Hari Ulang Tahun ke-72 Persatuan Wanita Indonesia (Perwari) pada Senin (20/12) dihadiri oleh H. Andri Setiawan Hamami, Wakil Wali Kota Sukabumi. Perinagatan ini diselenggarakan secara khidmat di kediaman H. Udin Koswara sebagai aplikasi penerapan penjarakan sosial di masa pandemi Covid-19.
Kiprah dan peran serta Perwari telah dicatat oleh sejarah sebagai salah satu lembaga perempuan di Indonesia yang lahir dari semangat kaum perjuangan perempuan. Perwari telah ikut serta mempertahankan Indonesia dari penjajahan dan dibentuk atas inisiasi pemerintah saat itu.
“ Melalui catatan sejarah , kita dapat menyimpulkan bahwa sudah sejak dulu peran serta perempuan dalam memerdekakan bangsa ini memilih andil yang sangat besar, “ ungkap H. Andri Setiawan Hamami di hadapan beberapa anggota Perwari Sukabumi.
Perempuan Indonesia sebelum kemerdekaan dapat dikatakan memiliki visi ke depan dan ikut terlibat secara langsung pada badan-badan atau lembaga pergerakan. Sebagai salah satu komponen bangsa, lembaga yang diprakarsai oleh kaum perempuan Indonesia nampak memiliki tekad kuat dalam mewujudkan kemerdekaan, persatuan, dan kesatuan Indonesia.
“ Dengan persatuan yang kokoh dan kuat, tidak akan ada satu kekuatanpun yang dapat menundukkan suatu bangsa. Dan dengan persatuan yang kuat dan kokoh tidak ada satu rintangan pun yang tidak dapat diatasi oleh suatu bangsa. Oleh sebab itu marilah kita senantiasa bina terus semangat persatuan yang kuat dan kokoh, agar kita semua dapat meneruskan perjuangan membangun bangsa di segala bidang, “ ajak Wakil Wali Kota Sukabumi kepada para anggota Perwari.
Lebih lanjut H. Andri S Hamami memaparkan, peringatan Hari Ulang Tahun Perwari harus dipandang sebagai peristiwa penting. “ Menjadi suatu keniscayaan apabila hari kelahiran Perwari diperingati setiap tahun. Hal ini memungkinkan setiap anggota Perwari dapat menggali makna dari semangat perjuangan yang telah dibuktikan oleh Perwari beberapa dekade ke belakang,” lanjut H. Andri Hamami.
Peran perempuan di masa kini
Peran perempuan tidak dapat disangsikan lagi dilihat dari sudut pandang apapun. Emansipasi perempuan berdampak positif bagi perempuan. Saat ini, kiprah dan aktivitas perempuan sudah tanpa hambatan lagi. Perempuan sudah terbukti banyak mengambil peranan, termasuk di dalam memangun bangsa ini.
“ Kita harus secara jujur mengakui peranan kaum perempuan lebih dominan, berat, dan strategis. Generasi berkualitas dapat lahir dari jerih payah para perempuan ini. Jika dicermati, peran perempuan, seperti halnya seorang ibu, begitu mulia bahkan terbilang berat. Bukan hanya membantu mengembangkan kecerdasan, perempuan juga ikut andil membekali anak-anak dengan pendidikan agama dan budi pekerti luhur, yang kelak akan berpengaruh pada kehidupan seorang manusia, bahkan masa depan sebuah bangsa,” ungkap Wakil Wali Kota Sukabumi.
Keterlibatan perempuan dalam pembangunan bangsa di masa kini menjadi lebih krusial dan penting. Permasalahan bangsa yang semakin kompleks mulai dari masalah sosial seperti kekerasan, trafficking, hingga masalah kesehatan seperti penularan HIV/AIDS memerlukan jalan keluar dengan mengokohkan enam pondasi ketahanan keluarga.
“ Peran keluarga dituntut untuk lebih diperkuat, disertai penanaman nilai-nilai kekeluargaan, yakni nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para leluhur kita, “ pungkas H. Andri Setiawan Hamami.