SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi tahun 2021 di Balai Kota Sukabumi, Senin (29/3). Di forum itu disebutkan Kota Sukabumi dinilai sangat baik dalam pengendalian inflasi di daerah.
Momen ini sekaligus juga penyerahan bantuan truk operasional dan screen house hidproponik. Dalam kegiatan tersebut hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada dan para kepala OPD terkait.
'' Bersyukur kepala perwakilan BI hadir di Sukabumi untuk melihat pencapaian program dan kegiatan yang dilakukan beberapa waktu lalu,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sebab ke depan perlu banyak arahan dan kolaboratif dengan provinsi serta kebijakan BI Jabar berhubungan dengan TPID, sehingga digelar high level meeting.
Nantinya arahan dari BI Perwakilan Jabar akan dilakukan tindaklanjut untuk percepatan pembangunan di wilayah Sukabumi khususnya di masa pandemi. Wali kota menerangkan, TPID di Kota Sukabumi dibentuk sejak 2011 dan kini berproses disesuaikan SOTK yang baru.
Fahmi menerangkan, visi wali kota dalam RPJMD 2018-2023 yakni terwujudnya Kota Sukabumi yang religius, nyaman dan sejahtera. Sementara yang berkaitan dengan pengendalian inflasi masuk misi ketiga yakni mewujudkan ekonomi daerah maju bertumpu pada sektor perdagangan, ekonomi kreatif dan pariwisata kemitraan dengan dunia usaha, pendidikan dan daerah sekitar.
Dari misi ini diturunkan dengan melakukan strategi 4 pasti yakni memastikan keterjangkauan harga, memastikan ketersedian pasokan, memastikan kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. Pada 2020, empat pasti ini diterapkan pertama keterjangkauan harga berupa efektivitas pemanfaatan APBD atau realisasi APBD yang berhubungan dengan masyarakat dan stimulus ekonomi berupa bansos APBN dan APBD yang didukung aplikasi.
Kedua dalam ketersediaan pasokan dengan memperhatikan sisi pasokan pangan distiribusi dan ketersediaan infrastruktur, penurunan biaya operasional dan cadangan beras tersedia dan satgas pangan hindari penimbunan yang dikuatkan.
Untuk kegiatan dan komunikasi efektif melalui pemantauan harga melaui teknologi informasi yakni Diskumindag merilis pangan bukan hanya harga tapi ketersediaan pangan sehingga bisa cepat melakukan intervensi.
Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto mengatakan, Kota Sukabumi masuk daerah dengan pengendalian inflasi di Jabar yang luar biasa. Selain itu Kota Sukabumi memiliki letak sangat strategis sehingga menyumbang PDRB kepada Jabar.