FOTO ISTIMEWA TIM DOKPIM SETDA KOTA SUKABUMI |
Pelantikan pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) dan Lembaga Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka Kota Sukabumi masa bhakti 2021-2026 digelar di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Sabtu (8/1).
Hadir dalam momen tersebut Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kota Sukabumi Achmad Fahmi, dan Ketua Kwarcab Pramuka Kota Sukabumi Dida Sembada. Selain itu hadir unsur forkopimda lainya yakni Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami, Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin, dan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Arianto.
'' Kami mengucapkan terimakasih kepada Kwarda Jabar yang memfasilitasi kegiatan hingga lancarnya pelantikan kwarcab Kota Sukabumi,'' ujar Ketua Mabicab Pramuka Kota Sukabumi sekaligus Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia bersyukur pengurus kwarcab 2021-2026 memadukan dan kolaborasikan unsur pendidikan, kalangan muda dan senior tergabung dalam kepengurusan.
Fahmi menggatakan, gerakan pramuka khususnya di kota harus melakukan dua hal di tengah situasi saat ini. Pertama harus adaptif dengan situasi sejalan dengan pesan Mabida jabar yakni perencanaan, pelaksanaan dan percepatan pembangunan yang didesain sebelum terjadinya pandemi harus diubah setelah memasuki masa tersebut.
'' Intinya amanah dari ka mabida harus beradaftasi dengan kondisi,'' kata Fahmi. Sehingga ia menitipkan pengurus kwarcab untuk beradaptasi dengan situasi saat ini dan lakukan perencanaan program yang berbeda dalam kerangka pemulihan pasca pa demi.
Kedua bagaimana gerakan pramuka reponsif dengan situasi yang ada. Apalagi permasalahan kemanusiaan akan senantiasa ada di tengah warga dan bukan hanya kesehatan ekonomi, pendidikan dan berbagai dinamika gerakan pramuka harus resfonsif dengan situasi ddan keadaan yang ada.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, gerakan pramuka harus adaftif seperri menjadi relawan Covid dan isoman. Sukabumi sebagai kota idaman dengan nyamannya sebagai kekuatan jadikan penggerak.
'' Dengan 400 ribu pendusuk akan ada banyak permasalahan dan tantangan perkembangan teknologi persaingan, degradasi moral, dan isu lingkungan,'' imbuh Atalia. Yang dilakukan menguatkan diri dan harus bersama-sama bergerak. (Ovie/Red)