Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menerima kunjungan kerja anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Desy Ratnasari ke Pemkot Sukabumi di Balai Kota Sukabumi, Selasa (12/11/2024).
Kedatangan anggota DPR RI ini dalam membahas sejumlah hal seperti penanganan bencana di Kota Sukabumi. Hadir mendampingi Pj Wali Kota, Pj Sekda Kota Sukabumi M Hasan Asari, staff ahli, asisten daerah, para kepala perangkat daerah, Plt Direktur UOBK R Syamsudin SH, Direktur RSUD Al-Mulk, dan Direktur PDAM Tirta Bumi Wibawa
'' Saya ucapkan selamat datang di Balai Kota Sukabumi, semoga dengan kedatangan Teh Desy ke Pemerintah Daerah Kota Sukabumi membawa kabar baik dan keberkahan untuk seluruh masyarakat Kota Sukabumi,'' ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Tentu Kota Sukabumi, selalu menjadi tempat pulang kampung terbaik, kota dengan segala kenangan dan kehangatan bagi Teh Desy dan keluarga.
Secara demografis dan topografis kata Kusmana, Kota Sukabumi ini sangatlah strategis dan menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan sebagai Kota “Hub atau penghubung Kota-Kota Besar di Jawa Barat dan Ibukota Negara Indonesia (Jakarta). Potensi pengembangan dan pembangunnya masih berfokus pada sektor Jasa dibidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan. Maka daripada itu, infrastruktur transportasi dan tata kota sangatlah penting.
Namun lanjut Kusmana, pembangunan infrastruktur tersebut haruslah memperhatikan keamanan lingkungan. Dengan iklim yang sejuk dan cerah, tentu menjadikan Kota Sukabumi ini sebagai rumah = bumi (dalam bahasa sunda) yang sangat nyaman untuk ditinggali.
'' Dengan kondisi curah hujan pada bulan Oktober-November tahun 2024 ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari rerata <200 mm/bulan menjadi >300 mm/bulan (masuk kategori Sangat Tinggi),'' ungkap Kusmana. Bencana tidak bisa diprediksi secara akurat, faktanya Selasa (5/11/2024) kemarin, Kota Sukabumi diguyur hujan sangat lebat dalam kurun waktu yang sangat lama dari pukul 13.00-20.00 WIB.
Dampaknya terjadi bencana seperti banjir limpasan, tanah longsor, tanggul jebol, rumah/dinding ambruk, kolam/ladang yang rusak hampir di seluruh wilayah Kota Sukabumi. Tercatat sebanyak 1.198 titik bencana dengan rincian jenis bencana yang berbeda. Kendati tidak ada korban jiwa, namun Bencana ini membuat seluruh mata tertuju ke Kota Sukabumi. Hampir semua media televisi dan media Online memberitakannya.
Sebagai sebuah Kota yang adaptif, Kota Sukabumi telah melaksanakan beberapa langkah cepat dalam menangani bencana tersebut. Diantaranya evakuasi warga masyarakat yang terdampak bencana langsung kurang dari 12 jam dan pembersihan sungai dan drainase yang mengakibatkan banjir limpasan dikarenakan tumpukan sampah dan material;
Selain itu pembuatan posko darurat bencana di 7 kecamatan dan mengedukasi masyarakat agar dapat merespon bencana ini dengan tenang & tetap kondusif. Berikutnya, penanganan kesehatan dari tim kesehatan di 12 kelurahan yang terdampak cukup besar serta pemberian bantuan sosial sebagai bentuk perlindungan dan jaminan sosial pasca bencana;
'' Keseluruhan kegiatan tersebut terlaksana karena kerjasama dan koordinasi yang kuat antar seluruh elemen pemerintah dan masyarakat di Kota Sukabumi,'' cetus Kusmana. Dengan prinsip gotong royong dan “Guyub´bencana tersebut dapat ditangani dengan cepat dan sangat baik.
Bahkan secara fungsi pemerintahan kata Kusmana, pemda erus melakukan evaluasi dan antisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk hal ini terjadi kembali. Mengingat prediksi cuaca ekstrem masih akan berlanjut sampai bulan januari 2025 nanti.
'' Dengan hadirnya Teh Desy sebagai Anggota DPR RI, tentu ini menjadi peluang yang sangat besar untuk Kami menyampaikan harapannya dalam penanggulangan bencana di Kota Sukabumi untuk kedepannya,'' ungkap Kusmana. Aspek terpenting tersebut diantaranya adalah kelengkapan sarana dan prasarana untuk mitigasi, edukasi dan penanggulangan bencana.
Selain itu pula, ketersediaan logistik baik sifatnya sandang, pangan dan papan sangatlah dibutuhkan. Hal lain seperti peningkatan kompetensi dan pengetahuan tenaga teknis pelaksana BPBD di Kota Sukabumi pula perlu mendapatkan perhatian kita bersama. Kiranya mungkin nanti saat sesi diskusi bisa kita perdalam lagi.
'' Saya bersilaturahmi yang mana tentu ingin mengetahui apa yang terjadi di Kota Sukabumi seperti pada saat ini terjadi banjir,'' ujar Anggota DPR RI Desy Ratnasari. Ia mengatakan upaya susur sungai untuk mitigasi bencana harus terus menerus dilakukan karena dunia semakin panas dan mitigasi sesuatu yang sangat penting.
Terutama kata Desy, perilaku agar waspada bencana menjadi budaya masyarakat. Intinya, bagaimana membentuk perubahan dan menjadi budaya agar meminimalkan terjadi banjir.
'' Saya yakin bantuan Pj wali kota memberikan edukasi pemahaman kepada masyarakat,'' kata Desy.
Kedatangan anggota DPR RI ini dalam membahas sejumlah hal seperti penanganan bencana di Kota Sukabumi. Hadir mendampingi Pj Wali Kota, Pj Sekda Kota Sukabumi M Hasan Asari, staff ahli, asisten daerah, para kepala perangkat daerah, Plt Direktur UOBK R Syamsudin SH, Direktur RSUD Al-Mulk, dan Direktur PDAM Tirta Bumi Wibawa
'' Saya ucapkan selamat datang di Balai Kota Sukabumi, semoga dengan kedatangan Teh Desy ke Pemerintah Daerah Kota Sukabumi membawa kabar baik dan keberkahan untuk seluruh masyarakat Kota Sukabumi,'' ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Tentu Kota Sukabumi, selalu menjadi tempat pulang kampung terbaik, kota dengan segala kenangan dan kehangatan bagi Teh Desy dan keluarga.
Secara demografis dan topografis kata Kusmana, Kota Sukabumi ini sangatlah strategis dan menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan sebagai Kota “Hub atau penghubung Kota-Kota Besar di Jawa Barat dan Ibukota Negara Indonesia (Jakarta). Potensi pengembangan dan pembangunnya masih berfokus pada sektor Jasa dibidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan. Maka daripada itu, infrastruktur transportasi dan tata kota sangatlah penting.
Namun lanjut Kusmana, pembangunan infrastruktur tersebut haruslah memperhatikan keamanan lingkungan. Dengan iklim yang sejuk dan cerah, tentu menjadikan Kota Sukabumi ini sebagai rumah = bumi (dalam bahasa sunda) yang sangat nyaman untuk ditinggali.
'' Dengan kondisi curah hujan pada bulan Oktober-November tahun 2024 ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari rerata <200 mm/bulan menjadi >300 mm/bulan (masuk kategori Sangat Tinggi),'' ungkap Kusmana. Bencana tidak bisa diprediksi secara akurat, faktanya Selasa (5/11/2024) kemarin, Kota Sukabumi diguyur hujan sangat lebat dalam kurun waktu yang sangat lama dari pukul 13.00-20.00 WIB.
Dampaknya terjadi bencana seperti banjir limpasan, tanah longsor, tanggul jebol, rumah/dinding ambruk, kolam/ladang yang rusak hampir di seluruh wilayah Kota Sukabumi. Tercatat sebanyak 1.198 titik bencana dengan rincian jenis bencana yang berbeda. Kendati tidak ada korban jiwa, namun Bencana ini membuat seluruh mata tertuju ke Kota Sukabumi. Hampir semua media televisi dan media Online memberitakannya.
Sebagai sebuah Kota yang adaptif, Kota Sukabumi telah melaksanakan beberapa langkah cepat dalam menangani bencana tersebut. Diantaranya evakuasi warga masyarakat yang terdampak bencana langsung kurang dari 12 jam dan pembersihan sungai dan drainase yang mengakibatkan banjir limpasan dikarenakan tumpukan sampah dan material;
Selain itu pembuatan posko darurat bencana di 7 kecamatan dan mengedukasi masyarakat agar dapat merespon bencana ini dengan tenang & tetap kondusif. Berikutnya, penanganan kesehatan dari tim kesehatan di 12 kelurahan yang terdampak cukup besar serta pemberian bantuan sosial sebagai bentuk perlindungan dan jaminan sosial pasca bencana;
'' Keseluruhan kegiatan tersebut terlaksana karena kerjasama dan koordinasi yang kuat antar seluruh elemen pemerintah dan masyarakat di Kota Sukabumi,'' cetus Kusmana. Dengan prinsip gotong royong dan “Guyub´bencana tersebut dapat ditangani dengan cepat dan sangat baik.
Bahkan secara fungsi pemerintahan kata Kusmana, pemda erus melakukan evaluasi dan antisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk hal ini terjadi kembali. Mengingat prediksi cuaca ekstrem masih akan berlanjut sampai bulan januari 2025 nanti.
'' Dengan hadirnya Teh Desy sebagai Anggota DPR RI, tentu ini menjadi peluang yang sangat besar untuk Kami menyampaikan harapannya dalam penanggulangan bencana di Kota Sukabumi untuk kedepannya,'' ungkap Kusmana. Aspek terpenting tersebut diantaranya adalah kelengkapan sarana dan prasarana untuk mitigasi, edukasi dan penanggulangan bencana.
Selain itu pula, ketersediaan logistik baik sifatnya sandang, pangan dan papan sangatlah dibutuhkan. Hal lain seperti peningkatan kompetensi dan pengetahuan tenaga teknis pelaksana BPBD di Kota Sukabumi pula perlu mendapatkan perhatian kita bersama. Kiranya mungkin nanti saat sesi diskusi bisa kita perdalam lagi.
'' Saya bersilaturahmi yang mana tentu ingin mengetahui apa yang terjadi di Kota Sukabumi seperti pada saat ini terjadi banjir,'' ujar Anggota DPR RI Desy Ratnasari. Ia mengatakan upaya susur sungai untuk mitigasi bencana harus terus menerus dilakukan karena dunia semakin panas dan mitigasi sesuatu yang sangat penting.
Terutama kata Desy, perilaku agar waspada bencana menjadi budaya masyarakat. Intinya, bagaimana membentuk perubahan dan menjadi budaya agar meminimalkan terjadi banjir.
'' Saya yakin bantuan Pj wali kota memberikan edukasi pemahaman kepada masyarakat,'' kata Desy.
Pewarta : Ovie
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari