Swara Perintis FM - 93.1 MHz - My City My Radio

Penjabat Wali Kota Sukabumi Mengajak Petani Lakukan Regenerasi dan Adaftif terhadap Perubahan



Luas lahan persawahan di Kota Sukabumi terus menyusut setiap tahun. Padahal, kehadiran pertanian ini bisa membantu ketahanan pangan warga kota. Mengubah pola pertanian menjadi lebih adaptif perlu dilakukan.

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, disambut dengan antusias oleh Kelompok Tani dan Nelayan Andalan Kota Sukabumi saat menghadiri Rembuk KTNA pada Senin, 23 Oktober 2023, di Kampung Nangela, Baros.

Acara yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi ini dimulai dengan simbolisasi panen padi yang melibatkan Penjabat Wali Kota, unsur Forkopimda, dan Kepala DKPPP Kota Sukabumi di salah satu petak sawah yang dikelola oleh KTNA Kota Sukabumi.

"Saya merasa sangat bahagia bisa hadir di sini. Suasana alam perdesaan masih tetap ada di Kota Sukabumi. Ternyata masih ada areal persawahan di Kota Sukabumi,” ujar Kusmana Hartadji, memulai sambutannya.



Namun, Penjabat Wali Kota Sukabumi juga mengingatkan para hadirin tentang konsekuensi dari pertumbuhan perkotaan, yaitu menyusutnya lahan pertanian. Meskipun demikian, para petani tetap akan bertahan dan dapat melakukan berbagai diversifikasi pertanian.

“Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para pengurus KTNA Kota Sukabumi atas terselenggaranya Rembuk KTNA. Salah satu hasil dari rembuk ini yang telah saya baca adalah masalah pengairan di Kecamatan Lembursitu,” ujar Kang Tutus.

Pemerintah Kota Sukabumi akan bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah pengairan di Kota Sukabumi demi keberlanjutan produksi lahan pertanian di kota ini. Langkah cepat ini diambil untuk memenuhi kebutuhan para petani.

“KTNA merupakan organisasi independen yang berorientasi pada kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat petani. Organisasi ini adalah mitra kerja pemerintah dalam pembangunan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di Kota Sukabumi,” tambah Kusmana Hartadji.



Saat ini, sektor pertanian menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah alih fungsi lahan. Risiko alih fungsi lahan di daerah perkotaan sulit dielakkan.

“Di satu sisi, kita membutuhkan lahan pertanian, tetapi di sisi lain, kita juga membutuhkan kegiatan pembangunan berkelanjutan. Alih fungsi lahan menjadi tantangan; luas lahan pertanian pada tahun 2022 hanya 28% dari luas Kota Sukabumi, sekitar 1.371 ha. Berdasarkan hasil validasi BPN, luas areal persawahan pada tahun 2023 adalah 1.221 ha,” ungkap Kusmana Hartadji.

Alih fungsi lahan pertanian ini berdampak pada produksi pangan di Kota Sukabumi. Produksi beras atau pangan Kota Sukabumi hanya mencukupi 30% kebutuhan warganya. Untuk mengatasi kekurangan pangan, Kota Sukabumi sangat bergantung pada distribusi dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.

Tantangan lain yang dihadapi oleh sektor pertanian adalah putusnya regenerasi. Mayoritas petani di Kota Sukabumi berusia di atas 50 tahun. Generasi muda tampaknya enggan terlibat dalam dunia pertanian.



“Pemerintah telah memperkenalkan program terkait pertanian ini. Di masa kepemimpinan Kang Emil dan Kang Uu, pemerintah provinsi Jawa Barat telah meluncurkan Petani Milenial. Program ini baru efektif pada tahun ketiga,” terang Kusmana Hartadji.

Pemerintah Kota Sukabumi mendorong pemanfaatan teknologi dan informasi dalam kegiatan pertanian. Kang Tutus menyebutkan bahwa teknologi informasi harus digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia, terutama generasi muda yang ingin terlibat dalam pertanian. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan hasil produksi.



Intensifikasi dan diversifikasi pertanian sangat penting. Keterlibatan unsur pentahelix dapat menjadi solusi untuk masalah-masalah pertanian ini. Para pengusaha didorong untuk terlibat langsung dalam sektor pertanian. Para entrepreneur harus beralih ke sektor pertanian dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

“Saya berharap, KTNA dapat memperjuangkan kepentingan petani sebagai sarana konsolidasi, komunikasi, dan informasi sehingga terjalin kemitraan dalam mempromosikan hasil-hasil pertanian. Lakukan percepatan dan diseminasi penggunaan teknologi,” pungkas Kusmana Hartadji.

Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan Kota Sukabumi akan terus mendampingi para petani di Kota Sukabumi. Kesungguhan ini akan berdampak positif pada peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan para petani.

Reportase       : Kang Warsa
Dokumentasi : Agus Rustiawandi

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari 
Dokumentasi Pimpinan
Dokumentasi Pimpinan Komunikasi dan Dokumentasi Pimpinan Pemerintah Kota Sukabumi merupakan bagian dari Sekretariat Daerah Kota Sukabumi.