SUKABUMI - Gerakan literasi dengan membudayakan gerakan membaca terus digaungkan di Kota Sukabumi. Salah satunya dilakukan di sekolah-sekolah termasuk tingkat sekolah dasar (SD).
Gerakan literasi ini misalnya mulai dilakukan di SDN Brawijaya Kota Sukabumi yang melakukan kegiatan 'Readathon' atau membaca 42 menit, Senin (12/8). Selain itu dilakukan pencanangan Gema Wijaya atau Gerakan Membaca SDN Brawijaya oleh Bunda Literasi Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi dan dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusip) Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu.
Dalam momen itu juga ada penampilan story telling siswa SDN Brawijaya. '' Alhamdulilah program pertama kunjungan ke SD dan akan terus dilanjutkan ke sekolah lainnya,'' ujar Bunda Literasi Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi.
SDN Brawijaya akan menjadi percontohan gerakan literasi di sekolah dan akan ada kelanjutan program. Jangan sampai ketika dilaunching tidak dipelihara keberlanjutannya.
Oleh karena itu kata Fitiri, gerakan literasi sekolah akan dikolaborasikan dengan orangtua murid dan Dispusip Kota Sukabumi. Rencananya akan dilakukan program pertemuan dengan komite sekolah dan gerakan ini minimal dilakukan di SD negeri dan berlanjut ke jenjang SMP.
'' Kota Sukabumi akan naik peradabannya, jika sebuah pelaku peradabannya senang membaca buku dan baca zaman,'' cetus Fitri. Makanya anak-anak tidak hanya dirangsa senang membaca melainkan harus diberikan sistem.
Sebabnya ungkap Fitri, kalau hanya melaunching saja tanpa memelihara maka gerakannya akan sebentar saja. Salah satu yang bisa dilakukan yakni pemberian reward atau sanksi kepada pelajar.
Misalnya kalau anak-anak melakukan pelanggaran kedisiplinan, maka hukumannya dimasukkan ke ruang perpustakaan di sekolah yang bernilai positif. '' Di sana anak diajak membaca untuk meningkatkan dan memperbaiki karakter tidak selalu ceramah,'' imbuh dia.
Sehingga di perpustakaan SD dapat disediakan koleksi buku tentang penamaman nilai-nilai moral seperti buku cerita.