Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, melakukan kunjungan ke Kolam Retensi di Terminal K.H. Ahmad Sanusi, Jalan Lingkar Selatan, Jumat, 8 November 2024.
Kolam retensi ini menjadi solusi penting dalam mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah Terminal Lingkar Selatan, terutama pada musim hujan.
Kolam retensi yang masih dalam proses pembangunan ini memiliki kapasitas tampung yang besar dengan kedalaman mencapai lima hingga enam meter, yang dirancang untuk menampung air hujan dalam jumlah besar.
Selain menampung air, kolam ini dilengkapi dengan sistem pengaturan debit yang memungkinkan air dialirkan secara terkontrol, sehingga dapat mencegah meluapnya air ke pemukiman sekitar saat intensitas hujan meningkat.
Saat kunjungannya, Kusmana Hartadji menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan kolam ini sebagai salah satu solusi jangka panjang.
“Alhamdulillah, saya melihat langsung embung atau kolam retensi yang telah mulai berfungsi sejak proses pembangunannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Area sekitar sini sering terimbas banjir, jadi kehadiran kolam ini cukup efektif membantu mengendalikan aliran air saat curah hujan tinggi.”
Kusmana Hartadji juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan masyarakat dalam memelihara aliran sungai yang ada.
Ia menegaskan pentingnya evaluasi berkelanjutan, terutama pascabanjir, untuk memastikan area rawan banjir mendapat perhatian khusus.
“Masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat,” tambah Kusmana. “Kami sedang mengevaluasi titik-titik rawan yang membutuhkan solusi bersama agar penanganan banjir semakin efektif.”
Kolam retensi di Terminal K.H. Ahmad Sanusi ini menjadi langkah konkret Pemkot Sukabumi dalam menghadapi masalah banjir yang telah lama menjadi tantangan di wilayah tersebut.
Kolam retensi ini menjadi solusi penting dalam mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah Terminal Lingkar Selatan, terutama pada musim hujan.
Kolam retensi yang masih dalam proses pembangunan ini memiliki kapasitas tampung yang besar dengan kedalaman mencapai lima hingga enam meter, yang dirancang untuk menampung air hujan dalam jumlah besar.
Selain menampung air, kolam ini dilengkapi dengan sistem pengaturan debit yang memungkinkan air dialirkan secara terkontrol, sehingga dapat mencegah meluapnya air ke pemukiman sekitar saat intensitas hujan meningkat.
Saat kunjungannya, Kusmana Hartadji menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan kolam ini sebagai salah satu solusi jangka panjang.
“Alhamdulillah, saya melihat langsung embung atau kolam retensi yang telah mulai berfungsi sejak proses pembangunannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Area sekitar sini sering terimbas banjir, jadi kehadiran kolam ini cukup efektif membantu mengendalikan aliran air saat curah hujan tinggi.”
Kusmana Hartadji juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan masyarakat dalam memelihara aliran sungai yang ada.
Ia menegaskan pentingnya evaluasi berkelanjutan, terutama pascabanjir, untuk memastikan area rawan banjir mendapat perhatian khusus.
“Masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat,” tambah Kusmana. “Kami sedang mengevaluasi titik-titik rawan yang membutuhkan solusi bersama agar penanganan banjir semakin efektif.”
Kolam retensi di Terminal K.H. Ahmad Sanusi ini menjadi langkah konkret Pemkot Sukabumi dalam menghadapi masalah banjir yang telah lama menjadi tantangan di wilayah tersebut.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari