Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri Rapat Koordinasi Program Beasiswa Tahun 2026 yang digelar di Ruang Tapem pada Selasa (09/12/2025).
Kegiatan ini diikuti Asisten Daerah I beserta perangkat daerah terkait untuk membahas penyempurnaan arah kebijakan dan skema beasiswa daerah agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Dalam keterannya, Bobby Maulana menjelaskan bahwa tahun 2025 menjadi masa prototif penting bagi pelaksanaan beasiswa sarjana dan vokasi di Kota Sukabumi.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan Universitas Nusa Putra untuk program Sarjana (S1), serta dengan sejumlah politeknik untuk program D3 dan D4.
“Untuk program politeknik, mahasiswa menempuh satu semester di Sukabumi, dua semester di luar negeri, dan setelah kembali mereka langsung diarahkan bekerja dengan skema gaji yang sudah disepakati,” ujarnya.
Bobby menegaskan bahwa skema ini dirancang untuk memastikan hasil pendidikan memberikan dampak langsung terhadap penurunan pengangguran.
Menurutnya, pemerintah memprediksi potensi menumpuknya lulusan S1 yang tidak terserap kerja, sehingga dua jalur pendidikan—S1 dan vokasi D3/D4 berbasis penempatan kerja—dipilih sebagai strategi utama.
“Tahun 2026 akan menjadi penentu arah kebijakan lima tahun ke depan, termasuk apakah porsi beasiswa S1 atau D3/D4 akan ditambah pada 2027,” kata Bobby.
Saat ini terdapat 66 penerima beasiswa S1 bekerja sama dengan Universitas Nusa Putra, serta tahun 2026 akan ada 50 penerima beasiswa vokasi D3/D4 melalui politeknik.
Pemerintah Kota Sukabumi menyatakan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga menciptakan multiplier effect terhadap penyerapan tenaga kerja.
Adapun persyaratan penerimaan beasiswa sedang difinalisasi oleh tim Bappeda dan perangkat terkait sebelum dilakukan koordinasi lanjutan dengan pihak kampus untuk penyelenggaraan tes di setiap kecamatan.
Kegiatan ini diikuti Asisten Daerah I beserta perangkat daerah terkait untuk membahas penyempurnaan arah kebijakan dan skema beasiswa daerah agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Dalam keterannya, Bobby Maulana menjelaskan bahwa tahun 2025 menjadi masa prototif penting bagi pelaksanaan beasiswa sarjana dan vokasi di Kota Sukabumi.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan Universitas Nusa Putra untuk program Sarjana (S1), serta dengan sejumlah politeknik untuk program D3 dan D4.
“Untuk program politeknik, mahasiswa menempuh satu semester di Sukabumi, dua semester di luar negeri, dan setelah kembali mereka langsung diarahkan bekerja dengan skema gaji yang sudah disepakati,” ujarnya.
Bobby menegaskan bahwa skema ini dirancang untuk memastikan hasil pendidikan memberikan dampak langsung terhadap penurunan pengangguran.
Menurutnya, pemerintah memprediksi potensi menumpuknya lulusan S1 yang tidak terserap kerja, sehingga dua jalur pendidikan—S1 dan vokasi D3/D4 berbasis penempatan kerja—dipilih sebagai strategi utama.
“Tahun 2026 akan menjadi penentu arah kebijakan lima tahun ke depan, termasuk apakah porsi beasiswa S1 atau D3/D4 akan ditambah pada 2027,” kata Bobby.
Saat ini terdapat 66 penerima beasiswa S1 bekerja sama dengan Universitas Nusa Putra, serta tahun 2026 akan ada 50 penerima beasiswa vokasi D3/D4 melalui politeknik.
Pemerintah Kota Sukabumi menyatakan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga menciptakan multiplier effect terhadap penyerapan tenaga kerja.
Adapun persyaratan penerimaan beasiswa sedang difinalisasi oleh tim Bappeda dan perangkat terkait sebelum dilakukan koordinasi lanjutan dengan pihak kampus untuk penyelenggaraan tes di setiap kecamatan.
Pewarta : Husen
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari




Posting Komentar untuk "Rakor Program Beasiswa Kota Sukabumi 2025: Fokus pada Efisiensi, Outcome, dan Pengurangan Pengangguran"
Silakan kirim saran dan komentar anda