Forum Perangkat Daerah (FPD) dalam perencanaan pembangunan di 2024 Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusip) Kota Sukabumi digelar di Lantai Dua Perpustakaan Kota Sukabumi, Kamis (16/2/2023).
Pada momen tersebut Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mendorong adanya program gerakan literasi dan budaya membaca yang terus dimassifkan. Hadir dalam acara itu Bunda Literasi Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi dan Kepala Dispusip Kota Sukabumi Andri Setiawan.
'' Salah satu tujuan pembangunan adalah peningkatan akses layanan publik salah satunya askes ke perpustakaan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Bahkan, pada 2023 ini akan membangun perpustakaan publik di Taman Urang yang awalnya gazebo akan diubah menjadi corner baca.
Intinya ke depan kata Fahmi, akses dan kualitas sarana publik akan ditingkatkan supaya indeks pelayanan meningkat. Oleh karenanya dalam FPD ini ada penggiat literasi dan SKPD lainnya.
Fahmi menekankan, perencanaan 2023 jangam sama dengan tahun depan. Sebab jika sama berarti sifatnya copy paste dan tidak ada inovasi.
Bagaimana FPD dinamis dalam penjaringan aspirasi wujud pendekatan partisipatif. Manfaatkan semangat OPD dalam mendorong literasi.
Fahmi juga menyampaikan terimakasih atas capaian indeks pembangunan literasi terbaik tiga nasional. Selain itu Kota Sukabumi Rangking 26 nasional kearsipan dengan predikat A memuaskan.
Dengan keterbatasan yang ada lanjut Fahmi masih mendapatkan pencapaian luar biasa di 2022. Ke depan ada beberapa tantangan yakni budaya membaca harus ditingkatkan sebagai bentuk pelayanan gemar membaca makin massif.
Di antaranya layanan perpustakaan hingga ke pelosok. Selain itu peningkatan pengelolaan kearsipan. Sebab, arsip menentukan masa depan, kalau tidak ada database kota sulit berkaca apa yang telah dibangun.
'' Ketika bercermin ada semangat bagi kita untuk melebihi pendahulu,'' imbuh Fahmi. Terakhir, bagaimana perpustakaan bertransformasi.
Hal ini ditunnukkan Perpustakaan Cisarua memberikan inspirasi pengelolaan perpustakaan bertransformasi. Khsuusnya pemberdayaan ekonomi memotivasi masyarakat.
Perpustakaan lanjut Fahmi jadi pusat ilmu pengetahuan melahirkan inovasi. Kedua pusat kebudayaan pelestarian dan pemajuan budaya dan ketiga pusat kegiatan masyarakat termasuk pemberdayaan ekonomi.
'' Mari jadikan tiga item transformasi bagian dari perencanaan kita, jadi kunci menguatkan keberadaan perpustaan dan gerakan literasi,'' cetus Fahmi. Ia menyampaikan terimakasih atas dukungan gerakan literasi dan terus bersinergi dan mari giatkan gerakan literasi melalui kebersamaan.
