SUKABUMI--Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri kegiatan Nganjang ke Kelurahan (Ngakeul) di Kelurahan Gedongpanjang Kecamatan Citamiang, Senin (7/3/2022).
Momen ini adalah roadshow penyebaran surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) dan sosialisasi penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di dua lokasi yakni Jalan utama dan juga perumahan serta kavling.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Sukabumi Andang Tjahjandi, Camat Citamiang Fajar Rajasa dan Pimpinan bjb Sukabumi Nurachman Wijaya.
'' Dengan modal pajak yang disetorkan ke pemerintah bisa menjalankan program kegiatan pembangunan dan regulasi sudah mengatur kenapa pajak perlu dibayar,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Di mana pajak merupakan sumber penerimaan negara yang menyumbang 82,5 persen penerimaan negara.
Fahmi mengatakan, Kota Sukabumi memiliki PAD sekitar Rp 60 miliar di luar rumah sakit karena tidak bisa digunakan kecuali hanya oleh rumah sakit. Pajak yang dibayarkan kepada negara akan dikelola oleh pemerintah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat seperti infratruktur dan fasilitas umum.
Harapannya lanjut Fahmi, lurah dibantu RT RW menyadarkan atau edukasi warga terkait pentingnya pajak maka kota akan leluasa membangun. Contohnya Sukabumi punya wajah baru di 2021 yakni Alun-Alun dan Lapang Merdeka hingga pedestrian Jalan Ahmad Yani.
Intinya dengan edukasi pentingnya apajak akan mampu merubah wajah Kota Sukabumi. '' Kami sosialisasikan terkait NJOP akan dirasionalisasikan di 2022 karena sudah tidak rasional dan pendapatan daerah harus naik,'' kata wali kota.
Apalagi di tengah kondisi saat ini mengalokasikan untuk program pembangunan ke depannya. Harapannya bertambah dari kenaikan pajak hingga 18-19 persen dari NJOP karena hanya beberapa wilayah yang ditetapkan.
Khususnya untuk kawasaan perumahan dan jalan utama, sehingga belum secara massif karena untuk lokasi tertentu. '' Kami bersyukur warga menyadari apa yang dibayarkan akan kembali ke massyarakat dalam bentuk pembangunan,'' kata Fahmi. Harapannya ketika mencintai kota maka mari membayar pajak.