Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) bersama Tim Penggerak PKK Kelurahan menyelenggarakan Sosialisasi Literasi Keluarga yang diikuti para kader dari 7 kecamatan dan 33 kelurahan pada Rabu, 3 Desember 2025.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Bidang I TP PKK Kota Sukabumi, yang juga hadir sebagai narasumber utama dalam materi literasi digital dan penguatan peran keluarga.
Dalam sambutannya, Ketua Bidang I Kia Florita menegaskan bahwa keluarga merupakan pondasi paling kokoh dalam membangun kota yang maju, inovatif, dan berdaya saing.
Literasi, menurutnya, bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi numerasi, sains, digital, budaya, hingga finansial.
“Literasi terbaik telah dicontohkan dalam Al-Qur’an. Generasi yang kuat adalah generasi yang mampu membaca dan menulis. Karena itu, peningkatan literasi harus dimulai dari keluarga,” ujarnya.
Pada sesi materi, Kia memaparkan tema Literasi Digital Seimbang yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara positif. Gadget kini menjadi kebutuhan sehari-hari dan membuka peluang besar dalam dunia informasi, kreativitas, bahkan ekonomi keluarga.
Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan gawai tanpa kontrol dapat berdampak negatif, terutama pada anak-anak. Beberapa kasus menunjukkan orang tua harus menarik kembali perangkat digital anak karena pemakaian yang tidak sesuai—sebuah tanda bahwa pendidikan digital harus dimulai sejak dini.
Materi literasi digital seimbang mencakup empat pilar: pemanfaatan teknologi secara positif, keamanan digital, etika digital, serta kesehatan dan keseimbangan penggunaan gawai.
Melalui empat pilar ini, keluarga diharapkan mampu menjaga interaksi langsung, keharmonisan, dan pendampingan yang memadai meski hidup di era digital.
Kia juga menegaskan peran strategis Bunda Literasi serta kader PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai pendamping masyarakat.
Selain memberikan pengetahuan digital, kader juga diharapkan dapat menguatkan budaya literasi yang dimulai dari rumah sebagai ruang pendidikan pertama.
Sebagai tindak lanjut, Dispusip dan TP PKK mendorong pelaksanaan berbagai program, seperti sosialisasi literasi hingga tingkat dasawisma, gerakan pembatasan gawai “18–21”, pelatihan dasar UMKM digital, serta monitoring berkelanjutan untuk memastikan literasi keluarga semakin mengakar.
Gerakan literasi keluarga diharapkan menjadi fondasi penting bagi terbentuknya masyarakat Sukabumi yang lebih berdaya, bijak digital, dan siap menghadapi masa depan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Bidang I TP PKK Kota Sukabumi, yang juga hadir sebagai narasumber utama dalam materi literasi digital dan penguatan peran keluarga.
Dalam sambutannya, Ketua Bidang I Kia Florita menegaskan bahwa keluarga merupakan pondasi paling kokoh dalam membangun kota yang maju, inovatif, dan berdaya saing.
Literasi, menurutnya, bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi numerasi, sains, digital, budaya, hingga finansial.
“Literasi terbaik telah dicontohkan dalam Al-Qur’an. Generasi yang kuat adalah generasi yang mampu membaca dan menulis. Karena itu, peningkatan literasi harus dimulai dari keluarga,” ujarnya.
Pada sesi materi, Kia memaparkan tema Literasi Digital Seimbang yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara positif. Gadget kini menjadi kebutuhan sehari-hari dan membuka peluang besar dalam dunia informasi, kreativitas, bahkan ekonomi keluarga.
Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan gawai tanpa kontrol dapat berdampak negatif, terutama pada anak-anak. Beberapa kasus menunjukkan orang tua harus menarik kembali perangkat digital anak karena pemakaian yang tidak sesuai—sebuah tanda bahwa pendidikan digital harus dimulai sejak dini.
Materi literasi digital seimbang mencakup empat pilar: pemanfaatan teknologi secara positif, keamanan digital, etika digital, serta kesehatan dan keseimbangan penggunaan gawai.
Melalui empat pilar ini, keluarga diharapkan mampu menjaga interaksi langsung, keharmonisan, dan pendampingan yang memadai meski hidup di era digital.
Kia juga menegaskan peran strategis Bunda Literasi serta kader PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai pendamping masyarakat.
Selain memberikan pengetahuan digital, kader juga diharapkan dapat menguatkan budaya literasi yang dimulai dari rumah sebagai ruang pendidikan pertama.
Sebagai tindak lanjut, Dispusip dan TP PKK mendorong pelaksanaan berbagai program, seperti sosialisasi literasi hingga tingkat dasawisma, gerakan pembatasan gawai “18–21”, pelatihan dasar UMKM digital, serta monitoring berkelanjutan untuk memastikan literasi keluarga semakin mengakar.
Gerakan literasi keluarga diharapkan menjadi fondasi penting bagi terbentuknya masyarakat Sukabumi yang lebih berdaya, bijak digital, dan siap menghadapi masa depan.
Pewarta : Indah
Dokumentasi : Fadhil
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari




Posting Komentar untuk "Dispusip dan TP-PKK Kota Sukabumi Gelar Sosialisasi Literasi Keluarga"
Silakan kirim saran dan komentar anda