, termasuk pengangkatan kepala sekolah, BUMD, dan BLUD, dilakukan berdasarkan integritas dan kompetensi.
Ia menekankan bahwa seluruh pejabat eselon III yang berpotensi naik ke jenjang eselon II harus memiliki akselerasi kinerja yang jelas dan terukur.
Selain itu, wali kota juga mengingatkan seluruh jajaran agar tidak terjebak pada rutinitas birokrasi yang tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, setiap program dan aktivitas pemerintahan harus berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan dan kemajuan Kota Sukabumi.
“Jangan sampai kita hanya mengerjakan rutinitas, tetapi tidak berdampak apa-apa, terutama bagi pertumbuhan Kota Sukabumi,” pungkasnya.
Melalui kegiatan Orasi Yuks ini, Pemerintah Kota Sukabumi berharap seluruh pejabat eselon III memiliki kesamaan arah dan semangat dalam mengakselerasi pelayanan publik, sehingga birokrasi Kota Sukabumi mampu tampil sebagai birokrasi modern yang responsif, berintegritas, dan berorientasi pada hasil.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bagian Organisasi Setda Kota Sukabumi, Jumat (19/12/2025) siang, di Oproom Setda Kota Sukabumi.
Orasi Yuks kali ini diikuti oleh 106 pejabat eselon III dan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki.
Obrolan Seputar Organiasi Yuks menjadi forum strategis untuk menyelaraskan visi dan pola pikir para pejabat struktural dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan efisien.
Melalui arahan langsung dari wali kota, kegiatan ini diarahkan sebagai pendorong simplifikasi birokrasi serta transformasi digital secara menyeluruh, sehingga pada tahun 2026 pelayanan publik di Kota Sukabumi tidak hanya memenuhi standar dasar, tetapi mampu merespons kebutuhan masyarakat secara proaktif dan tepat sasaran.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Sukabumi, Yadi Erlangga, dalam laporannya menegaskan bahwa akselerasi pelayanan publik merupakan sebuah keniscayaan.
Menurutnya, perubahan zaman menuntut pemerintah daerah untuk meninggalkan pola kerja lama yang kaku dan beralih pada birokrasi yang dinamis serta adaptif.
“Pemerintah daerah harus melakukan akselerasi pelayanan publik karena era semakin maju. Kita harus mengubah cara berpikir dalam menjalankan birokrasi agar dinamis dan sesuai dengan kondisi zaman,” ujarnya.
Dalam arahannya, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menekankan pentingnya membangun kebanggaan aparatur terhadap birokrasi Kota Sukabumi.
Ia menyampaikan komitmennya untuk membentuk birokrasi yang benar-benar berbasis ilmu administrasi publik yang terimplementasi, bukan sekadar konsep atau pendidikan formal semata.
“Orang Kota Sukabumi harus memiliki rasa kebanggaan, karena saya ingin membangun birokrasi yang benar-benar berdasarkan ilmu birokrasi yang terimplementasikan, bukan sekadar gambaran birokrasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa birokrasi harus berdiri kokoh dan independen, tidak boleh diintervensi oleh kepentingan apa pun.
Menurutnya, birokrasi Kota Sukabumi harus memiliki kekhasan dan kekuatan tersendiri sebagai fondasi tata kelola pemerintahan yang profesional.
“Birokrasi tidak boleh diintervensi oleh siapa pun. Ia harus kokoh dan independen, serta memiliki karakter yang kuat,” ungkapnya.
Dalam konteks manajemen sumber daya manusia aparatur, H. Ayep Zaki menjelaskan bahwa penempatan jabatan struktural, mulai dari eselon II, III, hingga IV, termasuk pengangkatan kepala sekolah, BUMD, dan BLUD, dilakukan berdasarkan integritas dan kompetensi.
Ia menekankan bahwa seluruh pejabat eselon III yang berpotensi naik ke jenjang eselon II harus memiliki akselerasi kinerja yang jelas dan terukur.
Selain itu, wali kota juga mengingatkan seluruh jajaran agar tidak terjebak pada rutinitas birokrasi yang tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, setiap program dan aktivitas pemerintahan harus berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan dan kemajuan Kota Sukabumi.
“Jangan sampai kita hanya mengerjakan rutinitas, tetapi tidak berdampak apa-apa, terutama bagi pertumbuhan Kota Sukabumi,” pungkasnya.
Melalui kegiatan Orasi Yuks ini, Pemerintah Kota Sukabumi berharap seluruh pejabat eselon III memiliki kesamaan arah dan semangat dalam mengakselerasi pelayanan publik, sehingga birokrasi Kota Sukabumi mampu tampil sebagai birokrasi modern yang responsif, berintegritas, dan berorientasi pada hasil.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Agus R
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari





Posting Komentar untuk "Orasi Yuks Seri Ke-12 Dorong Akselerasi Pelayanan Publik Kota Sukabumi Tahun 2026"
Silakan kirim saran dan komentar anda